chapter 6

61 5 1
                                    

Sella tersenyum ramah, "Eh iya. Hai tante, om. lah lo Dio kan?" Ucap Sella agak terkejut.

Ferdio yang merasa namanya dipanggil hanya menaikan alisnya.

Sella yang melihat itu hanya menghembuskan nafasnya kasar. Selalu aja gitu pikir Sella.

"Kalian saling kenal?" Tanya Yevani.

Sella tersenyum, "Kita sekelas tante."

Yevani tersenyum hangat, "Sella cantik banget Dev, mukanya barat banget ngikutin kamu hehe."

"Tante juga cantik banget kok."

Devi tersenyum, "Yaudah ayo kita makan, ngobrolnya lanjut ntar aja."

Semua mengangguk dan mulai menyantap makan malam bersama pimpinan mereka.
Setelah semua selesai makan, mereka melanjutkan obrolan tentang masa lalu.

"Mah, Dio mau keluar bentar yah."

"Kemana nak? Ini udah hampir jam 9 loh."

"Nyari angin malam doang, entar balik lagi sejam lagi deh."

"Yaudah panggil Sella sekalian deh biar dia gak bosan, kakaknya tadi udah pulang duluan."

Sella yang merasa namanya disebut menoleh, "gak usah tan, gakpapa Sella bareng mama aja. Ya kan mah?"

"Gak Sell, kamu pergi aja ama Dio. Mama ntar nungguin disini bareng tante Yevani."

⚪⚪⚪

Setelah perdebatan ringan tadi, akhirnya Sella mau tidak mau pergi keluar bareng Dio.

"Yo kita mau kemana sih?"

"Yo, plis deh gue nanya. Ini dingin banget sumpah."

Dio yang sadar kalau Sella hanya memakai dress tanpa lengan langsung menarik tangannya memasuki cafe yang dekat dengan restoran tadi.

Dio menatap Sella yang sedang meminum secangkir coklat panas.

"Makanya jangan sok pake pakaian terbuka."

"Ini gak terbuka kok, cuma cuaca malam ini dingin banget."

"Terserah."

Sella hanya mengacuhkan omongan datar Dio.

Sella mengambil slingbagnya, "Ayo balik Yo."

Dio menunjuk salah satu supermarket yang ada, "mampir sana dulu."

"Mau ngapain sih lo?"

Dio tak menanggapi omongan Sella dan langsung pergi keluar cafe tersebut. Sedangkan Sella hanya mengikuti dengan wajah yang erghh. Memalukan.

Dio mengambil beberapa makanan ringan dan minuman kaleng lalu memasukannya ke dalam troli yang didorongnya.

"Buat apa lo beli sebanyak itu?" Tanya Sella sambil memilih snack kesukaannya.

"Buat besok."

Sella tersenyum menggoda, "Oh sambil ngerjain mading yah? Baik amat sih lo."

Senyumnya persis dengan lo, kak. Batin Dio.

Dio tersenyum tipis lalu mengangguk dan mulai memilih beberapa snack lainnya.

Plis jangan baper Sel, walaupun ini pertama kali dia senyum dimuka lo. Batin Sella.

Setelah membayar di kasir, Dio dan Sella langsung bergegas menuju restoran karena sudah mendapat peringatan dari mamanya karena lebih dari 1 jam.

Siaga lima batin Dio.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang