Part 3(b)

3.5K 202 12
                                    

Sedikit saja ia membukanya, melihat kedalam hingga akhirnya matanya memanas. Ini apa maksud nya tuhan... Mereka ingin menjebakku? Sebegitu teganya mereka kepada ku?. Ya allah hilangkan lah rasa cintaku kepada suamiku,aku sudah tidak tahan lagi.

Air mata Dima merebak di tahannya isak tangis nya dengan membekap mulutnya menggunakan tangan rapuh miliknya. Ia berjalan mundur dan segera berbalik, sia-sia sudah waktunya untuk datang kerumah ini jika hanya di suguhi dengan adegan panas mereka. Hati Dima seperti daging yang di lilit dengan kawat berduri, perihnya sampai ke keseluruh tubuh.

Sakit perutnya kembali menyerang Dima, rasa mual semakin datang bahkan kini perutnya sudah sedikit membuncit. Ia tidak tahan rasanya ia ingin pingsan sekarang juga.

BUGH....

"Nyonya..... "Seluruh pembantu rumah tangga terpekik melihat Dima yang terjatuh di tangga padahal tinggal tiga anak tangga saj ia sudah sampai di bawah.

***

"Apa disini ada keluarga nya?" Tanya seorang Dokter.

"Saya saja dok" Ucap supir pribadi Dima.

"Silahkan pak"

"Jadi begini pak penyakit yang di derita ibu Dima sudah sangat fatal sekali. Ibu Dima terkena Kanker Ovarium stadium 3, kanker ovarium ini memang sulit di deteksi dan di satdium ke 3 ini lah baru terdeteksi bahwa ibu Dima terkena kanker Ovarium. Ini juga lah yang menyebabkan ibu tidak bisa mengandung." Supir tersebut terperangah mendengar nya.

"Astagfirullahallazim... Ya Allah.. Apa bisa di sembuhkan dok?"

"Insya allah.. Pak"

~~~

"Jadi begitu pak?" Dima menangis dalam diam ia berusaha tegar di hadapan Supir pribadinya. Padahal hatinya sangat tersakiti di saat ia membutuhkan semangat tapi penyemangat sudah tidak ada lagi. Umurnya pun mungkin sudah tidak lama lagi, ternyata hanya sampai disini kisah hidupnya. Di sisa hidupnya hanya air mata yang akan menemaninya betapa mirisnya hidup Dima.

"Saya mohon kepada bapak... Tolong rahasiakan ini dari siapa pun termasuk suami saya."

"Tapi, bu"

"Saya mohon pak saya tidak mau di kasihani saya tidak mau kak Thomas semakin terbebani dan Mba Novela dan anaknya yang nanti akan tersakiti. Aku tidak mau pak"

Kanker ovarium merupakan sebuah penyakit di mana ovarium yang dimiliki wanita memiliki perkembangan sel-sel abnormal. Secara umum, kanker ovarium merupakan suatu bentuk kanker yang menyerang ovarium. Kanker ini bisa berkembang sangat cepat, bahkan, dari stadium awal hingga stadium lanjut bisa terjadi hanya dalam satu tahun saja. Kanker ovarium merupakan suatu proses lebih lanjut dari suatu tumor malignan di ovarium. Tumor malignan sendiri merupakan suatu bentuk perkembangan sel-sel yang tidak terkontrol sehingga berpotensi menjadi kanker.

Di Inggris, British Medical Journal dan Target Ovarium Center menjelaskan bahwa dibutuhkan waktu satu bulan untuk mengetahui penyakit ini, setelah gejala muncul. Pengertian kanker ovarium memang sangat penting diketahui. Namun, gejala-gejalanya juga tidak kalah penting untuk diketahui. Pengertian kanker ovarium tidak bisa dilepaskan dari gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit ini. Terdapat beberapa gejala umum yang dapat dengan mudah dikenali. Jika pengertian kanker rahim, khususnya gajala umum tersebut diketahui para wanita, pengobatannya pun bisa lebih cepat dan peluang untuk sembuh lebih besar . Oleh karena itu, pengertian kanker ovarium sangat penting diketahui oleh para wanita. Selain wajib mengetahui pengertian kanker ovarium, para wanita juga wajib mengetahui gejala umum kanker ovarium. Beberapa gejala umum kanker ovarium adalah sebagai berikut:
1. Sering marasakan nyeri di perut
2. Ukuran perut semakin besar
3. Susah makan atau tidak nafsu makan
4. Sering merasa kekenyangan
5. Sering muntah dan buang air besar
6. Kembung terus-menerus
7. Terjadi pendarahan pada vagina
8. Berat badan turun secara signifikan
9. Sering merasa lelah dan sakit kepala
Stadium Kanker Ovarium

Pada stadium awal, kanker hanya terbatas pada salah satu ovarium. Pada stadium dua, tumornya telah menyebar ke daerah tuba fallopii atau ke daerah rahim. Pada stadium lanjut, biasanya daerah peritonium (selaput perut) sudah terkena sel sel kanker ganas, yang bisa juga menyebar melalui getah bening ke organ tubuh lainnya.

Wikipedia

***

"Apa benar tadi Dima kemari?" Novela bertanya. Ini bukan maunya ini bukan di sengaja, sesungguhnya hatinya sangat sakit sekali. Ia hanya seorang istri yang melayani suaminya ketika sang suami menginginkan, tapi tidak begini juga seharusnya. Thomas menganggap dirinya Dima bukan Novela, betapa perihnya dada Novela ketika Thomas selalu menyebut nama Dima sedangkan ia sedang bergumul bersamanya bukan Dima. Dan sekarang menjadi salah paham, semua menyalahkan dia. Ingin rasanya ia berteriak memaki semuanya bahwa ia juga tersakiti. Bukan hanya Dima tapi apalah daya ia memang salah, sudah salah dari awal. Harusnya ia yang mengalah dan tau diri, Novela sadar bahwa ia yang merusak rumah tangga Thomas dan Dima. Tapi semua kembali lagi cinta yang membutakannya.

"Benar nyonya" Jawab kepala pembantu di rumah itu dengan ketus.

Novela menghembuskan nafas kasar nya. Segera melangkah ke arah ruang keluarga meraih telpon rumah dan menekan tuts untuk menelpon Dima.

"Halo...."

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam.... Dima kamu dimana?"
Novela bertanya dengan harap-harap cemas ia takut Dima akan murka. Entah mengapa sekarang nyalinya menjadi ciut ia justru seperti tersadar dengan kelakuan dia yang sudah merusak rumah tangga orang

"Dima... Di rumah mba"

"Aku....aku minta maaf ini bukan seperti yang kamu kira. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti kamu... Ini di luar...."

"Sudah lah mba, tidak usah di pikirkan yang mba lakukan itu benar. Dan sudah sewajarnya, saya tidak pantas untuk bersedih atau membenci mba. Karena nyatanya saya yang salah saya istri durhaka. Jangan seperti ini, mba bukan perempuan yang ketahuan selingkuh dengan suami saya. Mba juga istri sah nya jadi mba halal untu..."
Ucap Dima dengan suara lemah.

"Bukan begitu Dima! Jujur aku tidak bermaksud unt...." Novela menyela ucapan Dima. Ia semakin sedih ketika Dima tidak membentaknya memarahi nya atau mencaci maki nya. Dima tetap selalu mengalah, membuat Novela semakin tertekan dan menyadari betapa egoisnya dia.

"Maaf mba saya ada tamu, saya tutup ya telpon nya... Tut....tut....tut..." Novela terdiam ia tau Dima berusaha menjauh.

Dima POV

Aku tidak tau harus bagaimana lagi, hati ini sudah terlalu sakit. Entah bagaimana cara menyembuhkan nya, aku mencintai kak Thomas setulus hatiku. Tapi hati ku masih saja sulit untuk merelakannya, aku merindukan nya merindukan kasih sayang nya. Aku ingin hanya aku lah yang dia miliki namun takdir cinta merubah semuanya. Mengaharuskan ku mengalah mengharuskan ku untuk belajar membagi.

Ya allah aku mencintainya karena mu, luruskan hubungan kami ya allah. Tolong lah aku untuk menghilangkan rasa cemburu ini. Kuat kan aku ya allah.

__________________________
Maaf cuman sedikit.
Kb#hot#.

TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang