Tak mungkin jika kalian hidup di bumi tak mengenal yang namanya cinta. Indah bukan rasanya ketika sang cinta menghampirimu di saat yang tepat. Namun cinta itu layaknya seperti sebuah "bumerang" bagi kehidupanmu sendiri. Jika kau pegang bumerang itu dan melemparnya dengan teknik yang benar, maka dengan sendirinya ia kembali kepadamu. Sama halnya seperti cinta, jika kau pandai mengolah rasa maka cinta akan menjadi hal yang benar bagi dirimu. Tetapi mungkin kali ini "bumerang" yang kulempar rasanya menjadi "bumerang" yang terakhir ku lempar. Ya terakhir, terakhir karena setelah kulempar "bumerang" itu jauh menghilang dariku. Pernah waktu itu ia sempat akan kembali, tapi sepertinya ia kembali untuk menemui sang pemilik barunya. Seperti cinta, ia datang tiba-tiba dan seketika pula ia pergi sesuka hatinya. Seperti anak kecil ketika ia merasa senang saat bermain bersama "bumerang"nya, namun rasa senang itu sirna ketika "bumerang" yang menjadi miliknya itu hilang, entah bertemu dengan sang pemilik baru atau tersesat karena tak tau arah kemana ia harus kembali. Haruskah anak kecil itu menunggu hingga "bumerang" miliknya kembali sehingga ia bisa bermain dan kembali tersenyum, ataukah ia harus mencari "bumerang" yang baru dan memulai permainannya yang baru pula ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu Pilu(Ku/Mu)
Short StoryKisahmu, Kisahku juga. Dipersembahkan bagi kamu yang pernah merasakan patah hati. 100% patah sepatah-patahnya