"Fel, lo ikutan kan?" Tanya Bianca di tengah pembicaraan antusias mereka untuk hadir di acara ulang tahun salah satu teman kampus mereka yang terkenal kaya dan borjuis.
"Ha? Gue?" Tanya Felicia bingung.
Pasalnya dia tidak menyangka akan mendapatkan ajakan itu dari Bianca yang jarang mengajaknya berbicara.
"Iya, ini acara ulang tahunnya Selomita anak Bisnis. Dia mau open table di kemang sabtu ini."
"Tapi gue kan nggak kenal dia, gue juga nggak diundang," jawab Felicia ragu.
"Cowok lo kan diundang, artinya lo juga diundang, Fel." Kata Bianca seraya melirik ke arah tiga orang lelaki yang sedang berbincang-bincang sambil sesekali memperhatikan mereka.
"Gue juga nggak gitu deket sama Selomita kok, gue nggak suka malah. Anaknya ketengilan. Tapi namanya minum gratis itu nggak boleh ditolak, Fel," jelas Bianca lagi karena gadis itu tidak juga mengiyakannya.
Felicia kembali terdiam sebelum menjawab, "gue nggak boleh pulang malem."
"Nggak pulang malem kok, kita mah pulangnya pagi," tambah Andreas menimpali yang diberikan pelototan oleh Bianca.
"Nginep rumah gue aja, gimana?" Usul Bianca yang membuat baik Andreas maupun Aldrich memberikan ekspresi terkejutnya.
"Kenapa?" Tanyanya polos.
"Lo salah makan ya? Sejak kapan lo jadi baik gitu? Nggak biasa-biasanya lo mau ramah sama cewek lain, sampe nawarin nginep segala," kata Andreas mengungkapkan keterkejutannya.
"Sembarangan! Gue emang baik ya. Gue tuh cuma males ramah sama pacar-pacar lo berdua. Soalnya statusnya tuh nggak permanen. Baru gue mulai akrab, eh udah ganti pacar yang baru. Nanti gue yang jadinya awkward."
Aldrich berdeham canggung berusaha menutupi fakta yang baru saja diucapkan perempuan itu. Matanya berputar untuk melihat reaksi Felicia. Namun belum Aldrich berhasil membaca ekspresi gadis itu, Bianca sudah kembali menambahkan.
"Ya, tapi kalo Felicia kan udah beda ya," katanya sambil melirik penuh arti kepada Jonathan, "jadinya asik deh sekarang kalo nongkrong-nongkrong, gue jadi punya temen ngobrol, nggak basi dengerin cowok-cowok ngobrol nggak jelas mulu."
Felicia tidak paham dengan apa yang disampaikan oleh gadis itu.
Dan Aldrich seratus persen paham dengan apa yang dimaksud oleh Bianca. Pasti Jonathan mengatakan semua pembicaraan hati ke hati mereka berdua kemarin sore kepada perempuan itu. Matanya melotot menuntut penjelasan kepada Jonathan yang menghindari pandangannya dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Sahabat sialan.
"Jadi gimana? Lo mau kan, Fel? Asik kok!" Rayu Bianca lagi.
Felicia mengalihkan pandangannya bingung kepada Aldrich, seolah meminta ijin kepadanya yang membuat Aldrich merasa tindakannya itu sangat manis.
"Terserah kamu aja. Kalo kamu mau ikut dan nginep di tempat Bianca, besok paginya aku anterin pulang ke rumah."
Bahkan dengan seperijinan dari lelaki itu saja, Felicia masih tampak berpikir keras untuk ikut atau tidak.
Bianca mendekatkan wajahnya ke telinga Felicia sambil kemudian membisikan jurus terakhirnya, "Gue kasih tahu sesuatu, Fel. Selomita itu mantannya Aldrich. Lo nggak takut kalo Selomita ngeflirt sama Aldrich lagi kalo lo nggak ikut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship
RomansHanya butuh satu minggu untuk menjadikan gadis secantik Felicia pacarnya, dan kurang dari dua minggu, gadis itu sudah berubah status menjadi tunangannya. Aldrich terjebak. Dia terjebak oleh hasrat dan nasib sialnya sendiri untuk masuk ke dalam lingk...