Bagi yang belum baca prolog. Tolong dibaca terlebih dahulu,biar nyambung sama cerita selanjutnya. TERIMA KASIH~
•••
Tok tok tok.
"Bang gue masuk kamar lo ya?" Kania mengetuk kamar Chandra.
"Iye masuk aje. Biasa langsung masuk ae. Kenapa?" Tanya chandra.
"Ketauan bolos bang" Kania menghela nafasnya.
"Loh? Kok bisa?"
"Iya mamah tadi ngecek baju seragam. Dan ternyata masih ada seragam yang seharusnya kita pake hari ini" Jelas Kania.
"Uh mampus. Punya duit kaga lo dek?"
"Kaga"
"Bikin surprise dah sono. Gak dikasih makan mampus lo. Makin tepos mampus lo"
"Bangke lo. Gue gak tepos. Cuman rada rata aja"
Mereka terkekeh bersama.
"Oh ya bang. Gue kayak pernah liat kak Danu sebelumnya deh. Mukanya rada familiar gitu" Kania menggaruk tengkuknya.
"Muka dia emang pasaran. Lo coba aja ke pasar kramat jati sono. Nah disana banyak muka Danu. Banyak spesiesnya juga" Chandra mengambil stick ps nya. "Maen ps aje udeh sini". Sambil menyodorkan stick ps ke Kania.
"Ah gamau. Ntar gue kalah dikacungin lagi. Males ah gue. Sama adek sendiri masa gitu"
•••
Sinar matahari mulai memasuki kamar Kania. Sedangkan Kania masih berlindung dibawah selimut tebalnya.
"Eh Kania bangun. Udah jam 6 nih. Buruan ntar gue tinggal nih" Chandra membangun kan Kania.
"ha? Jam 6?" Kania mulai mengerjapkan matanya. Dan menarik urat.
"Iya cepetan ya. Gue tunggu dibawah"
Seperti biasa. Kania memasuki kekamar mandi. Kania sadar ini sudah telat. Jadi dia sedang tidak ingin mandi dengan durasi yang lama.
Selesai mandi. Kania mengambil tasnya yang berada di atas meja belajarnya. Setelah itu Kania langsung turun kebawah untuk sarapan.
"Sarapan gak lo?" Tanya Chandra.
"Minum susu aja"
"Punya susu,tapi minum susu" ledek Chandra.
Kania tampak memikirkan perkataan abangnya barusan.
"Lemot lo ah" sumpah pagi ini Kania lemot sekali.
"Anjir. Lo pagi-pagi udah mesum. Mati lo bang" kania telah sadar dengan perkataan Chandra barusan.
"HAHAHAHAH lama amat sih lo mikirnya. Gue gak mesum. Tapi itu fakta" Chandra tertawa renyah.
"Hai mamah cantique! Pagi-pagi udah cemberut aja. Lucu deh mamah klo lagi cemberut gini. Jadi pengem nyium Sehun" Kania menyapa Vera. Ya itung-itung sebagai pendekatan dengan mamahnya.
"Bodo amat. Suka-suka mamah. Ngapain sarapan kalian? Itu buat papah. Yaudah sono cium Sehun. Gak usah minta uang jajan" Vera menjawabnya dengan sangat sangat ketus.
"Astaghfirullah umi. Serem ih umi. Nggak jadi lucu si umi. Umi gak boleh gitu. Ntar anak umi mau makan apa? Ntar anaknya sakit,umi nangis lagi" Sahut Chandra.
'Wih ni abang gue kadang bisa di ajak kompromi juga ya' batin Kania berkata seperti itu.
"Uma umi. Berisik tau gak? Udah sono pergi"
"Assalamuallaikum umi. Anakmu mau berangkat sekolah dulu ya umi. Jangan kangen sama anak umi yang ganteng dan cantik ini ya" Chandra memang paling bisa nge jokes saat Vera sedang ngambek. Kakak yang berguna bagi nusa dan bangsa hehe.
YOU ARE READING
Cinta Rahasia
Novela Juvenilbaca langsung aja ya guys. kapan saja pemeran utama akan berubah.