Apakah salah mencintai dua orang di waktu yang bersamaan?
Pertanyaan itu akhir-akhir ini selalu menghantuiku, memenuhi pikiranku. Benar, aku merasakannya. Aku merasakan bagaimana rasanya mencintai dua orang secara bersamaan.
Johny Depp bilang, "Jika kau mencintai dua orang secara bersamaan, pilihlah orang yang kedua. Karena jika kau benar-benar mencintai orang yang pertama, kau takkan pernah jatuh cinta pada yang kedua."
Itu benar. Itu penyelesaian yang cepat bagiku. Namun bagiku, pernyataan itu tidak berlaku. Tidak ada yang pertama maupun yang kedua, aku mencintai mereka berdua memang benar-benar bersamaan. Aku tidak dapat membedakan mana di antara mereka yang kucintai terlebih dahulu. Itu, dilema. Itu, rumit. Itu... membuatku heran.
Kadang otakku berpikir, bagaimana bisa aku dapat memuat kedua orang itu di dalam pikiranku secara bersamaan? Otak ini biasanya fokus hanya pada satu individu saja, yaitu seseorang yang selalu memenuhi pikiranku setiap saat, dalam keadaan apa pun. Akan terasa aneh, jika aku mendambakan dua orang secara bersamaan. Ya, terasa aneh.
Namun hati ini, berkelakar bahwa itu wajar. Hati ini dapat menerima siapa saja, sebanyak hati ini sanggup menampung. Tak masalah seberapa banyak orang yang kukagumi, hati ini pasti akan menampung. Tinggal akhirnya, kembali pada otak yang akan memilih satu di antaranya. Namun, otakku memilih dua.
Memang jika membahas tentang cinta, hatilah yang akan menang. Namun tetap saja, otak yang akan memilih. Hati tidak dapat memilih.
Di sinilah aku sekarang, memilih antara dua orang yang terlalu banyak memakan tempat di pikiranku saat ini.
28-8-16
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Catatan
RandomIni apa? Ini sebuah catatan. Catatan siapa? Catatanku. Aku siapa? Siapa aku? -sebuah catatan kecil yang dibuat saat si penulis hiatus. Walaupun statusnya hiatus, namun ia tak berhenti menulis. Karena itu adalah cara hidupnya-