Part 5

331 7 2
                                    

Alexa bangun dengan kepala pusing setengah mati. Tadi malam ia minum banyak sekali. Ini semua gara-gara Steve. Ia sudah bersumpah untuk tidak minum lagi, tapi sekarang ia merasa kesakitan karena sudah minum 5 gelas vodka. Sial!

Dengan langkah gontai, Alexa berjalan ke kamar mandi. Untung saja hari ini hari Sabtu. Langkahnya terhenti ketika melihat sesosok tubuh sedang tertidur di sofa. Dengan perasaan takut, Alexa menghampiri tubuh tersebut. Astaga! Davin! Apa yang di lakukan laki-laki ini disini? Di apartementku?

Alexa mencoba mengingat-ingat kejadian tadi malam. Tapi semakin ia berusaha, ingatan tentang Steve menelponlah yang muncul. Lebih baik aku tidak mengingat apapun. Laki-laki ini tertidur dengan posisi duduk, tangannya di lipat di atas dada, dan kepalanya ia senderkan di lengan sofa.

Tiba-tiba saja tubuh yang sejak dari tadi ia lihat itu menggeliat mungkin menyadari bahwa dari tadi ada yang memandanginya. Perlahan mata Davin terbuka, pertama kali yang dlihatnya adalah wajah Alexa.

"Pagi." Ucapnya dengan santai seperti tidak ada hal yang aneh.

Alexa masih menatapnya tajam. "Bisakah kau ceritakan padaku bagaimana kau bisa tidur disini? Di sofaku?"

Davin menguap. "Kau tidak ingat? Kau mabuk. Aku membawamu kesini, tadinya aku ingin meninggalkanmu di bawah tapi aku khawatir. Lalu aku membawamu ke atas, kesini. Kau membuka apartementmu. Masuk ke kamarmu, meninggalkan aku sendirian seperti orang bodoh." Ucap Davin panjang lebar.

"Mengapa tak kau tinggalkan aku sendiri disini, ketika aku sudah masuk ke kamarku. Atau kau...." Ucapan Alexa menggantung, dan tatapannya menyelidik.

"Wow wow tunggu dulu." Davin menarik nafas. "Aku tidak bermaksud yang bukan-bukan tapi tadi malam kau mengigau. Kau menyebut nama Steve dan Leave me alone, berulang kali. Aku jadi tambah khawatir dengan sikapmu itu. Jadi aku memutuskan untuk menginap." Ucapnya lalu beranjak dari kursi.

"Kamar mandi dimana? Aku ingin mandi, badanku lengket semua."

Alexa menunjuk ke pintu yang berada di ujung ruangan. Davin mengangguk.

"Kau punya baju ganti? Dan sikat gigi?" Ucap Davin nyengir, membuat Alexa menjadi tambah sebal.

"Akan ku cari bajuku yang kebesaran. Sikat gigi dan handuk ada di laci kamar mandi." Ucapnya lalu kembali ke kamar mandi, mencari baju untuk Davin

Selagi Davin mandi, baju sudah disiapkan di atas sofa. Alexa kini duduk di pinggi ranjang. Merenung. Tadi malam ia mengigau? Mungkin dia kelelahan. Tapi kenapa harus nama Steve yang keluar? Argh!!! Sial!

Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka, membuyarkan lamunan Alexa. Alexa keluar dari kamar dan melihat Davin yang hanya terbalut handuk yang menutupi dari pinggang ke bawah. Rambutnya yang hitam terlihat basah. Ya tuhan... ia telanjang dada dan… begitu sexy. Davin memandangi pakaian yang di siapkan Alexa barusan.

"Kenapa?" Tanya Alexa

"Kau serius nih?" Davin menaikkan alisnya. "Hanya kaus U2 dan celana pendek?" tanyanya tak percaya.

"Hanya itu yang ada di lemariku. Yang lainnya pasti tidak akan muat di tubuhmu."

Davin menghela nafas berat, lalu mengangkat bahunya. "Mau gimana lagi?" gumamnya

Alexa mengerutkan bibirnya. Apa maksudnya mau gimana lagi? Siapa juga yang mengajak pria ini tidur di rumahnya? Menyebalkan sekali.

"Apa yang kau lakukan?" Seru Alexa ketika melihat Davin memegang ujung handuk yang melilitnya.

"Ganti baju." Ucap Davin polos.

"Di kamarku sana! Jangan disini!" Ujar Alexa seraya mempercepat langkahnya ke kamar mandi. Oh tuhan... Kenapa kau pertemukan aku dengan pria aneh ini?

Wrong Or Right?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang