02

56 9 0
                                    


Karena waktu sudah menunjukkan waktunya makan malam aku segera turun dari kasur menuju meja makan. Papa  dan Mama sudah menungguku disana. Makan malam berlangsung, Dylan -Papa Gisya- membuka obrolan sambil menyantap hidangan yang sudah disajikan oleh Bi Ina, pembantu yang sudah lama bekerja di rumahku.

"Gisya papa sudah mendaftarkanmu di salah satu sekolah yang ada di Jakarta."

"Apa pah?!, Gisya ga salah danger nih." jawabku sambil terkejut

"Iya Gisya, kenapa kok kaget? Kamu selama tinggal di Jakarta juga harus melanjutkan sekolah Sya." ucap Sarah-mama Gisya

"Eh iya juga ya, ngapain aku kaget , hehe." jawabku sambil meringis

"Kamu besok bisa mulai sekolah." ujar Dylan

" iya pah." jawabku sambil mengembangkan senyuman.

***

Sinar Matahari menyilaukan mataku membuat aku terbangun. Aku bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Aku lalu turun ke ruang makan dan mengambil roti selai yang sudah disajikan Bi Ina.

"Bi, papa sama mama mana? "

"Mereka sudah di mobil non, Gisya."

"OK bi, Gisya berangkat sekolah dulu ya?" jawabku sambil mencium punggung tangan Bi Ina

***

Saat di perjalanan aku terus bertanya kepada papa mama.
"Pah, aku sekolah dimana sih? "
Hening, Hanya Suara kendaraan yang terdengar
"Kok pada diem sih. "jawabku sambil mengerucutkan bibir.
"Ma, aku sekolah dimana sih, kenapa sih pada gak mau jawab."
"liat aja nanti, Gisya. "jawab Sarah sambil mengelus rambut anaknya.

Mobil alphard putih berhenti di depan gerbang sekolah, aku kemudian berpamitan dengan kedua orang tuaku. Aku pun turun dari mobil, lalu mobil alphard itu berlalu begitu saja. Aku melihat nama sekolah yang terpampang dari depan gerbang "GIS" Global International School. Untuk pertama kalinya aku menginjakkan kakiku di sekolah ini.

TINNNN!!!!! TINNNN!!!
Sebuah Klakson kendaraan mengagetkanku. Aku pun berbalik melihat siapa yang mengagetkanku. Sebuah motor ninja berwarna hitam berada tepat dihadapanku.

"Heh, lo bisa gak sih, gak ngagetin orang " jawabku sambil menatap lelaki itu walaupun tertutup oleh kaca helm

"Lo yang salah juga, berdiri kok di tengah gerbang. Bisa minggir gak lo, gua mau lewat" jawab seorang lelaki yang mengendarai motor itu.

Aku pun langsung berjalan ketepian sambil menatap punggungnya yang mulai menjauh menuju tempat parkiran.

***

Murid di kelas X Ipa 3 sedang asik mengobrol sampai tidak menyadari bahwa wali kelasnya sudah berada di ambang pintu.

"Anak-anak bisa diam sebentar. "ucap Bu Linda.

Sontak membuat semua Murid X Ipa 3 berlarian kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. Bu Linda hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku muridnya.

"Anak-anak kalian kedatangan tamu"

"Siapa bu?"tanya salah satu murid.

"Nak silahkan masuk. " bujuk Bu Linda

"Wah kok ada bule nyasar sih" teriak salah satu murid.

"Perkenalkan dirimu, Nak " suruh Bu Linda

Aku pun mengangguk lalu memperkenalkan diriku.

" Hai semua, kenalin namaku Gisyana Aloysia Alvar, panggil aja Gisya, aku blasteran Jerman-Jawa, Salam kenal. "

" Salam kenal juga Gisya"
" Bagi id line lo dong. "
" Nama Instagram lo apa Gis, kasih tau dong"
" Boleh dong jadi pacar. "
" Jangan mau dijadiin pacar Gis dia ga cocok buat lo"

Unforgettable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang