6:: Ini Yang Terakhir ✔

3.3K 137 3
                                    


*Multimedia: Itu Cakrawala ya, bayangin aja rambutnya warna item, soalnya kebetulan doi lagi diwarna rambutnya. Dan, kalian bayanginnya setiap hari Cakrawala pakai kacamata kayak gitu, oke??

***

Dengan jalan sempoyongan, Cakrawala menuruni anak tangga menuju dapur berniat untuk makan malam.

"Nda, Kak Bani sama Papa mana?" Tanyanya dengan suara parau bersamaan duduk di kursi.

Bunda yang tengah menyiapkan nasi untuknya menoleh, "papa bentar lagi pulang kok. Kalo Bani, Bunda juga gak tahu dari tadi pagi gak pulang. Bunda takut dia kenapa-kenapa."

Cakrawala jelas tak tega melihat wajah Bunda yang kuatir memikirkan Bani itu. "Kalo gitu Cakrawala cari Kak Bani, yah?"

Bunda melotot. "Eh, kamu masih sakit, Kra. Kamu mau cari Bani kemana? Udah kamu makan aja yah. Nanti Kakak kamu juga pulang." Tolak Bunda.

Cakrawala mendesah lalu menatap jam dinding. Jam sembilan malam. "Nda, ini udah malem banget. Takut Kak Bani kenapa-kenapa."

"Cakra, justru itu udah malem, kamu gak usah cari dia. Biar Papa yang cari Bani, kamu mau cari dia kemana?"

"Nda, Papa maaih kerja. Cakra gak apa-apa kok cari Kak Bani, Cakra juga tahu dimana Kak Bani suka nongkrong." Kekeuh Cakra.

Bunda menghela napasnya. "Kamu beneran gak apa-apa? Kamu belum makan, lho."

Cakrawala tersenyum. "Cakra masih kenyang, kalo gitu Cakra cari Kak Bani, yah." Pamit Cakrawala dan Bunda mengangguk walaupun ragu.

Sebenarnya Cakrawala masih sedikit pusing, tapi dirinya tidak tega melihat Bundanya yang kuatir dengan keadaan Kakaknya itu. Cakrawala masuk ke dalam kamar untuk memakai jaket .

Cakrawala menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa dan langsung keluar rumah bahkan dirinya lupa untuk berpamitan kepada Sang Bunda.

***

Motornya berhenti di sebuah club. Cakrawala tahu sekali kalau Kakaknya itu selalu nongkrong di club ini. Walaupun sebenarnya dirinya sangat risih untuk datang ke tempat seperti ini. Tapi dirinya harus masuk ke dalam untuk menjemput Kakaknya pulang.

Cakrawala masuk ke dalam club dengan berlari kecil. Cakrawala menutup kedua telinganya saat sudah sampai di ruangan besar yang disinari lampu disko warna-warni dan suara musik yang amat keras.

"Ya Allah, Kak Bani kuat bener diem di sini." Gumamnya.

Cakrawala berjalan mendekati meja bar dengan mata yang terus mencari sosok Kakaknya.

"Nyari siapa?" Tanya seorang bartender kepada Cakrawala. Cakrawala lantas menoleh lalu tersenyum, "gue lagi cari Kakak gue aja, kok." Jawabnya.

"Iya siapa nama Kakak elo itu, siapa tahu gue bisa bantu, bro!"

"Namanya Bani, lo tahu?" Tanya Cakrawala.

Cowok tersebut mengerutkan kening, lagaknya seperti tengah berfikir keras mengingat-ngingat pelanggannya yang beranama Bani.

"Oh gue tahu, Bani yang kuliahnya di Universitas Mentari Jakarta bukan, bro?"

Mendengar itu, Cakrawala langsung tersenyum dan mengangguk, "iya, lo lihat dia ke sini gak?"

"Tadi emang dia di sini lama banget sama temen-temennya, tapi dia tadi kayak yang pamit duluan gitu." Jawab cowok itu dan jelas membuat Cakrawala mendesah.

"Lo gak tahu dia pergi ke mana?" Tanya Cakrawala kemudian.

Bartender tersebut menggeleng, "dia gak bilang mau kemananya."

Bad Girl, I'm In Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang