Berakhirnya Orang Ketiga

3.7K 119 0
                                    

Amber POV

Aku sedang berada dikamar besar dengan pintu yang terkunci dari luar. Aku yang menangis sedari tidak berhenti membuat mataku bengkak.

Carlos temui secepatnya batinku.

Ckrek!

Pertanda pintu telah dibuka membuat aku yang menangis menelungkupkan kepalaku di lulutku langsung melihat kearah pintu. Nicholas datang sambil membawa mapan yang berisi makanan.

"Makan lah! Kau belum makan sedari tadi" aku yang melanjutkan nangisku dan tidak mengubris perkataannya.

"Makan sebelum aku marah" aku semakin mengencangkan tangisku.

"MAKAN!" ia mendekatiku sambil berteriak dan meanaruh makanannya di kasur, aku yang terdiam dan tidak melanjutkan tangisku hanya sesenggukan.

"Aku akan balik dan makanan itu sudah diperutmu!" aku yang pura-pura mengambil sendok.

Blam!

Aku melempar sendoknya dan menjatuhkan makanan tersebut. Aku langsung bersembunyi dibawah selimut.

"Hiks! Carlos aku membutuhkanmu" aku yang sedari berkata seperti itu dan akhirnya terlelap karena tidur.

Nicholas POV

Aku mencintai gadis yang ternyata sudah dimiliki orang lain. Saat aku ingin mendekatinya di sebuah club dimana Ricky lah pemiliknya ia adalah sahabatku tapi aku dihadang terlebih dahulu oleh Carlos Raymondi. Sejak saat itu aku mengintainya dari kejuahan saat dimana ia berkelahi dengan suaminya dan ia sedang menangis di taman yang membuatku merasakan kepedihannya. Aku sengaja membeli es krim didekat supermarket tersebut dan memberikannya tapi ia masih cuek pada sekitarnya tapi ia mengambil eskrim yang kuberikan padanya.

Saat di mall aku juga sengaja untuk mendekatinya tapi dihadang lagi oleh suaminya yang selalu merusak rencanaku. Akhirnya aku mecari cara dengan memberikan bungat setiap pagi dan memberikan kiriman paket pada Amber. Saat dimana aku sengaja datng pagi-pagi untk menemui Amber tapi diusir lagi. Apalagi aku tahu dari Jessy - kakak tirinya bahwa Amber sedang hamil membuatku patah hati.

Aku yang tidak tahu harus berbuat apa lagi langsung mengajak ketemuan dengan alasan ' kita selesaikan masalah' padahal aku yang buat masalah tapi aku juga yang menyelesaikannya, yah tidak mungkin lah aku melakukannya. Aku memaksanya untuk mengikuti diriku yah kerumahku.

Aku menyuruh Amber untuk memakan makanan yang kuberikan tapi ia malah tertidur dan manakan yang kuberi sudah jatuh berserakan dilantai. Aku mengelus puncak kepalanya dengan lembut. Ia mengindur sambil mengeluarkan air mata.

"Carlos aku takut"

Carlos POV

Dring! Dring!

Ponselku berdiring disaat yang tidak tepat, aku langsung mengambil nya dan mengangkat telepon tersebut.

"Aku sedang sibuk! Nanti aja kalau-" aku langsung memberhentikan perkataanku setelah mengenal suara si penelepon.

"Santai Bro! istri kau aman hanya aku pegang sikit! Hahaha" aku yang mendengar ejekannya aku sudah tidka menahan emosiku lagi.

"DIMANA ISTRIKU DAN ANAKKU?!" Nicholas masih tertawa malah semakin kencang dan tiba-tiba terdiam.

Bocah gila! Kesambet kali tuh orang batinku.

"Istri kau lagi tidur disampingku" ia sengaja memanaskanku atau ia sedang mengancamku sekarang.

"Datang lah kerumahku! Amber menunggumu!" aku terkejut dan langsung mematikan telepon.

Aku sampai dirumah yang tak kalah besar dengan rumahku. Yah rumah Nicholas hanya beda satu komplek dengan komplek rumahku.

"Apa guna aku mencarinya keliling kota" aku mengacakkan rambutku dengan kasar.

Ting tong

Seseorang yang sedang kucari ternyata sedang membukakan pintu untuk diriku. Aku melihat matanya yang bengkak dan terlihat lemah.

"Kamu tidak papa?" katanya dengan memegang wajahku yang sudah babak belur akibat perbuatan mertuanya.

"Aku tidak papa! Kalau kamu gimana?" Tanya ku dengan mengelus pipinya.

"Kamu bohong! Pasti itu sakit hiks!" nangisnya saat memegang wajahku sekalai lagi.

"Kenapa kamu yang jadi nangis?" aku langsung memluknya mendekati diriku.

"Kamu bau tauk" ia mendorongku jauh.

"Seharian kita tidak ketemu loh? Masa kamu masih sempat bilang aku bau" aku mencemberutkan mukaku.

"Kalian bisa pulang dan dilarang keras bermesraan didepan rumahku!" aku menyipitkan mataku kepada pemilik suara yang telah menculik istriku.

"Kau akan kuhajar kau!" aku ditahan oleh Amber dan m=aku melihatnya dengan tatapan heran.

"Dia sudah bebaskan aku! Biarkan saja!" Amber langsung merikku keluar rumahnya dan memasuki mobil.

"Kenapa kamu biarkan dia?! Dia perlu diberi pelajaran tahu!" aku yang kesel dengan perlakuaannnya.

"Nanti aja aku ceritanya" Amber senyum kepada ku dengan manis.

"Kamu disana dikasih makan gak sih?" Amber menatapku dengan sinis.

"Oh jadi kamu bilang aku kurusan yah!" aku menganggukkan kepala.

"Masa aku hamil bilang kurus sih! Bilang gendutan kek biar kek orang hamil gitu" dumel Amber yang membuatku tertawa terpingkal-pingkal.

"Bumil yang lain dibilang kurusan senang nah kamu malah ngambek" sindirku yang tidak dihiraukan Amber dan ia memilih untuk diam.

Sesampainya dirumah Amber langsung memasuki kamar dan tidka berbicara apapun lagi.

Sensitif banget sih, gemes batinku.

Salah Paham (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang