Maria sudah berada di kantor Alfy dan baru tersadar bahwa perusahaan suaminya sangatlah besar. Gedung perusahaannya lebih tinggi dari gedung perusahaan lainnya. Belum lagi cabang-cabang yang ada luar kota dan luar negeri.
Maria pergi dengan berpakaian yang nyaman untuk tubuhnya dan juga terlihat lebih santai.
Sebenarnya pakaian Maria tidak pantas digunakan pergi kantor, tapi Maria pergi kentor hanya untuk mengantarkan makan siang untuk suaminya bukan untuk bekerja.
Pertama masuk kedalam perusahaan Alfy, disambut oleh interior-interior minimalis yang terkesan simple dan berkelas.
Bagaikan berada di catwalk dengan lenggak-lenggok yang khas seorang model, Maria berjalan mendekati lift yang akan membawanya keruangan Alfy.
Semuan karyawan dan karyawati yang menyadari kehadiran model terkenal sekaligus istri pemimpin perusahaan, berdecak kagum melihatnya.
Tidak sedikit karyawan melihat Maria dengan tatapan lapar. Sedangkan karyawati, melihat tubuhnya lalu melihat tubuh Maria bergantian dan menyadari bertapa besarnya berbedan tubuhnya dengan tubuh Maria.
Maria mengerutkan keningnya mendapati meja sekertaris Alfy tidak ada seorangpun. Maria mendorong pintu jati kokoh yang tinggi dan melihat ke dalam kantor Alfy.
Kosong! Bangkunya kosong, dan tidak ada siapapun di ruangan besar yang didominasi dengan warna putih ini.
'Mungkin dia udah pergi makan siang di luar. Tapi ini belum masuk waktu makan siang. Kemana perginya pria tampan ini? Jangan bilang dia di ambil kuntil anak, karena Alfy begitu tampan. Sampai-sampai kuntil anak juga menyukainya' oke berhenti beefikiran yang tidak tidak. Lagian setan mana yang berani menyentuh Alfy yang super dingin.
"Ria....,"
Alfy?
Tet..tot..
Rian sekertaris, sekaligus sahabatnya Alfy. Orang yang satu-satunya yang dipercaya Alfy, selain keluarganya.
Tidak jauh beda dengan Alfy, Rian juga sebenarnya mempunyai keluarga yang kaya raya. Tapi dia sedang belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin perusahaan, untuk melanjutkan perusahaan ayahnya.
"Ngapain lo di sini?" Rian langsung nelontarkan peetanyaan saat Maria berbalik melihat ke arahnya.
"Dimana Alfy?" Maria menjawab pertanyaan Rian dengan pertanyaan lagi.
Maria melihat ekspresi yang di tunjukkan Rian. Keningnya berkerut ke bingungan dan menaikan pundaknya. Masa sekertarisnya tidak tahu bossnya ada dimana.
"Alfy?"
Maria mengangguk.
"Dia tidak masuk kerja. makanya gue gantiin meeting sama klien. Emang Alfy gak ada di rumah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
About My Pain
أدب نسائي𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐌𝐲 𝐏𝐚𝐢𝐧 | 𝐂𝐡𝐢𝐜𝐤𝐋𝐢𝐭 Setelah kami menikah. Aku yakin, dengan perlahan Alfy akan mencintaiku. Itulah yang ada di pikiran Maria. Tapi ekspetasi Maria tidak sesuai dengan kenyataan. Karena pada kenyataanya Alfy sama sekali...