Warning!! Typo bertebaran
Author pov
"Yaudah yuk lanjut jalan-jalannya" jessica mencoba mengalihkan susana yang sedikit canggung itu. Natasya dengan wajah datar mengambil masker dan memakaikannya pada alex"Udah tau artis jangan seenaknya pergi tanpa penutup wajah"
"Ehehe thanks nat " Alex menepuk pelan kepala natasya sambil berjalan.
"Duduh, gue sama jessica berasa jadi upil, kita tinggal yok jess" baru saja alice mau menarik tangan jessica natasya sudah lebih dahulu memegang tangan jessica yang sebelah kanan
"Aku sama alex bukan kayak kalian pikirkan, dia itu cuma orang bodoh, bukan tipeku""APA?! JAHAD KAMU ! " ucap alex dengan nada lebay
"Lebay, udah ah. Alice sama alex , aku sama jessica. Ga enak nempel sama alex terus" setelah mengatakan itu natasya hilang entah kemana bersama jessica, "dasar.. Seenaknya saja" batin alex
"yah.. Kita berdua nih, kita mau kemana lis?"
"Hem.." alice melipat tangannya sambil memikirkan sesuatu " Gue mau beli makanan! Gue ga bisa hidup tanpa makanan"
"Yaudah capcuyss cin!!" alice dan alex segera turun dan pergi ke lantai bawah dimana ada banyak sekali snack berbagai rasa dan jenis, sesekali mereka bercanda dan membuat kegaduhan yang membuat beberapa pengunjung sesekali melirik mereka.
***
Jessica pov
Natasya aneh banget ih, habis mesra-mesraan sama alex terus seret aku. Dan sekarang ada di tempat boneka. Whyy?!? A-Aku benci boneka! Mereka menyeramkan tau!
"E-ehm.. Nat, kenapa kita disini?" aku memeluk erat lengannya sambil menutup mata, plis lebih baik liat setan langsung daripada liat boneka, nyeremin tau!
"Kamu kenapa? Kita ada di lantai atas, liat bonekanya. Ucul deh"
"G-gue ga suka sama boneka.. Ke tempat lain yuk" Dia ga jawab. Nih anak setan mau bawa aku kemana sih? Tiba-tiba aja ada sesuatu yg lembut menyentuk kulit ku. Njr... Merinding
"I-ini apa nih yang lembut-lembut? B-boneka?!?!"
"pfft- itu tanganku tau. Kita udah menjauh dari boneka" mulai dari mata kanan yang terbuka, lirik kanan kiri. Eh dia ga bohong ternyata. Sekarang aku sama natasya ada di timezone....Tangannya halus banget njir.
"kamu mau main game?"
"Mau, tapi cuma main gantungan boneka itu tuh" aku menunjuk game yang paling menyebalkan sepanjang masa. Natasya pergi untuk membeli beberapa- ah bukan. Banyak sekali koin untukku.
"Yaudah cobain nih" Aku mencoba untuk mengambil boneka panda berukuran sedang. Ah. Bersama dia aku bahkan jadi lupa kalau aku ini takut sekaligus sangat benci sama boneka
Sekali, ya!!! Capitnya mengenai telinga pandanya tapi bonekanya ga ketarik "Aissh!!!" ucapku sambil memukul tombol
"Sabar, masih sekali. Coba aja lagi, siapa tau dapat" kata-kata natasya membuatku bersemangat lagiDua kali.... Tiga kali... Dan sampai delapan kali boneka panda itu tetap aja ga ketarik . Hiks.. Rasanya mau mati saja, koin yang dibeli natasya tinggal sedikit. Hanya bisa untuk main capit itu untuk sekali saja.
"Ah sudahlah, mending kita main yang lain aja" aku mau meninggalkannya, tapi dia memilih buat main permainan menyebalkan itu..
Dan hanya sekali main bonekanya langsung keambil, kan kampret
Natasya pov
"ini bonekanya" aku mau memberikan boneka yang bisa kudapat hanya dengan sekali coba.
KAMU SEDANG MEMBACA
School
Teen Fictionsekolah khusus wanita dimata orang itu isinya cewek yang sempurna. Tapi tau ga sih kalau fakta itu 180° berbeda dengan kenyataan? Bercerita tentang siswi SMA yang mencari jati diri. Kisah persahabatan, dan percintaan, dan konflik yang ringan dengan...