Part 3 ; Menemani

318 20 2
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Namun guru di kelas Kania masih menerang kan pelajaran.

"Bu udah bel bu"
"Bu laper bu"
"Bu drakor saya nunggu bu"

Begitulah sahutan anak di kelas Kania.

"Maaf ibu nggak peka. Hehe yasudah kalian boleh pulang" memang guru sejarah yang satu ini, bikin pusing mulu.

Danu

Nia. Lo dimana? Gue udah nungguin lo dari tadi diparkiran.

Kak Danu tau id line aku dari siapa?

Udah kelamaan deh lo. Gausah banyak tanya, buruan turun ke parkiran

Otw kak

"Kak Danu. Udah nunggu dari tadi? Maaf ya tadi bu Eni rada lama" Kania menghampiri Danu dengan nafas ngos-ngosan.

"Atur napas ae dlu dah lo. Lagian ngapain lari lari. Gue gabakal item santuuy" Danu memang sudah kepanasan dari tadi. Karena sekarang jam 12.35. Matahari sedang terik teriknya.

"Yaudah kak. Langsung aja. Kita mau di ćafe mana?" Kania to the point tanpa basa basi.

"Udah naik aja dulu. Nih pake helm nya"

Kania menaiki motor N-Max merah kesayangan Danu. Mereka langsung melesat ke ćafe terdekat.

"Yok turun" Danu menggenggam tangan Kania untuk masuk ke dalam ćafe tersebut.

Perasaan Kania saat ini tuh DAG DIG DUG DER. Kaget, malu, senang bercampur menjadi satu. Ini terlalu tiba-tiba. Sangat mengagetkan.

"Lo mau pesen apa tha?" Tanya Danu kepada Kania.

Kania masih bengong karena insiden tadi.

"Tha? Lo kenapa? Nia? Lo sakit? Mau pulang aja? Hallooow?" Danu sedikit khawatir dengan perubahannya Kania.

"Ah? Iya maaf ka. Aku pesen Iced Americano aja"

"Bentar gue pesen dulu. Lo cari tempat duduk yang enak buat ngerjain tugas ya"

Kania memilih tempat yang berada di pojok ćafe.

"Nih. Gue yang bayarin" Danu telah datang dengan 2 iced americano dan cake.

"Tengkyu kak. Baik amat. Ntar aku baper gimana kak?" Kania menggoda Danu. Siapa tau Danu peka. YeGak permirsaah?.

"Gue gamau tanggung jawab. Bodo amat. Jha" Danu mengeluarnya lembaran kertas untuk mengerjakan tugasnya.

"Dih najis. Jahat kamu kak"

Danu mengerjakannya. Danu hanya fokus pada kerjaannya. Kania hanya menggabut sedirian. Kania hanya mengotak atik iPhone nya.

"Udah berapa lembar kak?"

"Jadi ceritanya aku dikacangin nih?"

"Kaaak Danu" Kania mulai merengek pada Danu.

"Ganteng" Daaan hanya kata itu yang keluar dari mulu Danu.

"Gantengan Sehun"

Cinta RahasiaWhere stories live. Discover now