Keesokan harinya, aku menjemput sarah di rumahnya yg tak jauh dari rumahku. Kami langsung pergi ke Museum menaiki taksi. Saat pertama masuk di taksi, aku dan sarah tidak saling berbicara kami berdua terdiam dengan pikiran masing-masing, sampai saat di tengah perjalanan, sarah bertanya padaku.
"Apa yg kita lakukan ini benar?" sarah bertanya padaku
"Memangnya kenapa?" aku bertanya padanya
"Kita diajak seseorang yg terkenal aneh di kelas, dengan kata-katanya yg aneh, ke museum kota yg cukup tertutup dari masyarakat kota, apa itu tidak terlalu berbahaya?"
"Tapi kau juga penasaran bukan? lagi pula kau "
"Ya, tapi.."
"Sudahlah, kita lihat saja dulu apa yg akan zain lakukan"Dia diam lagi, mukanya terlihat sangat ketakutan. Sampai akhirnya kami sampai di museum kota, aku melihat zain sudah berada di depan museum.
Aku dan sarah turun dari taksi, dan menghampiri zain. aku sangat bingung saat melihat zain membawa tas ransel kecil tapi isi tasnya sepertinya banyak, soalnya tasnya itu sedikit membesar.
"Akhirnya kalian sampai juga, aku belum membeli tiket, jadi kita akan membeli tiket dulu"
Aku dan sarah hanya mengangguk tanpa berbicara, aku melihat wajah sarah yg sepertinya sangat bingung dan ketakutan. Saat kami berada di loket tiket, aku melihat penjaga loket itu seorang perempuan cantik, rambutnya terurai panjang, perempuan itu terlihat 2 tahun lebih tua dari kami.
Zain yang membeli tiket, aku dan sarah hanya berdiri di belakangnya, sebenarnya aku sedikit bingung, biasanya museum kota selalu tutup tapi hari itu museum sedang buka
"Ada yg bisa saya bantu?" ucap penjaga loket tiket itu
"Saya ingin membeli 3 tiket" kata zain
"Emmm, apakah kau masuk suatu rombongan dari sekolah?"
"Tidak"
"3 tiket itu untuk siapa saja? Mohon maaf sebelumnya bila saya banyak bertanya, kau pasti mengerti penjagaan museum ini sangat ketat""3 tiket itu, untukku dan untuk kedua temanku" sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arahku dan sarah
"Baik, apa kau ingin memakai jasa pemandu untuk mengelilingi museum ini?"
"Tidak usah"
"Apa kau-"
"Aku ada di daftar istimewa" zain memotong pembicaran si penjaga loketPenjaga loket itu hanya terdiam, dan tersenyum lebar melihat zain. Aku tidak mengerti apa maksudnya daftar istimewa, aku hanya menebak, mungkin karena zain sering datang ke museum ini
"Siapa namamu?" kata penjaga loket itu sambil membuka sebuah buku berwarna coklat
"Zain"Penjaga loket itu akhirnya menemukan nama zain, dan mempersilahkan zain masuk, termasuk aku dan sarah. Sebelum aku masuk, aku melihat dulu si penjaga itu. Penjaga itu tersenyum padaku.
"Dia telah memilihmu dan teman perempuanmu itu" kata penjaga itu
"Sebentar lagi, kau akan melihat dunia yg lebih luas dan yg lebih hebat dari dunia ini" tambah si penjaga ituSaat aku ingin bertanya apa maksudnya, sarah menarik tanganku untuk menemaninya masuk ke museum
Jujur baru pertama kali aku datang ke sini, saat kami masuk ke ruangan utama, aku dikagumkan oleh banyak lukisan, ternyata benar apa kata sarah, di sini banyak sekali lukisan. Lukisan-lukisan itu hampir memenuhi seluruh dinding di museum.
"Banyak sekali lukisan di sini" kataku
"Saat smp aku kesini, lukisannya tidak sebanyak ini" kata sarah
"Ya, lukisan-lukisan ini muncul setiap bulannya" kata zain
"Muncul?" kataku dan sarah bersamaan
"Ya, setiap bulannya akan ada lukisan baru yg muncul, lukisan-lukisan itu akan muncul sendiri dari dinding" kata zain"Apa?!" kataku dan sarah bersamaan lagi
"Sudahlah jangan bertanya lagi, sekarang lihatlah lukisan-lukisan yg indah itu"Aku sempat berfikir bahwa zain gila, mana mungkin lukisan muncul dari dinding? tapi aku tetap mengagumi lukisan-lukisan itu.
Aku melihat sebuah lukisan yg bergambar naga yg sedang menyembur api ke arah rumah-rumah yg terlihat seperti pedesaan, aku juga melihat lukisan yg bergambar, orang-orang yg sedang membawa obor dan seperti sedang berjalan menuju bangunan yg terlihat seperti istana, dan aku juga melihat lukisan yg bergambar kalung dengan hiasan batu permata berwarna merah yg sedang di pegang anak laki-laki, tapi ada yg aneh dan sangat mengejutkan dari lukisan itu. Anak laki-laki yg ada di lukisan itu mirip dengan zain!
Aku terus meyakinkan diriku bahwa anak laki-laki yg ada di lukisan itu bukan zain, walaupun wajahnya sangat mirip. Aku tidak akan bertanya tentang lukisan itu kepadanya, aku tau jika aku bertanya, dia tidak akan menjawabnya dengan benar. Aku akan mencari tahu sendiri.
Aku melihat lukisan lain yg mungkin ada yg lebih 'aneh' lagi, dan ternyata benar, aku melihat lukisan yg bergambar seorang kakek berjenggot putih yg sedang berbicara dengan seorang anak laki-laki, dan anak laki-laki itu sangat mirip dengan...
-o0o-
note:
sebelumnya aku minta maaf karena cerita sebelumnya pendek.
karena aku sendiri gasuka baca cerita yang terlalu panjang.
karena aku takut kalian juga gasuka baca cerita yang panjang, jadi aku pendekin:v
nah sekarang udah lumayan panjang, mending jadi aku minta pendapat mending pendek atau panjang ceritanya?:v

KAMU SEDANG MEMBACA
Fiduciam[the truth of the prince from the north]
FantasiaApakah kau percaya adanya narnia? Apakah kau percaya adanya dunia sihir harry potter dan sekolah hogwarts?