CM -1

7.4K 589 39
                                    

Happy reading!!!
Sorry for typo...












Author pov.





Seorang yeoja yaitu suzy sudah terbangun sebelum matahari terbit, sekarang ini ia rutin sekali bangun pagi hanya untuk melakukan peran seorang istri yaitu memasak dan menyediakan keperluan myungsoo walaupun hasilnya myungsoo tetap menatapnya tajam ataupun memasang wajah datarnya. Ia sadar semua yang ia lakukan ini tidak akan berpengaruh terhadap myungsoo.



"Akhirnya selesai juga" suzy merenggangkan tangan-Nya, ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya lalu pergi dari rumah ini itu adalah rutinitasnya setelah menyediakan semua keperluan myungsoo,ia akan cepat-cepat berangkat kebutiknya karena ia yakin myungsoo akan kesel karena melihat mukannya jadi lebih baik ia menghindar.



Setelah siap dengan penampilannya suzy menuruni anak tangan, ia dikagetkan dengan myungsoo yang sudah teruduk manis dimeja makan dan itu membuat suzy terheran-heran tumben sekali myungsoo sudah bangun. "Tumben sekali ia sudah bangun" batin suzy terus melangkah kan kakinya sampai didepan pintu ia berbalik lalu menatap myungsoo yang hanya memakan makanannya dengan tetap memasang wajah datar.



"Aku akan pergi dan akan pulang sebelum malam" ucap suzy pada myungsoo



"Apa paduli ku kau tidak pulang juga tidak masalah bagi ku" datar myungsoo lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya tanpa melihat suzy barang sekilaspun.



"Mengapa sesakit ini ya tuhan" lirih suzy memukul-mukul dadanya yang terasa sangat sesak,ia tidak ingin menangis untuk saat ini karena itu hanya akan menyakitkan dirinya sendiri. Ia harus tegar ini baru awalnya bukan jadi ia tidak boleh menyerah begitu saja.



Setelah merasa baikan suzy langsung melangkahkan kakinya kembali untuk keluar rumah menuju kebutiknya,butik yang ia buat dengan hasil jerih payahnya.










-----



Myungsoo sudah berada dikantornya, biarpun ia terbilang muda tetapi jangan menyepelehkan dirinya karena sekarang ini ia sudah menjabat sebagai ceo, keren bukan? Tentu saja karena ia termasuk ceo termuda.



"Sajangnim sudah ada yang menunggu mu didalam" ucap sekertaris nya saat myungsoo baru saja tiba.



"Ne" datar myungsoo lalu langsung memasuki ruangannya.



Setelah memasuki ruangannya myungsoo tersenyum saat melihat siapa yang menunggunya, senyum yang jarak sekali ia tampakan akhirnya tersempat diwajahnya, tetapi siapakah orang itu? Yang bisa membuat senyum myungsoo tersemat.



"Chagia" ucap orang itu yang ternyata adalah yeoja,ia berlari kearah myungsoo dan langsung memeluk tubuh gagah milik myungsoo. Siapa yang tak kenal yeoja itu? Yeoja yang bernama jiyeon yang terkenal sebagai fashion designer dan juga model yang cukup terkenal dimata public.



"Bogoshippo.." Gumam myungsoo membalas pelukan jiyeon dengan sangat erat,sesekali ia mencium puncuk kepala yeoja itu.



"Kau telihat kurus oppa" ucap jiyeon melepaskan pelukannya dan menatap seluruh tubuh myungsoo yang memang terlihat lebih kurus.



"Apakah istri mu itu tidak bisa merawat mu dengan benar" desis jiyeon, ia memang sudah tahu myungsoo sudah menikah, ya walaupu ia tadinya marah tetapi myungsoo berjanji tidak akan meninggalkan nya dan akan menceraika istrinya tersebut jika waktunya tepat itu sudah menjadi jaminan untuk nya.



"Sudah lah jangan membahas gadis itu, mendengar namanya saja aku sudah sangat benci. Lebih baik kita melakukan sesuatu yang menyenangkan, kau tahu aku sangat merindukan mu" ucap myungsoo menarik pinggang jiyeon membuat sang empunya pinggang mendelik kepadanya.


"Aish kau sangat genit oppa" manja jiyeon dengan kedua tangannya sudah melingkar dileher myungsoo dan menatap myungsoo dengan tatap menggodanya.








-----




Suzy sudah berada didalam cafe favoritnya, ia tidak jadi kebutik karena sahabatnya memintanya untuk menemuinya. Entahlah apa yang akan ia bicarakan sepertinya sangat serius buktinya sahabatnya tersebut sampai memaksanya untuk bertemu sekarang.



Suzy mendongakkan kepalanya saat seseorang duduk dihadapannya yang ternyata adalah sahabat yang meminta menemuinya itu. Bisa dilihat orang duduk dihadapannya itu sedang mengatur ritmen nafasnya.



"Kau yang membuat janji kau juga yang telat" cemberut suzy membuat seseoarang yang berjenis namja itu tersenyum dibuatnya.



"Hehe kau tahukan aku ini pelupa" kekeh namja itu dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari suzy.



"Kau selalu saja seperti itu oh sehun"



"Waeyo? Kau mengajak ku bertemu?" Tanya suzy karena heran sehun yang jarang sekali membuat janji yang mendadak seperti ini.



"Apakah kau bahagia?" Tanya sehun tina-tiba membuat suzy menatapnya intens.



"Yakk..! Apa yang kau bicarakan tentu saja aku bahagia" kekeh suzy membuat sehun menatapnya tajam, sehun tahu bahwa suzy sedang menutupi semua rasa sakitnya dengan tertawa tidak jelas seperti ini.



"Jujur lah pada ku, aku ini adalah sahabat mu bukan?"



"Apa yang harus aku katakan kau sudah tahu semua, ini sangat menyakitkan bagi ku, apakah salah aku mencintainya sehun? Apakah salah?!" Ucap suzy sedikit memekik dengan isakkan yang mulai terdengar, suzy terlihat sangat miris saat ini, suzy yang selalu tersenyum berubah menjadi suzy yang sangat rapuh.



"Mengapa kau menjadi seperti ini suzy" lirih sehun mengusap lembut rambut milik suzy yang sekarang masih terisak.



"Kalau memang kau tak kuat dengannya menyerahlah" ucap sehun dan itu berhasil membuat suzy langsung menatapnya dengan wajah yang sudah banjir dengan air mata.




"Ani aku akan tetap bertahan sampai aku benar-benar lelah dengan semua ini dan jangan pernah kau menyuruh ku menyerah" tegas suzy menghapus air matanya dengan kasar. "Mulai sekarang suzy yang cengeng akan berubah menjadi suzy yang tegar, aku tidak akan menangis sesakit apapun itu cobaannya" batin suzy dengan yakin.



"Baiklah tetapi asal kau tahu,aku akan selalu ada disamping mu jika kau membutuhkan bantuan ku" ucap sehun menatap suzy dengan penuh keyakinan.



"Gomawo kau memang sahabat terbaik ku sehun" suzy tersenyum menatap sehun untuk kali ini ia akan berusaha melupakan perilaku myungsoo padanya.



Sehun mendengar ucapan suzy hanya bisa membalas senyum suzy dengan senyum mirisnya entah lah mengapa hatinya tiba-tiba menjadi sesak. Sahabat? Bisakah sehun berharap lebih dari suzy? Bisakah mereka lebih dari seorang sahabat? hanya waktu lah yang bisa menjawab semua pertanyaan itu.



"TBC"


Jangan lupa Vomen dan kritik karena itu semua bisa membuat mood ku menjadi baik untuk kembali melanjutkan ff ini🙆


GOMAWO😘🙆

CRUEL MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang