V. SAHABAT, BERSAMAMU AKU BAHAGIA

25 2 0
                                    

Dua tahun berlalu semenjak kepergian Sam banyak yang telah berubah pada diri Cindy, bahkan sekarang ia telah memiliki seorang teman dan ia menjadi sosok yang periang. Cindy tak lagi menjadi sosok yang arogan, ia berubah menjadi sosok yang ramah.

"Cindy, akhir pekan ini lo mau nemenin gue jalan gak? Gue bosen nih harus ngadapin buku sama tugas mulu tiap hari, gue butuh refreshing juga. Gimana?"

"Heemmm gimana ya? Gue agak bosen juga sih, tapi kan kita--" belum sempat Cindy meneruskan kalimatnya sudah dipotong oleh temannya.

"Oke fix, akhir pekan kita jalan-jalan. Gue mau ke perpus bentar ya, see ya" kemudian temannya keluar dari kelas.

"Cih ngga berubah juga dari dulu. Tetap suka memaksa, biar gue jawab ngga pasti tuh anak tetap bakalan ngajak gue pergi. Tapi gue seneng punya temen kayak lo, Tri" Cindy tersenyum.

Cindy sekarang sudah duduk di bangku kelas 3 SMA, dan sebentar lagi ia akan lulus. Pada masa-masa inilah ia mulai berfikir betapa beruntungnya ia, karna pernah merasakan bagaimana indahnya masa SMA bersama dengan temannya. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya seandainya waktu itu ia tidak bertemu dengan Tri. Mungkin nantinya dia tidak akan punya kenangan manis saat SMA yang bisa diingat saat ia sudah tua nanti.

***

Akhir pekan pun tiba, Cindy sudah bersiap-siap sejak pagi tidak sabar untuk segera pergi bersama sahabatnya. Tak lupa ia menyiapkan bekal makan untuk mereka karena perjalanannya yang lumayan jauh.

"Apa semuanya sudah lengkap ya? Gue yakin tidak ada yang terlupakan" gumam Cindy sambil mengemasi barang-barangnya.

"Oke sepertinya sudah semua. Tri, lo udah siap untuk liburan kita kali ini?" ucap Cindy penuh semangat.

"Tentu saja, ini akan jadi salah satu momen liburan kita yang terbaik" jawab Tri tak kalah semangat.

Kemudian Cindy dan Tri berangkat, mereka akan menuju pantai yang berjarak sekitar 3-4 jam dari kediaman Cindy. Disepanjang mereka asik mengobrol, membahas apa saja yang terjadi di sekolah selama seminggu belakangan.

"Cin, lo tau ngga cowo dari kelas XII IPS yang jadi kapten tim basket tahun lalu?"

"Hhmm yang mana ya? Gue lupa" Cindy mencoba mengingat-ingat siapa cowo tersebut.

"Oh damn.. masa lo gak tau Cin, dia itu terkenal banget di sekolah kita. Gimana gak terkenal kalo dia itu cowo yang ganteng banget"

"Lo mah semua cowo juga lo bilang ganteng, dasar cewe genit" Tri langsung cemberut mendengar Cindy.

Cindy hanya tertawa gemas melihat ekspresi sahabatnya itu.

"Emang kenapa sih sama tuh cowo? Lo naksir dia? Terus si Adit dikemanain?"

"Yaelah Cin, gue gak bakal selingkuh kali. Gue mau kenalin dia sama lo. Siapa tau lo cocok sama dia, biar lo gak jadi jomblo abadi" jawab Tri sambil tertawa lepas membalas ejekan Cindy.

"Apaan sih lo. Gue gak perlu pacar. Lagian pacaran itu gak ada untungnya sama sekali. Gue males juga dijodoh-jodohin mulu sama lo, mending tuh cowo buat lo aja deh"

"Ayolah Cin, sekali ini aja lo terima ya. Gue janji abis ini gak bakal ada acara jodoh-jodohan lagi. Please..." dengan wajah memelas Tri meyakinkan Cindy. Hingga akhirnya Cindy mau menerima ajakan itu.

Tak terasa akhirnya mereka tiba ditujuan mereka. Sebuah pantai yang sangat indah dengan pasir putih dan deretan pohon kelapa yang berjajar rapi, air lautnya yang biru membuat siapapun yang melihatnya akan berdecak kagum. Begitu banyak wisatawan asing yang juga berada disana untuk berlibur dan menikmati keindahan yang disuguhkan dari pantai ini.

"aaahhh... akhirnya sampai, pantat gue pegel kelamaan duduk di dalam mobil." Ucap Cindy sambil mengusap-usap pantatnya.

"Ayo Cin, kita cari tempat yang cocok buat kita taruh barang-barang terus kita makan siang." Tri mengedarkan pandangannya sampai ia menemukan tempat yang pas untuk mereka.

"Nah kayanya disitu cocok tuh, teduh"

Mereka pun menaruh barang-barang dan makan siang bersama. Seusai makan bersama mereka pun menuju bibir pantai untuk menikmati deburan ombak dan angin yang berhembus lembut menerbangkan rambut mereka.

Sungguh sangat menyenangkan ucap Cindy dalam hatinya.

Matahari mulai tenggelam, sunset yang begitu indah. Cindy dan Tri menikmati pemandangan indah itu dan mengabadikannya dalam sebuah foto. Momen yang takkan terlupakan oleh mereka berdua. Setelah hari mulai gelap, mereka pun pulang dengan gembira.

***

Masih banyak kekurangan dalam cerita ini, maklum aku bukan penulis hehe

Please Vomment ya ^^

Kritik saran yang membangun sangat diharapkan

By My SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang