Rumah kita berdua berdempetan sampai tidak bisa membuka cendela, rumah kita itu rumahsiam, bisanya orang dempetan kembarsiam ini rumah yang berdempetan jadi rumahsiam. Bahkan rumah kita hampir mirip dan ada satu ke unikan di rumah kita berdua yaitu rumah kita tidak ada fermentasi, “Fentilasi nja?” yaitu fermentasi, “fentilasi nja” itu maksudnya.
Hal yang sering kami lakukan ketika libur sekolah adalah mancing, dekat rumah kita ada sungai yang banyak ikannya memang karena setiap minggu sebelum mancing ada yang masukin ikan disana. Biasanya kami mancing umpannya ikan dan yang dipancing bisanya cacing. Memang kami itu aneh seaneh ikan bernapas dengan paru-paru orang yang ngrokok.
Sering kami mancing mendapatkan sandal dan ban bekas layaknya di tv, kami tertawa lapas. Penat menunggu mata pancing yang disambar oleh ikan. Capek dan ngantuk, disaat inilah aku dan jingga beraksi lompat indah walaupun bagiku jingga lebih indah. Terjun dari batang pohon yang mengatung di sungai menjadi tumpuan kami untuk loncat.Padahal sebenarnya kami tidak diperbolehkan untuk bermain main disungai oleh orang tua kami. Tapi setiap minggu kami selalu melakukannya, bagiku “PERATURAN DIBUAT UNTUK DI LANGGAR” sampai-sampai hafal omelan ketika aku dan Jingga pergi kesungai. “KAMU SUDAH BAPAK PERINGATI JANGAN PERGI KESUNGAI LAGI, MENDING KAMU LES ATAU MELAKUKAN YANG BERMANFAAT” kurang lebih seperti itu.