Five - Dare?

37 9 2
                                    

Vote yaa, Happy Reading

"Thyk" panggil Kak Rendy pelan dan reflek aku menatapnya.

"iya kak?" jawabku tak kalah pelan dengan panggilannya.

Semua diam, entahlah mungkin mereka menyadari jika kami sedang berbicara. Kak Nita, Kak Redo, Kak Rio, Kak Sandra,Kak Angga,Kak Gilang, Kak Anggun dan Kak Rian menatap kami. Bahkan Kak Rian dan Kak Rio sudah siap siap dengan handphone di tangan mereka.

"thyk" Panggil Kak Rendy lagi lalu..

CUP ~~~

Aku memegang pipi kiriku yang baru saja di cium oleh kak Rendy. Mereka diam, diam karena belum sadar atas keterkejutan saat kak Rendy menciumku. Hening Beberapa saat, aku yakin wajahku sekarang sudah merah bagai tomat, sedangkan yang lain menatap kami dengan wajah yang cengo.

Lalu Kak Rio memecah keheningan.

"Gila, Gila, UUHHUUUYYY GILAA COY, YA TUHAN" teriak Kak Rio yang membuatku tambah malu.

Sesaat yang lain ikut sadar dari keterkejutan mereka dan mulai heboh melihat hasil jepretan mereka. Kak Nita menatapku sambil tertawa dan sesekali menoel-noel pipiku.

"OH YA AMPUN" teriak Kak Rian.

"Gue dapet fotonya gilaa, for the first time coy. Anjir, gue nggak mimpi" entahlah mungkin ini pertama kalinya Kak Rendy mencium cewek di depan teman-temannya tapi ini juga pertama kalinya aku dicium sama cowok di depan banyak orang. "Malu ya Allah" kataku dalam

"udah kalian jadian aja, kalian cocok tau" kata Kak Sandra bersemangat.

"iya kalian cocok Anjir, gamau tau pokok ya kalian harus pacaran!" Kata Kak Anggun dengan senyum lebarnya. Sedangkan aku hanya diam dan menahan rona yang ada di pipiku. Sedangkan Kak Nita tak selesai-selesai menggoda dan menoel-noel pipiku.

Kak Rendy? Ia diam, ia tampak gugup, bingung, salah tinggkah dan entahlah aku bingung dengan ekspresinya yang terlihat datar tapi juga menampilkan gerak-gerik gugup luar biasa.

"Nanti kamu nginep di rumah kakak ya" bisik kak Nita. Dan aku hanya bisa diam menatapnya dengan tatapan 'kenapa?'

"EAA, Rendy ciee, yang dari dulu Cuma jadi pajangan wallpaper di WA sekarang udah berani nyium, ciee ciee" Goda Kak Redo. Yang membuat Kak Rendy duduk tegak menatap Kak Redo dengan tatapan yang menurutku menggambarkan 'gila lo ya' pada kak Redo. Dan Kak Redo tampak langsung membungkam mulutnya dan tampak salah tingkah.

"Kenapa kak?"tanyaku.

"enggak enggak papa kok" kata Kak Rendy seperti lega dengan apa yang ku tanyakan.

'Memangnya tadi Kak Redo bicara apa?' aku tidak konsentrasi saat kak Redo bicara tadi. Bayangan kak Rendy mencium pipiku masih teriang di pikiranku, sehingga aku tidak konsentrasi.

Jika kalian bertanya apakah aku dan Kak Rendy pernah chattingan jawabnya adalah pernah. Tapi itu sangat jarang mungkin ia hanya menanyakan tentang Kak Redo, Kak Nita, tentang event sekolah atau ekskul. Selain itu aku hanya akan bertanya tugas yang tidak ku mengerti.

Kak Rendy di chat atau di asli sama aja. Sama-sama diam dan misterius. Kak Rendy selalu menjawab singkat tapi juga selalu dia yang membuat sebuah percakapan. Aneh, ya menurutku juga aneh.

Kak Rendy menatapku,ia mengisaratkanku untuk membuka handphone.

Saatku buka ternyata Kak Rendy nge WA aku.

Kak Rendy: "Maaf"

Me : "Iya gapapa"

Kak Rendy: "lo beneran gapapa?"

With LoveWhere stories live. Discover now