p r o l o g u e

6.4K 543 52
                                    

"Bagaimana?"

"Sesungguhnya aku tidak ingin membuatmu kecewa tetapi aku harus mengatakannya." Kai menghisap cerutu dari jepitan jarinya. "Tidak ada perubahan, kau ditolak seperti biasanya. Aku mendengarnya berteriak dan wajahnya yang tiba - tiba pucat. Memang apa isi dari kotak itu?" lanjutnya bertanya.

"Jari manis Sulli yang berhiaskan cincin."

Kai tertawa keras mendengarnya. "Wah, kau bajingan keparat, pantas saja dia seperti mayat hidup tadi."

"Gadis angkuh itu ... bahkan setelah aku mengiriminya potongan jari berlumuran darah, dia tetap menolakku." dengusnya mengepalkan tangan. "Bukankah ibunya sudah setengah tahun menjalani pengobatan dirumah sakit, seberapa parah?"

"Sekarat. Aku tidak yakin ibunya akan selamat."

Pria itu menarik salah sudut bibirnya, seringaian berbahaya muncul ketika ingin mengintimidasi musuhnya. "Apapun caranya, hancurkan Perusahaan yang dikelola ayahnya, pastikan rekeningnya tidak menerima uang sepeserpun. Buat pria tua bangka itu tidak punya pilihan dan hanya bergantung padaku."

"Oke." balasnya santai.

Republish | 01 Okt, 2018

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang