chapter 3

69 9 2
                                    

"Sel, gue duluan. Jemputan gue udah didepan."

Sella melepas earphonenya dan menatap Tini yang sudah menggendong tas ranselnya.

"Oke, hati-hati ya."

Keadaan kelas yang sudah sepi membuat Sella bergegas keluar, tapi ia teringat dengan tugas yang diberikan Bu Maya.

Sella menoleh ke arah Dio yang siap-siap untuk pulang. "Lo, jadi kapan kita buat mading?"

Sella menggeram kesal karena Dio pura-pura tak mendengarnya.

"Gue ngomong sama lo ya!"

Dio menatap Sella dan menunjuk dirinya sendiri. "Gue?"

"Ya iyalah orang gue dari tadi ngomong sama lo, beruang kutub!"

"Nama gue bukan Lo." Jawab Dio datar dan pergi meninggalkan kelas.

"Eh anjir tu anak. Emang gue salah ya? Bodo amat deh. Gue bukan emaknya juga."

⚪⚪⚪

Selepas mandi dan mengganti pakaiannya, Dio berjalan menuju kamar disebelah kamarnya. Ia duduk di tepi kasur dan memegang bingkai foto wanita yang sangat dicintainya itu.

"Apa kabar lo kak? Maafin gue baru bisa nanya kabar lo. Gue belum sempat ngunjungin makam lo kak." ucap Dio sedih lalu mulai menuju dapur untuk mengambil minuman.

Setelah meneguk habis susu coklat kesukaannya, Dio mengambil benda persegi panjang berlogo apel untuk menelpon seseorang.

"Halo?"

"Lo dimana?"

"Dirumah, ini siapa?"

"Dio."

"Kenapa Yo?"

"Gue kesana sekarang." Setelah mengatakan itu, Dio memutuskan panggilannya.

Dio mengambil kunci motornya dan mengambil jaket kulit berwarna hitam lalu segera meluncur ke rumah Sella.

"Mau ngapain lagi tu anak." Pikir Sella sambil menonton film kartun kesukaannya.

Bunyi bel mengagetkan Sella dari aktivitasnya.

Sella membulatkan matanya "Lah Dio? Lo ngapain disini? Perasaan gue gak ngundang lo deh."

Dio memutar bola matanya malas "Jemput lo."

"Emang kita janjian yah?" Ucap Sella polos.

"Beli bahan mading, Sabtu baru kita buat."

"Kenapa gak besok aja buatnya yo?"

"Besok gue futsal."

"Oh. Yaudah gue ganti baju dulu." Sambung Sella sambil menunjuk dirinya yang hanya menggunakan ripped jeans warna putih dan kaos tumblr hitam bertuliskan 'you are mine' yang membuat Dio agak geli membacanya.

"Gausah, entar pulangnya kemaleman." Jawab Dio sambil menunjukkan jam tangannya yang berada di jam tujuh malam.

"Kan ba-" ucapan Sella terputus saat Dio menatapnya tajam.

"Yaudah gue ambil tas dan pamit dulu. Lo duduk aja dulu." Ujar Sella sambil menunjuk sofa di ruang tamunya.

Dio memandangnya datar kemudian mengangguk, "Cepet, gue tunggu didepan aja."

Sella menaiki tangga rumahnya dan mengambil slingbag hitam dan memakai sendal jepit kesukaannya, lalu menuju kamar abangnya yang berada di depan kamarnya.

Sella mengetuk pintu dengan pelan. "Bang?" Teriak Sella.

"Apaan sih dek?!" Jawab Bang Rey sambil membukakan pintunya.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang