Tempat baru

782 36 10
                                    

Tok tok tok tok !!

"Umi tunggu di meja makan loh ndo"

"Nggeh mii"

...

"Assalamualaikum mii bii" sapaku pada umi dan abi yg sedang menunggu kehadiranku dimeja makan sembari duduk diantara mereka

"Wa'alaikumsalam wr.wb" jawab bersamaan umi dan abi

"Ndo inget pesen umi tetep jadi diri kamu sendiri entah mangke kamu ketemu sopo, berteman kalih sopo tapi tetep jaga akidahmu tetep jadi ifynya umi. sami ati" dalam semua hal" nasehat umi disela makanku,
Ini mungkin sudah ke 97 atau 98 bahkan 99 kali umi bolak balik bilang begini sejak pindah ke sini, yah baru sebulan kami pindah ke kota metropolitan ini karena suatu hal. Memang kondisi dan situasi disini beda bahkan amat sangat berbeda dg di Jogja tempat kami dulu karna disana kami tinggal di dalam lingkungan pondok pesantren Al-Fatih pondok milik abiku sendiri.

"Na'am mii, ify ngerti nda usah diulang terus loh ify nda lupa kok" sahutku setelah menyelesaikan sarapan dg menenggak habis susu coklat buatan umi tercinta terkasih tersayang terhebat terrrrr.... 😍😚😚
#plak #lebay 😂

"Ndo umi cuma takut kamu kebawa seperti mereka ndo, disini ma dipondok itu beda banget loh. Umi khawatir ma kamu"

"Tapi ify dah gede mii dah paham mana yg benar dan salah bagi diri ify sendiri mii, percaya yahhh mi ma ify" pintaku dengan tulus menggenggam jemari renta umi

"Bener kata ify mi, dia sudah tumbuh dewasa dan gak buta ilmu dia tau mana yg baik atau nda buatnya. Tinggal gimana umi percaya apa ndanya ma Putri kita" sela abi membela ku memang dari dulu abi yg paling tau diriku dalam menghadapi sifat over protektif umi

"Huuuhhhh nggeh nggeh insyaallah umi belajar lebih percaya kalih kamu ndo. Tapi inget jo pernah kecewain umi lan abimu ini loh ndo"

"Syukran umiku 😘 ya udah ify berangkat kerja dulu yah mi bi. Assalamualaikum wr.wb"

"Afwan sayang. Hati" bawa mobilnya ndo. Wa'alaikumsalam wr.wb" nasehat umi

"Nggeh ndo wa'alaikumsalam wr.wb"
Sahut abi setelah ku mencium punggung tangan keduanya dan seraya pergi keluar rumah.

...

"Assalamualaikum mba, maaf pak bahrinya ada ?" Tanyaku sopan ke receptionist kantor baruku. Yahhh sekitar 2 hari yg lalu aku mendapatkan kabar bahwa aku diterima berkerja di kantor sahabat abi yaitu kantor Om Rahlan atas rekomendasi abi seminggu yg lalu.

Tapi tunggu bukannya menjawab salam ku atau menjawab pertanyaanku mba receptionist itu malah memandangi secara rinci diriku mulai dari ujung kepala hingga ujung kakiku. Apa yg salah dg penampilanku ? aku hanya mengenakan Khimar berwarna coklat dipadukan dg gamis hitam kesukaanku dan tas ransel mini saja, apa ada yg salah ?

"Siapa yah ?" Setelah beberapa menit kemudian dia baru mengajukan pertanyaan padaku

"Saya Fyana Az-zahra, sekitar 2 hari yg lalu saya mendapat kabar dari pak bahri kalau saya diterima bekerja disini mulai hari ini mba. Dan sebelumnya maaf, mba Muslim kan ? Tidak bisakah menjawab salam terlebih dahulu" jelasku, bukankah menjawab salam itu wajib tetapi mengapa banyak orang yg sekarang rasanya malas sekali menjawab atau memberi salam padahal itu sebuah do'a kesesama Muslim agar mendapat keselamatan, keberkahan dan kasih sayang (Rahmat) dari Allah SWT.

"Ya gw Muslim tapi masalah menjawab atau nggaknya bukan urusan situ kan ? Dosa juga yg dosa gw kok lu yg repot. Lagian mau kerja apa kosidahan itu ? Pak bahri ada" saja nerima pegawai baru" selanya dg pandangan meremehkan, ya aku sudah belajar dan siap jika kejadian seperti ini terjadi karena mungkin hanya aku satu"nya yg mengenakan pakaian seperti ini, bukan hanya mba receptionist ini saja yg berkomentar karna sedari ku langkahkan kakiku ke dalam kantor ini pun semua pegawai yg ada memandang ku aneh.

Matahari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang