Warning!!
(kok ceritaku kebanyakan warning ya?)Oke kali ini peringatannya bukan karena part ini mengandung unsur 18+.
Sama sekali bukan.
Peringatan kali ini karena aku mau ngingetin kalian kalo ini part terakhir dari cerita Sebastian n Louisa.
Tadinya aku mau up malam minggunya, tapi ada yang minta sekarang.HAPPY READING 😁
***
Tiga minggu setelah lamaran yang ia sampaikan pada ayah dan kakak Louisa, Sebastian masih belum bisa kembali ke sana. Karena ia sendiri belum bertemu dengan Louisa. Saat ia bertamu ke townhouse Ainsley, Louisa sedang pergi berkuda bersama istri Ainsley. Setelah itu Louisa pergi ke pedesaan dan baru kembali ke London kemarin.
Dalam kurun waktu ini, Sebastian telah berpikir keras. Memastikan perasaannya sendiri terhadap Louisa selain hasrat dan gairah. Selama itu pula ia belum menemukannya. Sebastian butuh bertemu dan berbicara pada Louisa jika ingin mengerti perasaannya sendiri.
Alih-alih memilih beristirahat di estat pedesaannya seperti para ton lainnya, Sebastian memilih menetap di London. Menghabiskan puncak musim panas di townhouse-nya. Mengelola propertinya yang dilaporkan manager-manager estatnya.
Sebastian mengambil jam saku di dalam celananya. Pukul 11 pagi. Ia akan mengajak Louisa berjalan-jalan.
***
Tiga minggu yang lalu, ayahnya mengajak Louisa berbicara empat mata. Ayahnya mengatakan bahwa Sebastian, Marquess of Huntingdon datang dan melamar Louisa.
Louisa tidak bisa lebih terkejut lagi ketika ayahnya memberitahu alasan Sebastian melamar Louisa. Dan ayahnya mengatakan semua keputusan berada di tangan Louisa. Kebahagiaan Louisa menjadi prioritas utama ayahnya.
Ia menangis karena ayahnya memahami keinginannya. Louisa memeluk erat ayahnya yang sudah renta. Ayah yang sangat Louisa kagumi dan cintai.
Setelah pembicaraan tersebut, Louisa memutuskan untuk menenangkan diri. Menelaah kembali perasaannya pada Sebastian. Louisa berdiam diri di estat pedesaan suami Aurelia di Exeter, Devonshire. Menemani Aurelia yang memang membutuhkan udara segar pedesaan untuk kesehatan bayinya. Jauh dari udara London yang penuh polusi.
Selama periode tersebut, Louisa mencapai suatu keputusan. Ia akan menerima lamaran Sebastian dan menikah dengannya. Dan dalam perjalanannya, Louisa akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat Sebastian jatuh cinta padanya.
Pernikahannya akan bahagia. Ia yakin dengan hal itu. Karena Louisa akan memastikan fondasi pernikahannya adalah kasih sayang yang tak tergoyahkan. Ia yakin Sebastian menyayanginya meskipun pria itu tidak menyadarinya.
Dinding-dindingnya adalah kemitraan yang akan mereka bangun bersama. Dan atapnya adalah cinta mereka berdua yang akan tumbuh seiring dengan kebersamaan mereka di dalam pernikahan.
Kemarin Louisa baru saja kembali ke townhouse kakaknya. Dan Louisa terkejut ketika Mr. Peregrine memberitahunya bahwa Sebastian datang berkunjung dan ingin bertemu dengannya.
Louisa segera menuju perpustakaan di mana Sebastian telah menunggu.
"My Lord Huntingdon, baik sekali Anda mau datang berkunjung," ucap Louisa saat dirinya menemukan Sebastian yang sedang berdiri di depan jendela dan memandang ke luar.Sebastian berbalik dan menampilkan senyum setengahnya yang melegenda. "Formal sekali, Louisa. Setelah apa yang telah kita lakukan selama ini," kata Sebastian.
Louisa merona mendengar jawaban Sebastian. Ia kembali terpesona pada sosok Sebastian. Cahaya matahari yang masuk dari jendela membuat rambut coklat gelap Sebastian berpijar menjadi helaian emas. Louisa kembali mengingat kelembutan yang ia rasakan pada rambut Sebastian ketika dirinya diambang kepuasan dengan meremas rambut selembut sutra tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lady Secret's Desire [END]
Fiksi Sejarah18+ London, 19 Juni 1850 Semua pembaca pasti tahu jika sang Marquess adalah playboy nomor satu di kalangan ton. Hingga saat ini, penulis telah mencatat 20 Lady yang pernah menjadi kekasih gelapnya. Jumlah tersebut belum termasuk penari opera...