16

5.6K 495 35
                                    

Setelah kejadian seminggu lalu,hubungan YeNa,Eunbi,dan Chanyeol semakin membaik. Chanyeol dan YeNa juga mempersiapkan pernikahan mereka.

Saat ini,Chanyeol dan YeNa sedang ditoko perhiasan. Untuk membeli cincin pernikahan mereka berdua. YeNa menemukan cincin yang sangat cantik. Cincin emas putih itu ditengahnya ada berlian kecil. Yena memberitahu Chanyeol dan dia setuju untuk membelinya.

Sekarang mereka sedang dimobil. Chanyeol terkejut melihat wajah pucat YeNa.
"Sayang,kau tidak apa? Kenapa wajahmu pucat?"
"Aku tidak apa,hanya kecapean"
"Apa kau yakin? Apa kita perlu pergi ke dokter?"
"Tidak perlu,mungkin aku hanya butuh istirahat."
"Baiklah,kita pulang."
.
.
.
Tiga hari sudah terlewati,sekarang adalah hari pernikahan Chanyeol dan YeNa. Disebuah gereja yang cukup megah,sesuai dengan keinginan mereka masing-masing. Meskipun mereka sekarang merasa gugup,tetapi tetap ada kebahagian dibalik kegugupan itu. Sebab sebentar lagi mereka akan menjadi suami istri yang sah dihadapan Tuhan.

Dibalik pintu besar aula gereja,wanita cantik dengan gaun putih panjang itu sedang berdiri disamping sang Ayah yang berbalut toxedo hitam. Sekarang mereka melangkahkan kaki menyusuri altar. Senyum YeNa melebar saat matanya melihat sosok pria bertubuh tinggi,berbalut toxedo hitam dengan dasi kupu-kupu sedang tersenyum manis kearahnya.
Pria yang selalu mencintai YeNa dengan apa adanya,walau rintangan yang mereka hadapi.

Saat ini mereka sudah berhadapan didepan pendeta. Untuk mengucap sumpa cinta mereka.

"Baiklah,kita mulai acara pernikahan ini." Ucap pendeta. "Park Chanyeol,apakah kamu siap menerima Kim YeNa menjadi istrimu. Apapun yang terjadi,akan menghormatinya,akan menjadi suami yang baik untuknya."

Saat Chanyeol mengucapkan kata 'saya bersedia' disaat itu juga YeNa terbatuk dan mengeluarkan darah. Semuanya panik melihat YeNa sudah tak sadarkan diri.
.
.
-Seoul Hospital-

Saat ini Chanyeol berada dikamar rawat YeNa. Dia menatap wajah pucat YeNa dengan peralatan medis terpasang ditubuh dan wajahnya.

Chanyeol sedih pernikahannya harus ditunda dan mendapat kabar buruk kalau calon istrinya mengidap penyakit leukimia.

"Daddy." Panggil Eunbi,tidak ada jawaban dari Chanyeol.
"Daddy,ayo kita pulang. Dari tadi Daddy belum ada makan,nanti Daddy bisa sakit."

"Daddy tetap disini menjaganya. Kalau kamu ingin pulang,duluan saja." Ujar Chanyeol.
"Tapi Dad-"
"-SUDAH CUKUP! APA KAU TIDAK DENGAR,KALAU AKU TETAP DISINI!." Bentak Chanyeol marah. Eunbi terkejut,tiba-tiba Daddynya  membentak dirinya.

Chanyeol tidak sadar,kalau dia sudah membentak anaknya. Dan sudah membuat Eunbi nangis,Chanyeol segera memeluk dan meminta maaf kepada Eunbi.

"Sayang,maafin Daddy sudah membentak kamu."
"Kenapa Daddy seperti itu-hiks-aku tau Daddy sangat mengkhawatirkan Mommy YeNa. Dan aku juga mengkhawatirkannya,tapi aku lebih takut dengan kondisi Daddy,aku takut kalau Daddy drop,hiks." Ucap Eunbi sesegukan.

"Aku yakin Mommy YeNa akan lekas sembuh. Jadi Daddy makan ya,demi aku." Ujar Eunbi.
"Baiklah,Daddy akan makan." Chanyeol melepas pelukannya dan menatap Eunbi sambil tersenyum.
.
.
.

Tadi pagi YeNa sudah sadar,tetapi fisiknya semakin melemah. Semangatnya selalu tumbuh ketika melihat Chanyeol dan Eunbi. Setelah makan siang,Dokter Kim kembali memeriksa keadaan YeNa. Namun Dokter Kim tidak mengatakan apapun hanya menyuruh banyak istirahat dan minum obat. Dokter Kim menyuruh Chanyeol keruangannya.

"Begini,ternyata Nona YeNa sudah lama mengidap penyakit leukimia. Mungkin selama ini Nona YeNa meminum obatnya secara teratur,tapi untuk akhir-akhir ini dia tidak meminumnya. Ada jalan lain yaitu operasi,tapi hanya 10% untuk mencapai keberhasilan. Saya tidak bermaksud untuk tidak ingin menolongnya,malah saya sudah berusaha keras. Tetapi tetap tidak bisa,kita lihat saja perkembangannya gimana." Jelas Dokter Kim.

My Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang