1. Mengenalmu

30 2 1
                                    

Hai, ini lanjutan ceritanya ya...
Jangan lupa vote dan komentar ya..

Sorry kalau banyak TYPO..

Happy reading... 😄

******


~Naomi POV

'Kenapa dia gak seperti yang dikatakan Rose ya? Gak dingin dan gak cuek', batinku heran.

******

Saat berjalan bersamanya kami hanya diam.

Sebelum aku masuk ke kelas aku menoleh ke arahnya.

"Aku ke kelasku dulu ya. Dadah", ucapku sambil melambaikan tangan dan tersenyum padanya.

"Oke. Dah", ucapnya sambil melambaikan tangan juga dan tersenyum.

Seketika jantungku berdegub kencang melihat senyumnya itu. Entah kenapa ini terjadi. Tak biasanya aku begini dengan cowok yang baru aku kenal. Ada apa denganku??

Setelah masuk ke kelas jantungku masih saja berdegub kencang. Aku mengingat wajahnya yang tersenyum padaku tadi. Sangat manis.

"Dorrr...", teriak temanku yang membuatku terkejut dan membuyarkan lamunanku.

"Apaan sih, buat kaget aja!", ucapku kesal.

"Haha...lo sih, dari tadi aku panggilin gak nyahut-nyahut. Yaa..aku kejutin aja lah, sekalian untuk hiburan juga", ucap Rose dengan terkekehnya melihat aku.

"Terserahlah", ucapku ketus.

"Memangnya, lo tadi lagi ngelamunin apa? Kok senyum-senyum gitu?" tanyanya bingung padaku.

"G-gak a-ada kok", ucapku gugup karena berbohong pada sahabatku ini.

"Lo bohong!" ucapnya tak percaya.

"I-iya seriusan", ucapku berbohong lagi padanya.

"Oh, jadi sekarang lo mau rahasia-rahasiaan sama gue?? Oke..oke..", ucapnya mengangguk-angguk dengan tangan melipat di depan dada.

"Iya deh, iya. Jadi, tadi aku kan datang pukul 6.30. Di kelas aku sempat baca novel kesukaanku. Karena merasa bosan aku keluar kelas untuk jalan-jalan tapi tetap membaca novel. Tapi waktu aku lagi serius baca novelnya. Eh, malah nabrak orang. Dan ternyata orangnya itu adalah Sheva. Panjang cerita, akhirnya kami ke kelas bareng. Tapi dia gak cuek dan gak dingin seperti yang kau katakan", jelasku panjang lebar pada sahabatku itu.

"Apaaaa!!!" ucapnya berteriak, terkejut mendengar semua penjelasanku.

"Biasa ajalah. Gak usah lebay deh", ucapku ketus.

"Apa?? Lo bilang biasa aja?? Eh, lo itu udah bicara sama Sheva. Cowok yang dikejar-kejar sama semua cewek di sekolah kita terkecuali lo. Gue aja ngejar-ngejar dia. Tapi, sekarang lo bilang biasa aja! Astaga Mi, Mi. Lo salah besar, itu namanya sangat sangat sangat luar biasa menakjubkan. Belum ada satu pun cewek yang pernah bicara sama dia semenjak mantannya si Eline itu ninggalin dia dan pergi ke luar negeri. Maka dari itu, itu suatu kesempatan besar buat lo untuk mencuri hatinya", ucapnya dengan penuh keyakinan.

"Gak mungkin. Udahlah Ros, gak usah alay kenapa", ucapku cuek.

'Krinnggg...' bel sekolah berbunyi tanda dimulainya pelajaran pertama.

I want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang