CM -4

4.6K 526 52
                                    

Happy reading!!!
Sorry for typo...











Author pov.


Hari ini adalah hari libur tetapi tetap saja rumah yang berisi sepasang suami itu terlihat sangat sepi karena memang hanya sang istri yaitu suzy saja lah yang berada dirumah sedangkan sanh suami kemana? Sang suaminya itu sudah terbiasa tidak ada dirumah saat hari libur seakan-akan menghindari kehadirannya. Ia sudah bersuami tetapi ia seperti tidak mempunyai suami, ia seperti hidup sendiri tanpa ada perlindungan dari suaminya yang biasanya yeoja yang sudah bersuami dapatkan.



Rumah megah itu sangat sunyi hanya terdengar suara dari televisi yang dinyalakan saja tanpa ada yang menontonnya walaupun suzy berada dihadapan tv tersebut tetapi ia tidak melihatnya melainkan melamun. Ia lelah salalu seperti ini, tidak kah bisa myungsoo membuka sedikit saja hatinya untuk dirinya.




Tak bisakah sekali saja myungsoo memikirkan tenang perasaannya? Apakah suzy egois untuk tetap bertahan saat ini? Salah kah ia mempertahankan orang yang ia cintai sampai akhirnya ia lelah?



Suzy tersadar dari lamunannya, ia mengedarkan pandangannya kesetiap sudut rumah yang sudah 3 bulan ini ia tempati bersama suaminya, suasana rumah yang masih masa seperti yaitu hening. Pernah sekali ia berfikir untuk pergi dan menyerah tetapi ia langsung menepis pikiran tersebut.



"Sepertinya akan selalu seperti ini, hening" lirih suzy terus menatap sudut-sudut rumah dan pandangannya berhenti pada foto pernikahan dirinya dan myungsoo.



"Oppa tak bisa kah kau menerima ku? Bahkan Ini sudah 3 bulan berlalu tetapi kau belum sedikitpun berubah sampai kapan aku harus mempertahankan ini semua?" Mata suzy sudah berlinang, ia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh, bagaimana pun ia harus berusaha kuat menghadapi perlakuan myungsoo pada nya karena hanya dengan itu suzy bisa bertahan setidaknya sampai ia lelah dikemudian hari, entah kapan waktu itu tidak yang jelas suzy sekarang ini berusaha yang terbaik.



"Kau tidak pernah tahu bagaimana sakitnya hati ku ini.. Kau selalu menganggapku seolah-olah tidak ada dipenglihatan mu itu, jangankan untuk menyapa kau bahkan tidak ingin menoleh untuk sekedar melihat ku? Apakah aku seburuk itu dimata mu oppa?" Rancau suzy membekap tangannya didepan bibirnya menahan isakan yang akan keluar. Jujur saja ia sudah tidak bisa menahan semua rasa sakit yang tersimpan dihatinya ini, ingin rasanya ia berteriak diatas gedung untuk melepaskan beban yang ada didalam hatinya.










-----




"Oppa gomawo untuk hari ini aku senang kau mau menemani ku berbelanja" ucap jiyeon bergelayut manja ditangan myungsoo yang sedang fokus menyetir sambil menyederkan kepalanya pada bahu myungsoo. Myungsoo memang sengaja mengajak jiyeon berbelanja salah satu alasannya adalah untuk menghindar dari suzy, yang membuatnya bersalah saat melihat bola mata suzy yang terpancar kepedihan.



"Cheonmanayo chagi lagipula itu hanya tas biasa... Apapun yang kau minta pasti akan oppa berikan" ucap myungsoo dengan tersenyum dan terus fokus untuk menyetir.



"Jinjjayo?"



"Ne jinjja" myungsoo mengecup puncuk kepala jiyeon yang menyender pada bahunya, jiyeon mengeluarkan smirknya tanpa sepengetahuan myungsoo, seperti myungsoo memang sangat mencintai jiyeon bisa dilihat dengan cara ia memperhatikan segala hal tentang jiyeon tetapi apa ada daya cinta tulus myungsoo dan penggorbanan myungsoo demi jiyeon sampai-sampai ia harus menyakiti suzy dibalas dengan kebusukan oleh jiyeon tanpa sepengetahuannya. Cinta yang tulus dibalas oleh kebusukan, miris sekali.



Setelah beberapa lama myungsoo menyetir akhirnya ia menghentikan mobil nya tepat dihadapan rumah nya dan harus kalian tahu ia membawa jiyeon untuk mampir kerumahnya bersama suzy tersebut.



"Oppa apa tak masalah aku kerumah mu?" Tanya jiyeon menatap myungsoo pura-pura khawatir padahal sebenarnya ia sangat senang ini adalah salah satu hal yang bisa merusak hubungan suzy dan myungsoo.



"Apa yang kau khawatirkan hm?"


"I--istrimu" lirih jiyeon menundukkan kepalanya. "Sepertinya ini akan menarik" batin jiyeon.



"Kau tenang saja ia tidak akan berani berbuat sesuatu pada mu kalau pun ia berani aku tak akan membiarkan nya menyakiti mu" tegas myungsoo membuat jiyeon menampakan senyum kemenangannya,sepertinya ia berhasil memancing myungsoo.



"Kajja" ucap myungsoo mengajak jiyeon untuk turun dari mobilnya.










----





Suzy menghentikan isakannya lalu menghapus airmata nya dengan kasar saat melihat pintu rumah nya terbuka dan menunjukan myungsoo yang baru saja pulang dan yang membuat hatinya sakit ia tidak sendirian melain kan bersama yeoja cantik yang suzy sangat kenal yaitu jiyeon yang bersetatus mantan sahabatnya saat ia bersekolah di sofa dan ia tidak menyangka bahwa kenyataannya adalah jiyeon yeojachingu myungsoo ya tuhan mengapa dunia ini sangat sempit. Ada suatu hal yang membuat jiyeon dan suzy bermusuhan saat ini.



"Kau sudah pulang oppa?" Tanya suzy berusahan menutupi suara yang sudah bergetar.



"Oraemaniya suzy-ya" sapa jiyeon mengeluarkan smirknya,myungsoo langsung menatap jiyeon yang menyapa suzy tanpa ada rasa canggung dan padangan ia pun beralih kepada suzy, bisa dilihat tubuh suzy yang bergetar hebat akibat sapaan suzy, myungsoo merenyit bingung pasalnya ia baru mengetahui bahwa suzy dan jiyeon saling mengenal, banyak sekali pertanyaan diotak myungsoo saat melihat tubuh suzy yang masih saja bergetar hebat akibat kehadiran jiyeon, apa masalah mereka berdua? Sampai-sampai tubuh suzy bergetar hebat seperti itu jawaban dari pertanyaan nya tersebut hanya suzy dan jiyeon yang tahu.







"TBC"


Jangan lupa vomen dan kritik chingu☺️🙆

Terima kasih pada kalian pembaca setia ff ini dan terima kasih juga untuk yang sudah memberikan respon pada ff ini 😘

CRUEL MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang