3:: Kesialan Yang Pertama ✔

4.2K 197 3
                                    

***

Cakrawala masih memikirkan cara. Cara apa yang akan ia lakukan untuk menghukum seorang Gea yang sulit diatur dan akan membuat cewek itu jera?

Astaga! Keputusan Pak Rion itu sudah membuatnya pusing tujuh keliling. Oke, ini berlebihan.

Apa ia hanya melakukan tugasnya jika Gea sudah melanggar aturan?

Cakrawala langsung mengangguk mantap. Ya, itu adalah cara yang baik daripada dirinya akan berurusan dengan Gea setiap hari.

"Ck, tapi dia setiap hari ngelanggar aturan. Sama aja gue tiap hari ngurusnya, kan?" tanyanya bermonolog.

Sampai-sampai membuat siswa lain yang kebetulan duduk di sebelahnya tengah meminum susu menatapnya aneh.

Mata Cakrawala yang terlapisi kacamata itu memandang lapangan basket. Sejenak, matanya menyipit dan saat dirinya tahu siapa yang ada di lapangan itu dirinya langsung menghela napasnya kasar.

Cakrawala berdiri dari duduknya dan berjalan cepat menuju tengah lapangan yang semakin banyak dikerumuni banyak murid Garuda.

"Berhenti! Kalian ngapain berantem di sini?!" teriak Cakrawala membuat keadaan hening seketika.

Gea, yang ternyata berkelahi dengan kelas 12 bernama Deni langsung mengumpat saat tahu kedatangan Sang Ketua Osis.

"Gak usah ikut campur. Ini urusan gue sama dia!" Ketus Gea sambil menunjuk dagu ke arah Deni. Deni yang melihatnya pun mendengus.

Cakrawala meneliti dengan seksama wajah Gea. Tidak ada yang luka. Malahan, yang ia lihat malah wajah Deni lah yang memar.

Gea bisa berkelahi juga?

Cakrawala mendengus. "Bubar! Ini sekolahan, bukan arena tinju! Kali-kali mikir kayak orang yang berpendidikan bisa, kan?!" Kata Cakrawala tegas.

Tapi ketegasannya itu tidak didengar oleh Gea maupun Deni. Malahan, dua orang itu melanjutkan lagi adu mulut dan juga bermain fisik didukung oleh teriakan dari seluruh murid yang menonton adegan tersebut.

Cakrawala menghela napasnya lalu menengahi mereka berdua dan tepat pada saat itu, Deni mendaratkan satu tonjokan keras dan tidak sengaja mendarat di pipi kanan Cakrawala.

"Akh," pekik Cakrawala memegang pipi kanannya dengan terduduk di aspal lapangan.

Semua mata melebar saat melihat Cakrawala terkena tonjokan. Dan itu membuat semuanya bubar dengan mulut berteriak menyoraki.

Deni yang melihat Cakrawala itu mengumpat lalu berlari dengan cepat berusaha untuk menjauh.

Beda lagi dengan Gea, bukannya meminta maaf atau menolong, cewek itu malah meraih tasnya yang awalnya ada di aspal dan dicantelkan di bahu kanannya.

Alis Gea terangkat sebelah sambil menatap kakak kelasnya yang masih terduduk sambil memegangi pipinya itu.

Tangan Gea terulur untuk menolong Cakrawala dan dengan sigap cowok  menerima uluran tangan dari adik kelasnya.

"Makanya, gak usah sok jagoan!" Ketus Gea sambil mencari barang dari dalam tasnya.

"Lo yang mulai pake berantem. Sok jadi yang terhebat?" Tanya Cakrawala.

Bola mata Gea memutar karena kesal lalu Gea memberikan hansaplast untuk Cakrawala. "Gue yang ribut, kenapa lo yang ribet?" Tanya Gea dan berjalan pergi meninggalkan Cakrawala di tengah lapangan.

Cakrawala menghela napasnya lalu berjalan pelan menuju UKS berniat untuk mengobati lukanya walaupun Gea sudah memberikannya hansaplast.

***

Bad Girl, I'm In Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang