11. The Days Without U

4K 276 93
                                    

PENTING : CHAPTER 12 [END] DI-PRIVATE. Silakan follow dahulu sebelum membaca. Terimakasih

o0o

Sakura menangis sesugukan, ia merutuki kebodohannya, kenaifannya. Ia benci dirinya sendiri.

Inikah yang namanya karma? Rasanya begitu cepat "Buah hasil perbuatannya," itu sampai padanya. Padahal kejadian di mobil itu baru seminggu berlalu.

Sekarang, yang pertama Sasuke membencinya, menjauhinya, dan berpura-pura tak mengenalnya. Hal itu sunguh menyakitkan baginya.

Tapi yang kedualah yang benar-benar membuat dadanya sesak, karena hal yang Sasuke takuti terjadi di depan mata kepalanya kurang dari satu jam yang lalu; Gaara — pria yang dulu ia sukai, ia kagumi, dan ia sayangi, mengkhianatinya.

Tidak, bukan karena kejadian itu dadanya terasa sesak, tapi karena ia begitu menyesal telah menyia-nyiakan seorang pria seperti Sasuke demi pria brengsek seperti Gaara.

Sepanjang isak tangisnya ia terus mengumpati nama pria itu dalam hatinya. Pria menjijikan itu benar-benar brengsek! Seharusnya sejak awal ia menyadari jika Gaara hanya mempermainkan hatinya.

Semua berawal ketika sepulang sekolah tadi dia berjalan-jalan bersama Hinata dan Ino di salah satu Mall di kotanya, namun tak sengaja emerald-nya menangkap seorang perempuan yang sedang memilih sepatu tak jauh darinya tengah bergelayut manja sembari memeluk erat lengan pria yakini adalah pacarnya. Dan sialnya, Gaara pun merespek dengan baik wanita itu, bahkan sampai berkali-kali mencium dahi perempuan yang sekarang Sakura anggap jalang.

Sebagai seorang perempuan yang melihat pacarnya selingkuh di depannya, apa yang akan kalian lakukan? Berlari menjauh dan menangis di toilet umum? Ikhlas saja melihat mereka bahagia dan kita menderita? Atau bertanya baik-baik dan mendengarkan alasan murahan mereka? BASI TAU NGGAK! Kalian bego atau apa? Kalau dia sih, "Tidak!" Ia tidak akan lakukan itu karena ia memegang prinsip, "Kalau gue nggak bahagia karena elo, gue juga nggak akan biarin elo bahagia!"

Egois? Masa bodoh! Toh, lo yang mulai duluan.

Maka dari itu, saat melihat kejadian tersebut, darahnya terasa mendidih sampai ke kepala. Ia sangat-sangat marah. Sebelumnya tak pernah sekalipun ia dikhianati, baik dengan keluarga, teman apalagi sahabat.

Niatnya sekarang adalah melabrak Gaara dan ceweknya yang ia yakini masih satu sekolah dengannya. Segera ia mendekati keduanya.

"Hai, Gaara-ku~"

Tidak seperti perempuan lain yang tiba-tiba nyamperin si cowok dengan marah-marah dan membuat keributan hingga menjadi pusat perhatian, Sakura justru menyapa 'calon' mantan pacarnya ini dengan ramah.

Sapaan Sakura tentu membuat keduanya kaget dan langsung memberi jarak aman. Keduanya terlihat gelagapan dan Sakura semakin yakin kalau perempuan sialan itu tahu jika Sakura adalah pacar sah Gaara! Bitch!

"Sayang, kok kamu bisa di sini?"

Hell no, nggak salah denger nih, Sayang katanya? Bangsat lo! Masih berani aja manggil sayang padahal udah ketangkap basah selingkuh?! Cih.

"Ahh~ biasa, namanya juga cewek apalagi kalo bukan belanja. Noh, bareng Ino sama Hinata juga."

Sakura masih mempertahankan aktingnya, memberikan senyuman seolah Gaara tidak ketahuan apa-apa. Hal itu membuat Gaara bernapas lega, diam-diam.

Tapi kelegaan itu kandas ketika melihat kedua teman Sakura memberinya tatapan setajam silet dengan aura membunuh.

"Kok, temen-temen kamu liat aku gitu sih?" tanya Gaara dengan suara kecil. Seperti bisikan.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang