Part 11 - Crossroad

231K 11.4K 357
                                    

Al udah sampe rmh?

Chat singkat yang muncul di lock screen-nya hanya dilihat sekilas oleh Aldrich sebelum melemparkan ponselnya ke meja dengan kasar. Felicia mengirimkannya pesan singkat hanya setelah tiga puluh menit mereka berpisah, yang entah kenapa membuat kekesalannya hari ini semakin memuncak.

Jonathan dan Andreas tampak kaget mendengar suara ponsel yang dilempar dengan kasar bersamaan dengan kehadirannya yang tiba-tiba di rumah Jonathan, tempat mereka berkumpul, sambil menghempaskan badannya kasar ke atas sofa.

"Kemana aja lo, Drich? Sejak kemarin nyulik Felicia baru keliatan sekarang." Kata Jonathan penasaran melihat sahabatnya yang kelihatan lelah itu.

Aldrich merasa hari ini terlalu panjang. Bahkan semalam saat dia menarik gadis itu keluar dari tempat clubbing terasa sudah sangat lama berlalu.

Andreas terbatuk dibuat-buat untuk mengejeknya, "twenty four hours sex time!"

"Berisik ah lo berdua! Hari gue udah ngeselin hari ini tanpa lo berdua nambahin!" Bentaknya melampiskan kekesalannya yang sudah ditahannya semenjak tadi pagi. Lengan kanannya menutupi kedua matanya yang lelah.

Jonathan dan Andreas saling berpandangan bingung. Mereka jarang melihat sahabatnya bertingkah seperti ini.

"Lo kenapa Drich? Lagi ada masalah apa?" Tanya Jonathan berhati-hati.

"Iya, ada apa sih?" Tambah Andreas penasaran.

Aldrich tidak mengubah posisinya saat menyampaikan beban pikirannya, "gue tunangan sama Felicia."

"Hah? Kok bisa?" Tanya Jonathan lagi merasa salah mendengar, "gimana ceritanya?"

"Gue kegep nyokap di apartemen semalem sama Felicia."

Jonathan dan Andreas saling berpandangan tidak percaya.

"Sh*t! Dan nyokap lo suruh lo tanggung jawab?" Tanya Andreas retoris.

"Menurut lo?" Jawab Aldrich sinis, "dan gue nggak ngerti kenapa nggak ada satupun dari mereka yang keberatan dengan tunangan dadakan ini walau mereka belum tau apa yang udah gue lakuin sama Felicia. Dunia berkonspirasi ngehancurin hidup gue hari ini." Aldrich mengubah posisi tidurnya menjadi duduk dan mulai mengambil rokoknya.

"Maksudnya mereka belum tau?" Tanya Jonathan bingung.

"Lo tau kan nyokap gue seunik apa? Dia janji nggak kasih tau siapa pun, termasuk bokap gue, kalo gue mau tunangan sama Felicia. Tapi itu nggak ada bedanya kayak bunuh gue!" Katanya kesal sambil menyalakan rokoknya.

"Dan bokap nyokapnya Felicia nggak ada yang keberatan anaknya tunangan sama cowok yang baru pacaran sama anaknya beberapa minggu?"

"Gue bahkan nggak ngerti lagi sebenernya yang masih waras itu gue atau mereka," katanya melampiaskan kekesalannya.

"Jadi? Apa yang akan lo lakukan sekarang?" Tanya Jonathan lagi.

"Emang gue bisa ngapain?" Katanya pasrah sambil membuang napasnya kasar.

Andreas kelihatan berpikir sejenak, menggunakan akalnya yang licik untuk memberikan saran, "kalo lo udah nggak bisa ngapa-ngapain dan orang tua kalian udah setuju semua, cuma satu orang yang bisa membantu lo keluar dari masalah ini."

"Siapa?" Tanya Aldrich mengembalikan harapan dalam nada suaranya.

"Felicia!"

RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang