02

4.3K 369 146
                                    

Terlihat seorang gadis sedang melayang-layangkan ponselnya di udara, kakinya berjalan kesana kemari, wajahnya terlihat sedikit kesal.

Hanbin yang tidak seberapa jauh dari gadis itu berjalan menghampiri, "Ngapain sih lo Jis, butuh obat cacing?"

Jisoo masih dengan muka kesalnya melayang-layangkan ponselnya, "Ah bangsat! capek gue."

Hanbin yang didepannya hanya memandang heran sahabatnya itu, "Gue heran Jis, ada ya cewe kaya lo, pikirannya pokemon mulu."

Jisoo mendengus pasrah lalu memasukkan ponselnya pada saku dan menjatuhkan tubuhnya begitu saja pada kursi yang tersedia di koridor kelas 11, "Gue tuh gabut."

"Lah? Kenapa nggak pulang?" Tanya Hanbin lalu ikut duduk disebelah Jisoo, "Yuk ah pulang. Udah sore."

"Gue nungguin Bobby." Jawab gadis itu sembari menggembungkan pipinya.

Ntah mengapa mendengar ucapan itu Hanbin mendadak kesal, sebenarnya hal itu sudah biasa baginya karena mereka berdua dan juga Bobby merupakan sahabat.

"Ngapain ditungguin? Emang lo pawangnya?" Balas Hanbin.

"Yee mulut."

"Ya trus?"

"Gue tuh nyuruh si Bobby buat ambilin buku matematika gue di Jinhwan, tapi dianya bilang tungguin dia selesei latian, ntar bakal dia ambilin," Jisoo mendengus, "Gue-nya nggak mau, tapi dia ngancem malah nggak bakal ambilin bukunya. Semakin anjing kan temen lo Bin."

Jinhwan adalah mantan Jisoo sewaktu SMP, mereka putus gara-gara Jisoo diselingkuhin, hanya saja setelah itu Jinhwan jadi sadar jika Jisoo sebenernya sudah yang terbaik untuk dirinya. Lelaki itu mulai mencoba untuk kembali pada Jisoo, tapi yang namanya luka hati mana bisa disembuhin total, semenjak itu Jisoo tidak mau lagi berhubungan dengannya.

Tapi karena Jinhwan memang susah move on, sampai SMA pun Jinhwan tetep berusaha buat ngejar Jisoo. Ya walaupun hasilnya selalu sia-sia.

Karena sebenarnya hati Jisoo sudah terbuka untuk yang lain.

"Ntar biar Bang Hanbin yang ambilin," Hanbin yang duduk disebelah Jisoo berdiri, lalu meraih lengan gadis itu, "Sekarang kita pulang."

"Baru ini gue ngerasa ada manfaatnya temenan sama lo Bin." Ucap Jisoo dengan tersenyum.

Kemudian mereka berjalan menuju parkir, sekolah sudah terlihat sepi, parkiran juga sudah terlihat lengang, menyisakan beberapa kendaraan yang mungkin pemiliknya adalah para anak basket yang sedang latihan.

Hanbin menyodorkan helm hitam pada Jisoo.

Gadis itu memakainya, namun tiba-tiba sebuah tangan ikut meraih helm yang dikenakan Jisoo, dibenarkannya posisi helm itu dan dikaitkan lock-nya.

"Awur-awuran banget pake helm."

Jisoo hanya diam memandang Hanbin yang posisinya sudah sangat dekat dengannya. Ntah kenapa jantungnya berdesir.

Hanbin yang merasa dipandang oleh Jisoo merasa salah tingkah, "Apa lo liat-liat."

Kalem Bin, kuasai diri.

Tatapan Jisoo buyar seketika, Jisoo menggeleng merasa kikuk sendiri.

Hanbin segera naik ke atas motornya, lalu disusul Jisoo.

Motor berwarna biru itupun melaju dengan kecepatan standar.

•••••

Bermuda Triangle [HB✖️KJ✖️KB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang