EXTRA PART

4.3K 220 15
                                    

Ehehe....
Aku publish tanpa ada yang minta😂😂😂😂

____________________________________

"Iya, kamu atur saja jadwal nya. Yang jelas hari ini saya tidak bisa hadir" Pria tampan itu mematikan telepon genggam nya dan melempar asal ke arah sofa di dekat nya.

Satu tangannya masih menggendong erat bayi lucu yang masih aktif nya dalam bergerak. Ia raih pakaian kuning bermotif macan di sisi kirinya setelah ia menaruh dengan hati-hati bayi mungil nya di atas perlak merah di hadapannya. Si bayi mungil tersebut dengan gesit meraih apapun yang ada di dekatnya dengan tangan mungilnya dan hap! Ia mendapat satu mainan karet berbentuk donat yang segera ia gigit dengan gemas.

Pria itu segera melepas mainan yang di gigit oleh anaknya setelah ia memoles minyak telon dan bedak di seluruh tubuh serta popok anaknya. Ia pasang kaus dalam kecil ke tubuh gempal anaknya. Seraya sesekali tersenyum melihat tingkah lucu anaknya.

Belum lagi gangguan dari anaknya yang satu lagi yakni si kembar. Masih dengan popok bayi yang penuh dan berat si kembar datang merangkak dengan cekatan dan segera memukul si kembarannya yang sedang di pakaikan baju oleh ayahnya.

"Novela sayang jangan! nanti sakit adeknya,nak" ucap sang ayah. Ia mulai mendesah sebal kalau si jahil sudah kumat mengganggu adiknya.

"Kikk...kikk..hikk..da...da" si jahil berceloteh sambil bergantung di tangan ayah nya yang masih sibuk memasang kancing di baju adiknya. Membuat sang ayah menjadi kewalahan.

"Humm.... Dima cantik anak ayah yang shalihah sudah wangi." Ucap sang ayah setelah berhasil mendandani anak nya.

"Kekekk....ekkk...kikik...kik."bayi gempal yang di panggil Dima itu tertawa cekikikan saat sang ayah mengusap wajahnya di perut si bayi.

Si jahil yang bernama Novela tak mau tertinggal segera ia merangkak naik keatas kepala ayah nya yang masih terus mengusel wajahnya di perut sang adik.

Ketiganya tertawa bersama dengan riang, saat Novela si jahil telah berhasil menaiki kepala ayahnya seraya menggigiti telinga ayahnya.

"Vela bandel... Telinga ayah.. AAAAAA"

Dengan hati-hati sang Ayah menurunkan si jahil lalu mengangkat anaknya menuju kamar mandi.

_______________

"Ayo...girls... Kita berangkat kerumah nenek!" Sang Ayah bersorak riang kepada dua bayi mungil yang sedang di gendongnya. Si jahil Novela berada di punggung dan si kalem Dima berada di depan dada sang ayah. Keduanya bergerak aktif seakan ikut senang dengan ajakan ayahnya.

"Apalah kamu ini nak?sampai juga sudah di rumah moumy" Ucap wanita paruh bayah yang mengomel di samping anaknya dengan bahasa indonesia yang terbalik.

"Eh Moumy... Hehehe" Sang ayah si kembar hanya tertawa cengengesan tidak jelas.

"Ayo masuk! cucu nenek sekali lucu emmuah." Ibu paruh baya itu meraih Dima dan membawa nya kedalam rumah yang di ikuti dengan si ayah dari kembar.

Mereka duduk di atas permadani yang terbentang di ruang keluarga rumah bergaya klasik milik Moumynya.

"Hei kamu harus nya lagi nikah mas, apa kamu bisa mengurus anak dua lucu ini?"

Thomas ayah dari si kembar hanya tersenyum masam saat mengedengar kata 'nikah' yang terlontar dari mulut ibunya. Dan jangan lupakan ucapan ibunya yang terkadang terbalik-balik membuat kepala jadi pusing. Ini baru memasuki delapan bulan kepergian dua istrinya. Dua penghuni hatinya dan Thomas sudah berniat untuk tidak akan lagi menikah fokusnya hanyalah si kembar yang sudah menjadi tanggung jawab penuh nya.

TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang