Bel istirahat telah berbunyi. Anak anak berhamburan keluar dari kelas masing masing. Di Artics terdapat 2 kantin. Yang 1 kantin utama, yang kedua kantin pelarian. Yaelah sedih amat kantin ae dijadiin pelarian.
Jadii, anak anak harus cepat ke kantin utama jika tak mau ke kantin pelarian. Kantin pelarian biasanya tempat anak anak bandel berkumpul. Dan diantara anak anak itu, ada Danu disitu.
"Sial. Kantin utama padet banget anjas. Yodah terpaksa lah,ke kantin yang disono aje" Kania mengeluh. Yaelah kenapa harus penuh. Males banget ke kantin itu. Apalagi disitu banyak yang ngerokok. Najis banget ih.
"Yaudah lah gak papa. Kali kali ini. Lagian juga disana banyak cogan" Rania kegirangan. Karena yang dipikirannya adalah disana banyak cogan.
Cowok nggak akan ganteng kalo ngerokok. Rokok itu cuman enak sesaat, kelanjutannya bikin rusak tubuh dan masa depan. Gak banget!
"Nggak istirahat aja deh gue. Ntar aja istirahat kedua" Andin udah males banget kalo ke kantin yang itu.
Andin dan Sabrina memutuskan untuk berdiam diri dikelas. Sisanya mereka langsung cuus ke kantin.
"Eh liat dah liat. Tumben banget Kania dkk ke kantin ini" Jackson kaget. Uwaw banget gitu loh.
"Hae cewek. Tumben kesini. Kangen sama abang ya?" Mark menggoda Kania dkk.
"Dih sorry sorry aje nih ka. Gue mending kangen sama pak Duki hahahah" Mereka terkekeh. Namun tidak dengan Jackson, Mark, Danu, dan Abi.
"Set dah ka. Kok langsung pada diem. Gak terima ya kalo saingan sama pak Duki" Sahut Pupud.
"Nggak. Aneh aja. Lo adek kelas pertama yang berani bales godaan kita. Unique" jawab Abi.
"Yaelah ngapain gue takut sama kalian njay. Lo bukan tuhan gue" timpal Adinda.
"Yeeh lo berani karena Danu kakak lo nyink" sahut Mark.
Kania dan Danu hanya diam. Sesekali mereka bertatapan. Entah kenapa sangat malu walau harus bertatapan.
"Yaudah yuk kita duduk" ajak Kania. Lama lama bosan jika suasana canggung.
Kania, Rania, Adinda, Pupud, dan Gita duduk di bangku pojokan kantin. Setelah mereka selesai makan, mereka langsung kembali kekelas. Tidak enak jika berlama lama menghirup asap rokok. Ugh sesak.
Saat beranjak dari tempat duduknya. Kania di tahan oleh Danu. Danu melirik ke empat teman Kania. Tatapannya yang mengartikan 'kalian duluan aja'. Dan mereka langsung meninggal kan Kania.
"Kenape?" Tanya Kania.
"Ntar pulang bareng gue" jawab Danu.
"Nzay, udeh? Lo bilang gitu doang? Ngapain mereka lo usir. Gue jadi balik sendirian kan ke kelasnya" Kania melipat tangannya didepan dada. Sambil menatap Danu malas.
"Kode tuh Dan minta dianter kekelas" Celetuk Mark.
Danu langsung menarik Kania menjauh dari teman temannya.
"Ngapain sih narik narik gue? Mau ngomong apaan lagi?" Kania kesal. Emang dia apaan bisa ditarik tarik gitu aja.
"Mau nganter lo kekelas" datar dingin menusuk. Itu jawaban yang diberikan Danu.
"Gausah" tolak Kania.
"Oh bagus deh!" Danu langsung meninggalkan Kania begitu aja.
"Dih sok kece banget najis" Kania langsung berjalan menuju kelasnya.
Sebelum sampai dikelas gadget Kania bergetar.
Danu Mvrs
YOU ARE READING
Cinta Rahasia
Teen Fictionbaca langsung aja ya guys. kapan saja pemeran utama akan berubah.