7. Pendekatan 2

15 2 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Happy reading 😄

~Naomi POV

Sesampainya di depan gerbang, aku melambaikan tanganku. Kemudian mobil Sheva melaju semakin menjauh. Sampai akhirnya hilang di tikungan dekat rumahku.

Lalu, aku berjalan masuk ke rumah dan menuju kamarku. Di kamar, aku langsung merebahkan badanku. Aku masih terbayang ciuman kami di dapur tadi. Jantungku pun masih berdetak tidak karuan. Mungkin aku sudah jatuh terlalu dalam.

Akan tetapi, karena lelah aku pun tertidur.

******

Entah kenapa, hari ini aku udah di sekolah pukul 06.30. Seperti biasanya, sekolah masih sepi kayak kuburan. Eh, gak deh. Kalau kuburan kan menyeramkan banget, kalau sekolahku biasa-biasa aja sih. Eh, gak juga deh. Eh, gak tau lah. Hehe.

Saat ini, aku sedang membaca novelku dengan headphone di telinga. Tak lama kemudian, murid-murid sudah mulai berdatangan.

Sangkin bapernya baca novel itu, aku sampai teriak-teriak gak jelas. Membuat semua mata tertuju padaku. Aku yang masih fokus ke novel tidak melihat itu.

"Udah gila kali ya"

"Ntah, mungkin kesambet"

"Kurang tidur kali"

"Masa bodo"

Itulah beberapa ucapan orang-orang yang melihatku, tapi gak aku dengar karena headphone di telingaku. Hehe.

******

~Rose POV

Sampai di sekolah gue langsung bergegas ke kelas. Takutnya ada PR, kalau ada kan tinggal minta contekan dari Naomi. Hehe.

Saat udah masuk ke kelas, gue melihat Naomi yang teriak-teriak gak jelas sambil membaca sesuatu. Aku sih yakin itu novel ya. Secara kan, kalau udah baca novel, gilanya muncul. Udah gitu dia baper sendiri bacanya. Ah elah, sok bilang gue lebay.

"Naomi!!", panggil gue sedikit berteriak.

Namun tak dijawab oleh Naomi. Gue baru sadar dia pakai headphone. Pantesan gue gak nyahut-nyahut.

'Gue kerjain. Ah', batinku.

Gue colek tuh bahu kanannya dari belakang. Terus dia malah ngelak-ngelak gitu. Gue colek bahu kirinya juga. Eh, dianya malah ngelak lagi. Dan saat gue coleh punggungnya, dia balik badan. Tapi secepat kilat gue langsung sembunyi dan buru-buru jalan jongkok untuk sampai di hadapan Naomi untuk duduk di depannya.

Saat dia lihat ke depan, gue langsung memajukan muka gue dengan senyum menakutkan. Sontak dia terkejut dan terjatuh dari tempat duduknya.

"Aww..shhh", rintihnya kesakitan.

"Bwaahahahhaha......", tawa gue pecah.

"Hahahahaha..", tawa semua murid di kelas.

"Napa kalian ketawa?! Aku jatuh bukannya dibantuin malah diketawain. Sebel. Kamu juga, Rose. Ngagetin aja. Kan aku jadi jatuh. Malah pantat udah tepos, makin tepos ini jadinya", ucapnya marah-marah.

I want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang