Prolog

51 3 0
                                    

Hai..
Namaku Aisya. Ini merupakan cerita pertamaku. Cerita ini awalnya cuman iseng-iseng aja. Eh, ternyata aku tertarik menuliskannya setelah mendengar curhatan temanku. Semoga cerita ini bagus ya. Mohon dukungannya. 😊

Sorry ya kalau banyak TYPO..

Happy reading.. 😄

******


~Naomi POV

Matahari mulai bersinar menembus jendela di kamarku. Aku mengerjap-ngerjapkan mataku yang terusik oleh cahaya matahari.

Jam masih menunjukkan pukul 05.00 pagi dan aku bergegas masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai bersiap-siap, aku turun ke bawah untuk sarapan.

Di meja makan, aku melihat papaku yang membaca koran, Bang Jerry yang sibuk dengan HP-nya, dan mamaku yang sedang menyiapkan sarapan untuk kami.

"Pagi", ucapku sambil memakan roti coklat yang telah dibuat mamaku.

"Pagi", jawab mereka yang mulai memakan sarapannya masing-masing.

"Oh ya, kamu pulangnya cepat gak sayang?" tanya mama padaku.

"Gak tau ma, karena takutnya ada keperluan mendadak pulang sekolah nanti. Memangnya kenapa ma?" tanyaku.

"Jadi, nanti siang itu mama dan papa akan pergi ke acara makan bersama dengan klien papa. Kemungkinan mama dan papa pulangnya larut malam. Itu pun belum tau pastinya jam berapa. Abangmu juga pulangnya larut malam karena tugas kelompoknya. Jadi, mama takut kamu sendirian sayang", jelas mama khawatir.

"Ya udah gapapa, ma. Aku bisa kok sendirian di rumah. Pak Irwan dan Pak Sarjo kan juga ada untuk menjaga rumah. Mama dan papa tenang aja. Soal makan aku bisa makan di luar sama teman aku atau Mbok Iyem yang masakin", ucapku memberi ketenangan untuk mama.

"Ya udah, pokoknya hati-hati aja ya sayang. Nah, sekarang habiskan sarapannya. Lalu berangkat ke sekolah. Takutnya kamu terlambat", ucap mama polos.

"Mamaku yang paling baik sedunia, ini masih pukul 06.20. Bel masuk aja pukul 07.15. Aku gak bakalan terlambat. Kemungkinan pun, yang datang nanti masih satu atau dua orang", ucapku sambil tersenyum lucu melihat sifat mamaku ini.

"Iya, ya. Mama lupa", ucap mama sambil tersenyum.

Aku pun hanya menggeleng-geleng sambil tersenyum.

"Oh ya, papa juga mau mengingatkan kalau terjadi apa-apa segera hubungi papa. Ok", ucap papa.

"Siap laksanakan!!" jawabku lantang sambil memberi hormat.

Seketika kami semua tertawa tetapi lain halnya dengan Bang Jerry. Ia masih saja sibuk dengan HP-nya.

'Bang Jer kenapa ya hari ini? Gak biasanya sibuk dengan HP melulu. Hmm..ya sudahlah', batinku sambil melirik ke arah Bang Jerry.

Selesai makan, aku pun pamit untuk berangkat ke sekolah.

"Aku pergi ke sekolah dulu ya ma, pa", ucapku sambil menyalami mereka.

"Ya udah belajar yang rajin ya sayang", ucap mama.

"Iya ma", ucapku lagi.

"Hati-hati di jalan", ucap papa yang kujawab dengan anggukan.

"Bang Jer, adek duluan ya", ucapku pada abangku yang sibuk dengan HP-nya dari tadi.

"Ya udah", ucap Bang Jer cuek tapi masih melihat ke layar HP yang membuatku kesal.

Aku pun pergi ke sekolah dengan mobil kesayanganku.

******

Aku sampai di sekolah pada pukul 06.40. Saat itu sekolah masih sangat sepi. Aku berjalan menuju kelasku seorang diri.

Di kelas, aku langsung membaca novel kesukaanku yang judulnya 'My bad boy'.

*Ceritanya itu bagus banget, cowoknya yang bad boy punya pacar yang polos dan baik banget. Aneh kan?? Ok lanjut ke cerita*

~Naomi POV

Aku pun keluar kelas untuk melihat anak-anak yang mulai berdatangan.

Aku berjalan pelan sambil membaca novel. Ketika aku sedang serius membaca novel itu.

'BRUK'

Aku menabrak sesuatu di depanku. Aku yakin itu bukan tembok tapi manusia.

Aku pun melihat siapa orang yang tak sengaja aku tabrak sambil memegang kepalaku yang terasa sakit.

Dan ternyata orang yang aku tabrak itu Sheva. Siswa yang terkenal dingin tapi tetap disukai oleh cewek-cewek di sekolahku.

Aku memandangi wajahnya yang begitu tampan saat dilihat dari dekat. Dengan lensa mata berwarna coklat terang dan rambut yang disisir ke belakang.

"Udah cukup melihat wajahku seperti itu?" tanyanya yang membuyarkan lamunanku.

"Eh, maaf. Kamu Sheva Marcellin bukan?" tanyaku datar namun entah kenapa di hati sangat senang.

"Iya, memangnya kenapa?" ucapnya datar.

"Oh, gapapa. Maaf ya, aku gak sengaja nabrak kamu", ucapku sedikit gugup padahal biasanya gak seperti ini.

"Aku juga minta maaf, karena tadi terburu-buru jadi gak lihat jalan", ucapnya.

"Iya gak masalah", jawabku singkat.

"Kalau boleh tau, nama kamu siapa ya? Sepertinya aku pernah melihatmu di suatu tempat. Tapi dimana ya?" ucapnya sambil mencoba mengingat-ingat.

"Namaku Naomi Sterilla. Aku gak tau kita pernah bertemu" jawabku jujur.

"Oh iya, kamu kemarin ada di kantor guru saat aku ujian", ucapnya.

"Oh, jadi yang ujian itu kamu??" ucapku penasaran.

"Iya", ucapnya singkat.

"Pantas saja wajahmu terlihat tak asing", ucapku lagi.

"Siapa coba yang gak kenal aku" ucapnya sambil tersenyum angkuh.

"Terserahlah", ucapku sedikit kesal dengan kesombongannya itu.

Ia hanya menatapku yang berubah menjadi jutek.

"Ya, udah deh. Aku mau balik dulu ke kelas", ucapku yang kemudian berbalik arah untuk kembali ke kelas.

Dengan cepat ia menahan tanganku.

"Aku ikut kamu. Kelas kita kan bersebelahan. Ayo", ucapnya sambil mulai berjalan di sampingku.

Aku hanya diam tak menggubris.

'Kenapa dia gak seperti yang dikatakan Rose ya? Gak dingin dan gak cuek', batinku heran.

*****

~Author POV

Untuk hari ini, ini aja ceritanya. Singkat ya?? Maaf deh. Lain kali aku buat panjang.

Dukung terus ya, jangan lupa vote dan komentar. Follow juga account aku. 😉

Kalau mau tanya-tanya add aku di line atau bbm.

Id : aisyanaomi17
PIN : D025A022

Atau follow ig aku dan chat ya.
Ig : any_sinaga

Thanks 🙏

I want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang