Ting tong!!!
Bel sekolah berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai. Seluruh siswa segera bergegas menuju kelas masing-masing. Dilorong sekolah tampak seorang anak perempuan yang berjalan sendiri sambil memandangi anak perempuan lain yang berjalan berdampingan menuju kelas mereka.
"Sedang apa mereka, ngapain jalan bareng kek gitu, bikin penuh jalan aja. Menyusahkan", gumam anak perempuan itu.
"Hey Cindy!! Sini duduk disebelah gue" panggil Sam dengan semangat.
"cih, kekanak-kanakan sekali" gumam Cindy.
"Cepet kesini Ndy.. keburu diambil orang nih tempat"
"Iya iyaa... gue kesana" jawab Cindy sambil menuju tempat duduk yang dimaksud Sam untuknya.
Ketika Cindy akan menaruh tas di meja, tiba-tiba seorang anak perempuan lain langsung duduk di bangku Cindy. "Woy!! Ini tempat gue, minggir lo dari tempat gue!!" bentak Cindy."Oh maaf, sayakira ngga ada yang punya. Maaf ya maaf" jawab anak perempuan itu sambilberdiri dari bangku yang ia duduki.
"Cih, sok manisbanget sih lo, cepet pergi sana,"
"Ndy, lo kokgitu sama orang. Ngga baik tau, Ndy" tegur Sam sambil menepuk bahu Cindy.
"Aaww.. Woy!!Sakit tau. Apanya yang ngga baik, emang salah dia sendiri ngambil tempat duduk gue. Lo juga Sam, jangan panggil gue Ndy, ntar orang-orang malah ngikutin lo manggil gue Ndy."
"Hihiii.. Sensi amat sih neng, iya deh maaf. Udah cepetan kamu duduk, bentar lagi pelajaran pertama dimulai" sambil tertawa kecil Sam mendudukkan Cindy dibangku.
***
Sebetulnya Cindy adalah anak yang baik, namun karna ia tak pernah percaya dengan yang namanya teman apalagi teman perempuan, ia menganggap semua temannya itu munafik, takbisa dipercaya, suka membicarakan dibelakang. Karna itu ia lebih suka berteman dengan laki-laki, Sam adalah teman Cindy sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama, dan Sam menjadi satu-satunya teman Cindy karna sifat tertutup Cindy.
Ting tong ting!!! Bel istirahat berbunyi.
"Aaahhh akhirnya istirahat, gue udah laper nih, kantin yuk Sam, gue yang traktir"
"Serius lo Ndy??Eh Cindy maksudnya, hahahaaa... yuk cepetan gue juga udah laper nih," Sam kegirangan sambil merangkul bahu Cindy menuju kantin.
"Apaan sih lo,Sam. Lepasin tangan lo,"
"Ayolah Cin...ngga usah malu gitu, gue tau lo suka kan diginiin? Hahahaa..." goda Sam.
"Gue suka kok Sammy, tapii.. mendingan lo nyariin gue tempat duduk biar kita bisa cepet makan, gue udah laper banget nih ampe pengen makan lo aja" Cindy balas menggoda sambil mengeipkan mata dan tersenyum serta kedua tangannya yang memegang pipi Sam.
"Yaelah Sammy dia bilang, jangan manggil gue kek gitu dong, ntar ada yang denger lagi" Sam menengok ke sebelah kiri kanannya karna takut ada yang mendengar.
"Ngapa?? Malu juga lo? Hahaa "
Mereka pun larut dalam candaan, hingga akhirnya mereka telah sampai dikantin. Cindy dan Sam duduk ditempat paling dekat dengan penjual supaya mereka bisa leluasa memesan. Mereka segera memesan makanan. Saat itu begitu banyak siswa SMA yangberada disana, sebagian dari mereka ada yang berkumpul untuk menggosip, sekedar nongkrong, bahkan ada yang menawarkan barang seperti baju, tas, dll.
"Setelah pulang sekolah nanti lo mau ngerjain PR bareng gue ngga, Cin?" tanya Ana yang duduk disebelah Cindy.
"Ngga, gue sibuk. Gue mau jalan sama Sam, iyakan Sam?" Cindy menyenggol Sam, dan matanya yang menatap tajam pada Sam.
"Hah.. Eh.. Iyaa. Gue mau jalan sama Cindy, sorry ya Na,"
"Yaelah alesan gitu lagi, basi. Yaudah deh gue sama yang lain aja, huh" jawab Ana yang kesal dan segera berlalu meninggalkan mereka.
"Lo ngebohong lagi Cin? Gitu mulu perasaan deh dari dulu. Kapan lo mau punya temannya kalo gitu terus"
"Cerewet banget sih lo, Sam. Kayak emak-emak aja. Gue ngga mau juga temenan sama cewek munafik kayak gitu,mendingan juga gue temenan sama lo, Sam" ucap Cindy sambil menyuap makanannya kembali.
"Tapikan, Cin,lo ngga boleh kayak gi . . . " sebelum sempat menyelesaikan ucapannya Cindy telah lebih dulu meninggalkan Sam.
"Bi, berapa semuanya? Nasi goreng sama es teh nya dua.", "delapan belas ribu, neng". Cindy kemudian menyodorkan uang dua puluhan, "Nih, Bi. Kembaliannya ambil aja. Gue balik duluan ya, Sam" dan segera ia pergi menuju kelas.
Disepanjang lorong menuju kelas, terlihat anak perempuan yang berkumpul sambil membicarakan cowok yang mereka suka, terkadang membicarakan orang-orang yang menjadi musuh mereka. Tidak jarang sebagian dari mereka membicarakan tentang Cindy yang selalu menolak jika diajak berteman dengan mereka.
"Aaaahhh apa-apaan sih mereka,membicarakan hal ngga penting setiap hari. Ngga ada kerjaan lain apa. Paling benci gue liat cewek ngumpul-ngumpul ngga jelas dan membahas sesuatu yang ngga penting gitu, benci gue." Ucap Cindy dengan wajah sinisnya menatap setiap anak perempuan yang ada disekitarnya.
Ting tong ting!! Tong ting tong!! Bel pulang sekolah berbunyi.
Seperti biasa, Cindy dan Sam pulang bersama. Rumah mereka memang berdekatan sehingga setiap berangkat dan pulang sekolah mereka selalu bersama. Disepanjang perjalanan menuju halte, bahkan hingga didalam bus mereka hanya membicarakan apa yang akan mereka lakukan besok, siapa yang akan meneraktir makan, atau siapa yang akan mengerjakan PR. Bahkan mereka sering menghabiskan waktu diakhir pekan dengan bermain game seharian. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama.
***
Sore itu suasana rumah begitu tenang,angin bertiup lembut yang menyejukkan. Di balkon rumah itu tampak seorang perempuan yang duduk merenung dengan kepala ditekuk ke bawah. Sambil sesekali ia menutup matanya dan menengadahkan kepala. Pandangan matanya kosong, nampak seperti ia tengah memikirkan sesuatu yang sangat mengganggu pikirannya.
"Apa yang harus ku lakukan? Sam, kamu dimana? Apa yang sedang kamu lakukan?" hanyapertanyaan ini yang selalu muncul dikepalaku. Sudah seminggu semenjak Sam pindah dari sini, dan hingga sekarang ia belum memberi kabar. Sekarang aku tak tau ia tinggal dimana, dia juga pindah dari sekolah. "Dengan siapa lagi aku akan berteman jika bukan Sam? Kembalilah Sam...."
***

KAMU SEDANG MEMBACA
By My Side
Ficção Adolescente[HIATUS] "Ketika kamu harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa kamu tidak bersamanya lagi, apa yang bisa kamu perbuat?"