Pernikahan

5.3K 247 2
                                    

Amber memasuki rumah dengan memonyongkan mulutnya dan Jessy melihat tingkah Amber ada yang aneh langsung menghamperinya.

"Apa kau habis dicium hah?" goda kak Jes

"Apa Carlos yang menciummu hah?" goda kak Jes lagi

"APA?!" teriak papa membuat Amber takut dan kak jes sudah tidak ada disini ia cepat sekali kabur. Ma jen datang dan memeluk tangan papa dengan manja. Amber melihat tingkah mama tirinya membuatnya mual.

"Papa kenapa pukul Carlos? Terus kenapa di pukul kalau ujung-ujung diterima?" tanya Amber pensaran.

"Ia melamarmu tapi awalnya papa tolak! Tapi melihat kelakuaanmu papa jadi menerimannya walau papa benci dengannya! KAU SUDAH TIDUR DENGANNYA ITU ALASANNYA!" jawab papa yang membuat Amber merasa bersalah.

"Maaf pa ak-" jelas Amber tapi dipotong papa.

"Kamu sudah bohong sama papa kamu gak menceritakan semua! Lebih baik kamu cepat menikah dan tinggal disana! Papa tidak perlu lagi mendengar kebohonganmu!" usir papa yang membuat Amber nangis, padahal itu pertama kalinya papa berbuat seperti itu padanya. Sakit hati itulah rasanya, Amber menangis makin jadi ia berlari ke kamarnya.

Setelah kejadian kemarin Aku dan papa kurang deket papa jarang pulang dan biasa ma Jen pergi ketempat papa beradi tanpa memberitahuku dimana papa. Besok hari pernikahanku papa tidak juga ada kabar kemana papa. Amber nangis ini bukan pernikahan yang ia inginkan tanpa adanya papa.

Hari dimana hotel besar milik keluarga Raymondi yg sedari tadi pagi menyiapkan berbagai aksesoris pernikahan kursi tertata sesuai keinginan dan altar yang disiapkan untuk sang pengantin. Amber telah memakai baju pengantinnya yang indah ia baru pertama kali melihat baju ini awalnya kemarin ia hany menngur badannya tanpa melihat baju pernikahannya karena sedang dibuat dengan sangat khusus.

Balutan jas yang makin terlihat indah di badan Carlos badannya yg kekar membuat jas pengantinnya makin terlihar indah terlebih ketampanan Carlos bertambah banyak. Keluarga Raymondi yang sudah siap melihat salah satu keluarganya akan menikah, disisi lain keluarga Jordan sudah siap tapi melihat kepala keluar Jordan tidak ada yaitu papa, Amber merasa ingin menangis lagi.

Sang mempelai laki-laki sedang menunggu sang mempelai perempuan yang datang bersama ayahnya.

Papa dimana aku sekarang akan menikah batin Amber

Saat Amber pasrah bahwa papanya tidak datang ia keluar sendiri tapi ada tangan yang ia rindukan memegang tangannya, pemilik tangan memberikan senyum manis yang ia punya kepada anaknya.

"Papa" terkejutnya Amber.

"Tetap jalan dan memulailah hidup baru tanpa ada papa disampingmu" hibur papa, amber menganggukkan kepalanya. Para tamu yang datang melihat Amber yang sedang tersenyum merka ikut tersenyum melihat kebahagian Amber.

Aku bahagia karena papa ada disini bukan menikah dengannya batin Amber.

Allan Jordan memberikan tangan putrinya kepada Carlos yang menatapnya dengan sinis. Untungnya Carlos menerima tangan putrinya, setelah itu Allan turun dan duduk melihat putri dan menantunya mengucapkan janji suci.

"Saya Carlos Raymondi bersedia menjadi suami Amber Jordan dengan keadaan sedih, bahagia dan susah kami akan menjalankannya bersama tanpa ada perpisahan yang sudah diucapkan janji ini"

Giliran Amber

" Saya Amber Jordan bersedia menjadi istri Carlos Raymondi dengan keadaan sedih, bahagia dan susah kami akan menjalankannya bersama tanpa ada perpisahan yang sudah diucapkan janji ini"

Acara pernikahan yang diselenggarakan benar-benar membuat badan Amber ingin lepas semua.

"Apa masih lama kakiku sakit memakai heels ini" bisik Amber dengan muka yang masih tersenyum kepadan tamu.

"Bentar lagi, lepas saja heels mu" jawab Carloa dengan pelan tapi tetap dengan senyum kepada tamu.

"Nanti aku pendek" Amber menggelengkan kepalanya.

"Masih sempat kau memikirkan pendekmu heh" Sindir Carlos padaku.

"Tentu dong" jawab Amber yakin

Tidak ada jawaban lagi dari Carlos.


Salah Paham (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang