KEPUTUSAN

1.3K 98 31
                                    

"WILL YOU MARRY ME?"

"Haaahhh??" Surya berdiri mematung mendengar ucapan Johara, Surya mencoba mencerna apa yang ia dengar baru saja, menatap dalam Johara memastikan bahwa wanita itu benar mengucapkan kalimat sakral yang sukses membuat dirinya shock.

"WILL... YOU... MARRY... ME.. MR.SURYANE JAGAD?" ulang Johara kali ini memastikan bahwa Surya tidak salah mendengar.

"A...aku... sepertinya... aku.. mulai percaya bahwa hantu itu memang ada dan hobby merasuki tubuh manusia sehingga membuat manusia bertingkah aneh."

"Shit! Dia nganggep gue kerasukan jin kampret!!!"

"Aku serius! Maukah kau menikah denganku?" ulang Johara untuk ketiga kalinya, ia benar – benar menelan dalam – dalam rasa malunya demi melamar Surya, rasa sakit hatinya karena perbuatan Ega lebih besar dibanding rasa malu dari kemungkinan Surya menolak dirinya.

"Kamu ga' harus menikahiku kalau hanya untuk berterima kasih soal gaun itu."

"NO!!  Aku JATUH CINTA PADAMU."

Bruuukkkk...

Sontak saja Surya langsung jatuh terduduk di kursi tak jauh dari ia berdiri saat mendengar Johara mengatakan cinta padanya.

"Are you okay?" tanya Johara sedikit khawatir melihat wajah Surya yang tiba – tiba saja sedikit memucat.

"Kau baru saja membuat aku hampir terkena serangan jantung." Johara segera mengambilkan segelas air dan memberikannya pada Surya, segera saja Surya menenggak habis air minum tersebut, mencoba meredakan kekagetannya atas "serangan" dadakan dari Johara.

"Maaf jika aku hampir membuatmu terkena serangan jantung, tapi begitulah kenyataannya, aku jatuh cinta padamu, aku berpikir bahwa kau tipe pria yang aku impikan. Tampan, cool, baik hati, penyayang dan setia," ucap Johara dengan tatapan memuja pada Surya membuat pria itu bergidik ngeri karena merasa bahwa Johara benar-benar kerasukan hantu gentayangan.

"Kita tidak pernah berkomunikasi dengan baik tapi bagaimana bisa kau jatuh cinta padaku? Kau belum tahu siapa aku."

"Siapa bilang? Aku tahu siapa kamu, dari surat kak Jingga, kak Jingga menceritakan semua tentang kamu, apa yang kamu suka, apa yang kamu benci, kebiasaan – kebiasaan kamu, semua kak Jingga ceritakan dengan detail, walaupun aku banyak mengenalmu dari surat kak Jingga namun hal itu tidak bisa menghalangiku untuk bisa jatuh cinta padamu, semakin hari cintaku padamu semakin besar hingga aku tidak mampu menahannya dan akhirnya malam ini aku memberanikan diri untuk melamarmu, ini adalah salah satu bentuk perjuangan cintaku padamu," jelas Johara panjang lebar membuat Surya melongo dan dengan susah payah, Johara berusaha mempertahankan ekspresi seriusnya.

"Jingga menceritakanku dengan detail?"

"Bahkan aku tahu dimana letak tanda lahirmu, jika itu yang kamu maksud dengan detail," ucap Johara sambil mengerling nakal membuat Surya kesulitan menelan ludahnya.

"Kau sudah tahu jawabannya, i'm sorry, i can't." Seketika Johara membeku di tempatnya. Jujur saja, untuk pertama kalinya Surya merasa tak enak hati melihat ekspresi Johara saat ini. Bahkan setiap ia saling melempar ejekan dengan kata yang pedas sekalipun, Surya tak pernah merasa sangat bersalah seperti saat ini. Hanya mengucapkan kata "tidak", mampu membuatnya seakan ingin segera menyembunyikan wajahnya dari hadapan Johara.

"Hei... dasar duda ga' tau diri lo!!! Berani nolak temen gue yang cantiknya ga' ketulungan ini, sok kecakepan loe!!!" Surya dikejutkan dengan sebuah umpatan pada dirinya dari seorang wanita yang tiba – tiba muncul dari pantry dengan wajah super horrornya.

"Helen! Stop it!"

"Biarin aja Jo!! Gue ga' terima loe diginiin ama nih cowok! Gue udah capek – capek siapain ini semua dan dengan entengnya dia bilang I can't. hargain dikit kek perasaan loe, dia kan bisa memikirkan jawabannya nanti, ga' harus sekarang dengan langsung nolak loe kayak gini!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Surat JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang