Suasana siang menuju sore ini cerah mendung tak menentu, sama seperti keadaan hatiku yang sedang sendu. Sendu karena masa lalu yang membuatnya menjadi begitu. Sudah lama rasanya aku telah melewati bagian dimana ditinggalkan oleh seorang perempuan. Perempuan yang dulu sangat kunantikan, yang sekarang hanya bayangan. Pernah suatu saat aku mencoba bertanya kepadaNya, mengapa kisah yang kualami harus berakhir secepat ini. Namun Ia tak kunjung memberiku jawaban atas pertanyaan yang sering kutanyakan. Hari hari kulewati dengan hati yang sepi, sepi karena ditinggal pergi si pemikat hati. Perlahan namun pasti, kubawa hatiku ini sembuh dari luka lamanya. Luka yang disebabkan oleh tindakan manusia, yaitu patah hati karena cinta. Bagaimana hati ini tidak patah, saat diriku berusaha memiliki dan menjaganya, ia justru hilang bersama keputusan yang ia putuskan. Selain pertanyaan yang sering kutanyakan padaNya, ada satu hal yang terus menerus berputar di otakku. Disaat aku mencintainya dengan tulus, apakah ia menganggap cara ku ini hanya modus ? . Apakah ia juga sama sepertiku yang berusaha untuk tetap menjaga dan memiliki dengan tulus ? . Ataukah ia hanya mempermainkan rasaku dengan caranya yang begitu mulus ? . Ah sudahlah, jika terus memikirkan hal seperti itu niat menyembuhkan hati tak kunjung usai, yang ada malah masa lalu pilu terus menyakitiku. Mungkin dulu, hatiku ini dianggapnya kecil kusam tak berarti untuknya, bagaikan koin 100 perak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu Pilu(Ku/Mu)
Historia CortaKisahmu, Kisahku juga. Dipersembahkan bagi kamu yang pernah merasakan patah hati. 100% patah sepatah-patahnya