Part 6

318 6 4
                                    

"Hari ini ada meeting sama model yang dipilihin sama si boss?" Tanya Alexa ketika dia dan Jenny berada di toilet kantor.

Jenny mengangguk. "Iya. Kamu tahu siapa modelnya?"

Alexa menggeleng. "Nggak. Si boss cuman ngasih tau hari ini ada meeting penting." Ucapnya seraya mengoleskan lipstik merah muda pada bibirnya.

"Aku juga gak tahu siapa." Ujar Jenny yang sedang menyapukan bedaknya di pipi. "Tapi syukurlah kita sudah mendapatkan modelnya."

Alexa mengangguk. "Akhirnya." Ia menaruh lipstiknya di dalam tas. "Ayo! Nanti si boss marah."

"Oh kalian sudah datang. Silahkan duduk." Ucap Pak Broto ketika Alexa dan Jenny membuka pintu. "Modelnya sebentar lagi datang."

Terdengar ketukan pintu. Tak lama kemudian pintu tersebut terbuka.

"Oh itu modelnya sudah datang." Ucap Pak Broto lalu bangkit dari kursinya. Menghampiri sang model.

Alexa tidak dapat melihat siapa si model itu. Pandangannya tertutup oleh tubuh tambun Pak Broto.

"Please." Ucap Pak Broto mempersilahkan tamunya duduk.

"Steve!" Seru Alexa tak percaya. Steve Gabriel?! Jadi... modelnya adalah Steve Gabriel?

"Oh. Kau mengenalnya Alexa?" tanya Pak Broto terkejut. "Oh pasti kau mengenalnya. Kenalkan ini adalah model untuk produk terbaru kita. Steve Gabriel."

Steve mengangguk pelan. Di ulurkan lengannya di hadapan Alexa. Alexa hanya menatap tangan itu tanpa menyambutnya.

"Alexa?"

"Akh... Alexa Ardy. Kepala divisi humas disini." Ucapnya gugup seraya membalas uluran tangan Steve.

"Jenny Kusuma." Ucap Jenny ketika Steve mengulurkan tangannya.

"Selama Steve disini dia membutuhkan seorang penerjemah. Jadi saya harap ada yang bisa membantu dia selama dia bekerja sama dengan kita." Mata Pak Broto terlihat berbinar.

Sial! Aku tak akan mau, batin Alexa

"Bagaimana kalau Alexa saja? Ehm, saya rasa Bahasa Inggris Alexa lebih baik dari saya. Dia kan pernah tinggal di Inggris." Usul Jenny membuat Alexa terperanjat.

"What? Nggak. Aduh!" Alexa hendak protes namun kakinya di injak oleh Jenny.

"Good idea. Oke Alexa. For now must help everything that Mr. Gabriel need." Pak Broto menghampiri Steve. "Mr. Gabriel. Alexa is you new assitant."

"I hope we can work togerther." Ucap Steve ramah

!@#$%^&*()

"You are lucky girl." Ucap Jenny ketika mereka keluar dari ruangan Pak Broto.

"Lucky? Heh? Kenapa tidak kau saja yang menjadi asisten pribadinya? Kenapa harus aku?" Protes Alexa. Ia benar-benar marah

"Asistent pribadi?"

"Apalagi kalau namanya kalau bukan asisten pribadi? Kamu menemaninya kemana saja dia pergi."

Jenny tertawa kecil. "Setidaknya kamu bisa dekat-dekat dengan pria tampan. Kalau aku kan sudah punya Reno."

Alexa menghentikkan langkahnya. "Kamu gila! Dia sudah menikah!"

!@#$%^&*()

Entah ini suatu keberuntungan atau kesialan bagi Steve. Dia tidak menyangka sama sekali bila dia akan bertemu dengan Alexa.

"Ternyata dia bekerja disini." gumam Steve ketika ia berada di kamar hotelnya.

"Dan dia akan bekerja menjadi asistent ku." Steve tersenyum kecil.

Wrong Or Right?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang