• t u j u h •

1K 193 68
                                    

Dentuman musik yang dibawakan oleh disk jokey di club malam ini tidak main-main kencangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dentuman musik yang dibawakan oleh disk jokey di club malam ini tidak main-main kencangnya. Alunannya sudah mampu membuat Seungwan hilang setengah kesadarannya. Atau mungkin akibat ia meneguk terlalu banyak red wine karena ditraktir oleh Jongin. Entah, Seungwan tidak yakin. Intinya adalah sebentar lagi ia akan mengalami tipsy.

"Jongin! Buruan bikin penawar biar Seungwan sembuh mabuknya," titah Seulgi. Perempuan itu panik saat menyadari jika temannya terlalu banyak minum wine.

"Ck! Kau tidak lihat aku sibuk melayani pelanggan?" Jongin mengeluh.

Seulgi ikut mendecakkan lidahnya, lalu beralih menepuk-nepuk pipi Seungwan. "Woi, masih sadar 'kan?"

Seungwan memasang senyum lebar dengan mata sayu. "Masih lah! Aku cuma minum 2 botol kok,"

"Cuma 2 botol katanya," desis Seulgi.

Seungwan menengok ke tempat orang-orang yang tengah menari di tengah hentakan musik yang memekakkan telinga. "Berisik," ucap Seungwan.

Seulgi memasang ekspresi kaget, bukannya Seungwan malah suka ikut menari sambil menikmati musiknya? Kenapa sekarang justru mengeluh berisik?

"Tumben banget," tanya Seulgi keheranan.

Seungwan menghela nafasnya. "Aku kayak gitu pas lagi ada beban aja. Kalau lagi fine-fine aja ya pusinglah denger musik seribut ini," tutur perempuan yang sedang mempertahankan kesadarannya.

"Jadi sekarang kamu lagi gak ada beban?" tanya Seulgi lagi.

"Ya ada, daridulu 'kan bebanku sama saja. Aku punya ibu pelacur itu beban hidupku yang gak bakal hilang," ungkap Seungwan.

"Aku masih inget banget gimana kagetnya ayahku saat lihat ibu tidur sama pria lain dikamarnya. Dan seketika ayahku kena serangan jantung dan meninggal," lanjut Seungwan dengan suara yang mulai parau.

"Aku-"

"Udah, Seungwan. Jangan dilanjutin, aku nggak mau lihat kamu nangis lagi," Seulgi menepuk lembut punggung Seungwan untuk menenangkannya.

Seungwan menahan isakannya. "Salah nggak sih kalau aku dendam sama ibu kandungku sendiri?"

Tanpa basa-basi Seungwan mengambil gelas berisi whiskey dan langsung menenggaknya dalam sekali tegukan. Kenapa ketika ia mengingat masalah itu membuatnya sesak terus menerus? Mengapa pula harus ia yang ditakdirkan semenyedihkan ini? Salah Seungwan apa?

"Ibunya aja hina banget, apalagi anaknya." Seungwan bermonolog.

Seungwan lagi-lagi menelan segelas whiskey dalam sekali tegukan. Akan sangat menyakinkan jika sebentar lagi Seungwan berada di puncak tipsy.

"Jangan minum lagi Seungwan! Kalau mabuk gimana coba?!" Seulgi kembali panik ketika pandangan mata Seungwan mulai mengabur dan tubuhnya seakan lemas.

Turn Back My Life [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang