Selama di perjalanan Alex dan Alexa hanyaa diam. Tiba tiba alexa menepuk pelan bahu Alex. Dan spontan Alex meminggirkan motornya. Ternyata telah sampai di rumah Alexa.
" Thanks Alex. " ucap Alexa sambil memberikan helm yang ia kenakan tadi.
Alex tidak menjawab, ia hanya tersenyum lalu menjalankan motor nya.
Hal itu membuat Alexa kesal namun bahagia karena ia di antar oleh pria seganteng Alex. Entah kenapa Alexa senyum senyum sampai masuk ke dalam rumah. Ia sendiri bingung akan hal tersebut.
❤❤❤"aargghhh" teriak Alexa sambil mengembuskan nafasnya panjang.
"kenapa coba gue harus mikirin dia terus?" rengek Alexa pelan.Ternyata sejak pertemuannya dengan Alex tadi membuat Alexa tak henti hentinya memikirkan Alex. Menurutnya Alex adalah orang yang sempurna. Tetapi ia tidak mengetahui apa yang ada di balik kesempurnaan tersebut.
Di lain tempat, berbeda dengan Alexa. Alex sedari tadi hanya melamun di kamarnya. Menurutnya kamar adalah teman sejati, ketika suka duka hanya kamar yg ada di sisi nya.
"kak,," ucap gadis cantik nan mungil. Tingginya hanya mencapai bahu alex. Gadis itu masuk ke kamar Alex tanpa izin. Dan mungkin itu sudah biasa.
"iya? " ucap Alex sambil menunjukkan senyum tulusnya.
" gapapa? Kenapa kamu belum makan? Nanti sakit, yang capek siapa? Aku juga kan? " cibirnya sambil memanyunkan bibirnya.
"hahaha,, duduk." ucap Alex sambil menepuk nepuk tempat duduk di sampingnya.
"kalo kamu, emang udah makan? "
"belum juga sih." ucap gadis itu sambil menujukan deretan gigi behelnya.
"dek? " ucap Alex lembut
"iya, ? "
"kamu gak akan ninggalin aku kan? " ucap Alex lirih.
"Gak akan " ucap gadis itu sambil memeluk Alex erat.
"Janji? " ucap Alex sambil mengangkat jari kelingkingnya.
"janji" ucap gadis itu sambil mengaitkan kelingkingnya ke kelingking Alex.
Merekan pun tertawa bersama. Ternyata ibu Alex, Ria melihat kejadian itu. Ia menitikkan air matanya tanpa bersuara sekata pun. Ia merasa iba melihat Alex anaknya. Karena sejak Alex SMP ia tidak pernah lagi melihat perkembangan Alex. Hal itu membuat Alex menjadi semakin jauh dari Ibunya.
Ria sebenarnya menyayangi Alex melebihin apapun. Namun semua itu terhalang karena suatu hal yang menimpa Ria.
"mama? " ucap Alex
"iya sayang" ucap ria dengan senyum mengembang.
"mama udah pulang? Kenapa gk bilang sama Alex? Biar Alex yang jemput tadi. " ucap Alex kwuatir.
"udah sayang, mama di jemput sama papa kok. " ucap ria dengan senyum.
"emang dia punya waktu ya? " ucap Alex ketus.
"iya lah sayang, gk mungkin papa kamu ninggalin mama"
"kenapa gk mungkin mah? Dia hanya mementingkan kerjaan, emang dia pernah nemenin mama? Apa pernah dia punya waktu untuk kita? Jawaban nya apa mah? Enggak kan!! " ucap Alex emosi.
"udah udah, sayang" ucap Ria sambil menangis.
Hal itu membuat Alex luluh, walaupun ia emosian ia juga tidak sanggup untuk melihat wanita menangis. Walau siapa pun wanita tersebut.
Alex memang mempunyai sifat dingin, tetapi ia juga memiliki sifat lembut, yang dapat meluluhkan siapa pun.
Usai pertengkaran dengan mamanya, Alex pun memilih untuk menenangkan diri keluar rumah. Ia mengendarai motor merahnya keluar gerbang rumah. Ia pergi tak tentu arah, bagaikan layang layang yang putus dari benangnya, terbang entah ke mana.
Akhirnya Alex memutuskan untuk pergi ke rumah Alexa. Entah kenapa hatinya menuntun ia untuk pergi ke sini. Ia menatap rumah Alexa dengan cermat. Cat hijau tosca, bangunan yang besar dan taman taman yang ada di samping rumah.
Tiba tiba jendela kamar atas lantai dua terbuka. Hal itu membuat Alex terkejut bukan main. Dan tanpa di sangka orang yang membukakan jendela itu adalah Alexa. Dengan cepat Alex menatap Alexa,dan seketika juga Alexa menolehnya.
Hal itu membuat jantung Alexa berdegup dengan kecepatan di atas rata rata. Ia hanya tersenyum simpul. Tanpa di sangka Alex melambaikan tangan untuk turun menemuinya. Dengan dengan senang hati Alexa turun dan menemui Alex.
"ngapain malam malam ke sini? " ucap Alexa cepat.
"Terserah gue lah" ucap Alex ketus
"oh,, ya udah aku masuk aja. " ucap Alexa sambil membalikkan badannya.
Dengan cepat Alex menahan tangan Alexa. Dan spontan jantung Alexa berdetak dengan sangat cepat. Alexa bingung akan perasaanya saat ini. Senang atau takut.
"jangan ngambek donk,nanti cantiknya ngurang. " ucap Alex tulus.
Deg,, satu kalimat itu mampu membuat Alexa pucat dan ia merasa ada kupu kupu terbang di dalam tubuhnya.
Baca terus yahh.. 😘
Vomment nya, di tunggu ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle
Teen FictionMenyerah?? tidak aku akan tetap berjuang walau aku tau itu menyakitkan. Setidaknya aku tau apa itu arti berjuang dan bagaimana caranya berjuang.