• d u a •

1.6K 292 151
                                    

"Eh? Perasaan tadi kau tidak memakai kemeja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh? Perasaan tadi kau tidak memakai kemeja. Kau terlihat berbeda," Seulgi sedikit heran melihat penampilan Seungwan yang berbeda saat dia mengantar dan menjemputnya.

Seungwan mendengus kasar, tentu saja berbeda. Tadi saat berangkat ia memakai tank top berwarna hitam dan ripped jeans sepaha berwarna light. Namun kini ia terpaksa memakai kemeja flannel 'bekas' berwarna biru milik lelaki menyebalkan itu karena iklim cuaca yang tiba-tiba menjadi dingin.

Eh tunggu, bahkan Seungwan sampai sekarang belum mengetahui nama laki-laki itu. Ia hanya tahu wajah dan ciri-ciri darinya itu. Padahal tadi ia sempat berbicara dengan orang itu, tapi kenapa ia tidak kepikiran untuk menanyakan nama lelaki itu?

Ah, untuk apa? Toh ya hal itu sangatlah tidak penting. Si lelaki itu saja tampak tidak penasaran dengan namanya, jadi untuk apa ia ingin tahu nama orang menyebalkan itu?

"Hei! Jangan melamun, Seungwan." Seulgi menegurnya.

Seungwan terkesiap. Tak sadar bahwa untuk memikirkan lelaki itu telah menyita waktunya hingga 5 menit. Seungwan tertawa, menertawai pikirannya. Katanya benci, tapi mengapa terus-terusan memikirkan laki-laki itu.
Tapi, hasrat untuk balas dendam masih belum padam.

"Seul," panggil Seungwan.

"Hm?" jawab perempuan bermata kucing itu singkat.

"Kau tahu kan ibuku punya penyakit kanker? Dan kau tahu kan aku tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit?" tanya Seungwan memastikan.

"Tentu saja aku tahu. Memangnya kenapa?" Seulgi masih fokus mengendarai mobilnya.

Seungwan menimbang-nimbang sebentar, haruskah ia menceritakan kejadian lusa kemarin pada sahabatnya itu? Baiklah, Seungwan akan menceritakan pada Seulgi. Siapa tahu temannya itu dapat membantunya.

"Yaa, lalu ada laki-laki yang sangat sombong berkata bahwa ia akan membayar semua biaya perawatan ibuku tanpa harus dengan sogokan tubuhku. So damn crazy, padahal aku tidak menawarkan padanya." gerutu Seungwan.

"Seriously? Lol! Ngeselin juga ternyata laki-laki itu." Seulgi terbahak disusul pukulan ringan dari Seungwan.

"Memang, makanya aku mau balas dendam padanya. Tapi bagaimana caranya, ya?" Seungwan meminta saran dari Seulgi.

"Buat dia menginginkan tubuhmu, lalu setelah itu tinggalkan dia." jawab Seulgi enteng.

"Enak saja!" sahut Seungwan tidak terima.

Namun lama-kelamaan Seungwan menyetujui gagasan Seulgi. Bukankah sangat mengasyikkan jika dia mempermainkan nafsu dan libido dari laki-laki itu?

Turn Back My Life [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang