Part 4 ; Dinda, Vano, Danu

301 20 2
                                    

"Kaaak. Gue nggak tahan lagi" Kania menangis. Keringat bercucuran dimana mana. Hidungnya sudah memerah.

"Ehh jangan nangis ihh. Yaudah gausah dilanjutin. Gue minta maaf deh" Danu memohon agar Kania diam dari tangisannya. Apa yang orang katakan bila Danu yang guantenknya nauzu nangisin cewek. Omaigat gak bingitz kali yaa.

"Jahat lo kak"

"Gue bercanda doang Tha. Gue kira lo masih kuat pedes. Tapi lo sama sekali nggak kuat. Udah makannya gausah dilanjut"

"Sayang kak,makanan gakboleh dibuang buang"

"Yaudah terserah lo. Nangis mampus lo"

Kania telah selesai makan. Dan whoop. Kalian kalo liat muka Kania,dia sangaaat berantakan.

"Udahan belom? Mau nangis lagi kaga?" Danu sudah bosan menunggu Kania makan. Lama bangeet ya allah.

"Udah kak,yuks"

Mereka telah keluar dari Recheese.

"Mau kemana lagi kak?" Tanya Kania ditengah perjalanan.

"Betah amat si jalan ama gue. Gue tau gue ganteng, ngangenin, bikin nyaman" Danu melihat wajah Kania dari kaca spion.

"pd banget sih lo. Najis ih. Yaudah pulang aja lah" Kania mempout bibirnya.

"Lah? Lo ngode minta dianter pulang? Apeng banget lo ya. Gausah manyun manyun, ntar dicipok masteng mampus lo"

"Gak tanggung jawab lo, lo kan ngajak gue jalan. Ya lo juga harus nganter gue pulang lah. Mana masteng dah? Gue jadi pengen nyipok masteng"

"Iya dah terserah lo aja dah. Bener ya? Gue panggilin masteng nih".

"Ih jangan napa. Kidding doang"

"Tunjukkin arah rumah lo" perintah Danu.

Kania menunjukkan arah rumah Kania. Letak rumah Kania tidak begitu jauh dari sekolah.

"Tengki ya kak. Baek banget lo ama gue kak. A en je a ye. Yaudah dah kak" Kania menyerahkan helm nya kepada Danu.

"Yogs. Sama sama. Yaudeh masuk sono. Atau jangan jangan lo minta gue peluk ya?"

"Males anjir lama lama sama lo. Yaudah gue masuk. BYE!"

Danu langsung menancap gas menuju rumah kesayangannya.

•••

Danu telah sampai di rumahnya. Saat memasuki rumahnya. Danu langsung dilanda kebingungan. Suara teriakan dan pecahan barang barang membuat kebisingan dirumah. Dan suara itu berasal dari kamar adiknya. Adinda Maverius.

Danu langsung lari ke atas,menuju kamar Adinda. Saat Danu mencoba membuka kenop pintu kamar Adinda, ternyata kamar Adinda dikunci. Danu sangat panik saat ini. Adiknya sekolah di Artics High School juga. Namun belakangan ini Adinda berubah. Menjadi lebih pendiam.

Sampai saat ini yang hanya Danu ketahui adalah Vano lah yang melakukan semua ini. Vano adalah musuh bebuyutan Danu sejak kelas 2 SMP. Dan semua itu karena memperebutkan seorang perempuan. Sampai saat ini Vano masih menyimpan dendam pada Danu. Karena perempuan itu lebih memilih Danu dari pada Vano.

Dan Vano melampiaskan semua kebenciannya pada Adinda. Adinda selalu digoda, dimaki, dipalaki, dibully dll. oleh Vano. Namun justru itu membuat Danu semakin geram kepada Vano. Beruntung Adinda mempunyai Danu di Artics High School.

"DINDA BUKA!!! LO KENAPA!!! BUKA SEKARANG ATAU GUE DOBRAK PINTU LO" Teriak Danu dari luar kamar Adinda.

Cklek.

Cinta RahasiaWhere stories live. Discover now