Part 9 ; Kania Thalia

240 15 0
                                    

"Dek bangun dah dek." Ugh abang gue bacot banget sih. Padahal tadi di mimpi si sehun mau nikahin gue.

"Paan si" haha gue jawabnya ketus aja.

"Sekolah ga lo?"

"Iyalah!"

"Nyelo dong jing." Kasar banget ih jadi abang.

***

Kali ini gue bawa motor kesekolah. Uu motor fino kesyngan. Pulang sekolah nanti gue mau kerumah Zen. Kan hari ini 1 tahunan nya.

Karna gue gamau kena marah, jadi gue parkir motor diluar sekolah. Bayar 2 rebu dah. Ntah kenapa ya hari ini mood gue bagus banget.

"HALLO GUYS. Si cantik kania telah datang." Sapa gue ke temen temen.

"Cantikkan mimi peri." Celetuk Adinda.

"Bacot lu dindul."

"Hari ini kayaknya uang gue ke save deh." Ngode nih gue ke Gita. Wkwk.

"Mang napa? Lu diet? Puasa?" Andin gapeka.

"Kan Gita hari ini traktir."

"Ga." Dih Gita jwbnya gitu doang.

Yaud gue diem aja dah. Sok sok dingin dingin gitu. Stay cool.

"Artis artis apa yang lahir di hari libur." Ini dia raja teka teki keluar. -Gita

"Sehun."
"Yanglek."
"Awekarin."
"Emang karin artis?"
"Yanglek artis bukan si?"
"Raisa."
"Bapak gue."
"Uyut gue."
"Tetangga gue."

"Salah semua lu ah." Sang pembuat teka teki kembali berbicara.

"Emang apaan? Ohhhh gue tauuu. Om Hasbi bukan?" Rania tsa ae.

"Anjing lu." Galaak ya Gita.

"Terus siapa monyet."

"Rafi ahad👍"

"Rafi ahmad astagaaaa. Koplak ah."

"Kania diem aje." Kata Sabrina.

"Naber gue nyink." Jawab gue jujur.

"Berak sno."

***

Author pov~

Bel masuk sudah berbunyi. Siswa siswi Artics bergegas memasuki kelas masing masing.

Tok tok tok~

Seseorang mengetok ruangan kelas tanpa guru namun tenang; X IPA 2.

"Woi yang namanya Kania mana?" Tanya seorang kakak kelas.

Anak anak sekelas langsung menunjukkan tangannya ke Kania. Namun yang punya nama hanya memberikan tatapan datar.

"Lo dipanggil Roy di rooftop." Kata orang tersebut.

Kania langsung beranjak dari tempat duduknya dan langsung menuju ke rooftop. Langkahnya gontai. Tiba tiba moodnya hilang begitu saja. Entah mengapa.

"Kenapa kak?" Tanya Kania yang telah bertemu dengan Roy.

"Lo masih inget Neva?" Tanya Roy.

"Ngapain lo ngungkit nama itu lagi? Lo tau kan seberapa terlukanya gue?" Lirih Kania.

"Dia barusan ngontak gue. Dia mau kepemakaman Zen, tapi bareng sama lo."

"Gue gamau!" Bentak Kania.

"Lo dengerin napa Tha! Kejadian ini seharusnya lo lupain aja." Ucap Roy yang telah menaikkan nadanya.

"Tapi gue gamau ka." Isak Kania. "Tolong jangan paksa gue buat ketemu sama dia ka."

Cinta RahasiaWhere stories live. Discover now