Desire 5

20.3K 1.8K 152
                                    

Warning!!!
Ada scene yang cukup intim.

Aneh banget 99% cerita Wattpad part 1/part awal akumulasi vote nya pasti paling banyak daripada part lainnya.

Kok cerita ini part 4 akumulasi votenya paling banyak ya 😅😅
Ketahuan readernya mesum semua 😂😂😂

HAPPY READING

***

Kemeriahan festival musim panas menggema di seluruh desa. Musik yang tidak berhenti mengalun. Penduduk desa yang tertawa bersama bangsawan yang tidak memedulikan status sosial. Pedagang yang menyerukan dagangannya di kios mereka. Semuanya saling bersahutan.

Sayangnya kemeriahan itu tidak ingin dirasakan oleh Sebastian. Ia juga tidak mungkin berdiam diri di estat Ainsley. Dengan terpaksa, dirinya ikut diseret oleh gentlemen lain yang ingin bermain-main dengan gadis desa.

Sebastian bersandar pada sebatang pohon. Tempatnya berdiri jauh dari ingar bingar pesta. Tertutup oleh bayang-bayang pepohonan. Terlindung dalam kegelapan dengan sedikit cahaya. Ia mengawasi kemeriahan pesta dari tepi hutan. Mengawasi Louisa yang sedang tertawa dengan Earl of Langford.

Sebastian menggeram. Saat dari kejauhan ia melihat Langford mendekat pada Louisa. Membisikkan sesuatu di telinganya yang membuat Louisa-nya tersenyum indah.

Louisa-nya.

Kepemilikan tersebut menghantam Sebastian. Hanya dirinya yang boleh membisikkan kata rayuan di telinga Louisa. Hanya dirinya yang boleh melihat senyum indah Louisa. Keparat.

Sebastian keluar dari persembunyiannya dengan langkah lebar. Mendekati dua sejoli yang masih asyik dengan dunia mereka sendiri. Ia berdiri tepat di depan mereka. Tapi sepertinya mereka berdua tidak menyadarinya.

"Louisa," panggil Sebastian dengan geraman tertahan.

Louisa menoleh dan terkejut melihatnya. Mungkin karena dua hari ini Sebastian kembali menghindar. Bukan. Bukan karena Sebastian takut akan keinginan Louisa tentang masa depan mereka. Tapi Sebastian takut jika ia bertemu Louisa, ia akan menyeret gadis itu ke tempat sepi dan memilikinya kembali.

Dua hari ini hasratnya terus berkobar. Tidak seperti yang ia yakini sebelumnya. Bahwa ia akan merasa puas setelah ia berhasil mendapatkan Louisa. Bahkan saat Louisa tidak melakukan apapun untuk menggodanya. Yang dibutuhkan hanyalah ia melihat Louisa berada dalam satu ruangan yang sama dengannya. Dan hasratnya akan berkobar seperti api yang menyala-nyala.

Louisa tersenyum tipis padanya. Senyuman yang berbeda dari yang ia berikan pada Langford. Kali ini senyum tipisnya tidak mencapai mata biru terangnya. "My Lord Huntingdon," sapa Louisa padanya.

Sebastian melihat ke arah Langford. "Aku akan menemaninya dari sini. Kau pergilah bersenang-senang dengan yang lain," kata Sebastian dengan geraman.

Langford mengangkat alisnya. Tidak terintimidasi dengan tatapan Sebastian yang sangat tajam padanya. Tapi akhirnya tersenyum tipis dan pamit undur diri pada mereka berdua.

"Aku rasa aku tidak butuh ditemani olehmu, My Lord." Louisa menghindari menatap Sebastian yang masih berdiri di depannya. Ia memandang kios aksesoris di sebelah kirinya.

"Ya kau butuh ditemani, Louisa. Dan kita perlu berbicara berdua," kata Sebastian menarik paksa tangan kiri Louisa untuk diselipkan di lengan kanannya.

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi, My Lord," balas Louisa.

Sebastian merasakan Louisa yang mencoba menarik bebas tangannya. Sebastian bertahan. Ia mengarahkan Louisa ke tempat persembunyiannya semula. Di tepi hutan. Jauh dari keramaian dan cahaya.

A Lady Secret's Desire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang