"Pagi mah, pah." Sapa Dio saat melihat kedua orangtuanya sarapan.
"Pagi sayang, sini nak. Mama udah buatin nasi goreng seafood kesukaan kamu." Ucap Yevani--Mamanya Dio.
Dio mengangguk dan duduk di meja makan bersama kedua orang tuanya.
"Gimana sekolah kamu?" Tanya Giordan--papanya Dio.
"Baik pah." Ucap Dio sopan.
Setelah sarapan pagi dan berbincang-bincang sekitar 10 menit, Dio pun bersiap pergi kesekolah.
"Mah, pah, Dio pamit dulu." Ucap Dio sambil mencium tangan kedua orang tuanya.
Yevani mengusap kepala putranya itu, "Entar dari sholat Jum'at langsung pulang ya. Mama hari ini dirumah gak akan kemana-mana."
"Iya Dio usahain makan siangnya dirumah. Jam 3 soalnya Dio latihan futsal mah."
"Oke sayang. Hati-hati bawa mobilnya. Mama mau ngambilin tas kantor papa dulu."
⚪⚪⚪
"Dek, gimana sekolah kamu?" Tanya Devi--mamanya Sella saat mereka bertiga sedang sarapan.
"Baik kok." Jawab Sella tanpa menoleh sedikit pun.
Devi yang melihat itu tersenyum miris. Ia baru saja tiba dari Makassar jam 5 subuh dan sangat capek akan tugas-tugasnya, tapi Devi sangat berusaha agar bisa menemani kedua anaknya sarapan. Ia merasa telah menjadi ibu yang gagal untuk kedua anaknya.
"Kalo kuliah kamu, Rey?"
Rey menatap wajah lelah ibunya, "kuliah Rey baik-baik aja kok mah."
Devi tersenyum melihat Rey yang masih menatapnya.
"Gue udah kelar bang. Ayo berangkat." Ucap Sella memecahkan keheningan.
Sella mencium tangan mamanya, "Aku berangkat dulu."
Devi mengusap punggung Sella, "Hati-hati nak, belajar yang bener. Mama selalu doain kamu." Tanpa sadar air mata Devi pun jatuh.
Rey yang tak kuasa melihat itu langsung mencium tangan mamanya dan berangkat bersama Sella yang dari tadi duduk terdiam di dalam mobil.
"Dek, kamu gapapa kan?"
Sella memandang lurus ke depan dengan tatapan kosong, "Gak kok bang."
Sella menoleh ke arah Rey yang fokus menyetir, "Eh, bang mampir ke toko kue didepan dulu yah."
"Mau ngapain dek?"
"Mau ngelamar kerja bang."
"Lah kamu udah bosan sekolah, Sel? Nikah aja kalo gitu mah." Ucap Rey kaget.
Sella langsung mencubit lengan kiri abangnya itu, "enak aja kalo ngomong. Ya beli kue lah. Punya abang kok goblok gini ya Allah."
Sedangkan Rey hanya nyengir sambil meringis karena lengan kirinya serasa di gigit semut. Apaan sih thor wkwk.
Sampai ditoko kue, Sella memesan 3 kue dengan rasa yang berbeda. Yaitu green tea, red velvet, dan oreo. Setelah itu, ia kembali ke mobil dan kembali menelusuri jalan menuju ke sekolahnya.
Sekitar 15 menit, mobil milik bang Rey pun tiba di depan gerbang besar sekolah milik Sella.
Sella mencium tangan abang kesayangannya itu, "Makasih ya bang, Sella masuk dulu."
"Iya dek, belajar yang bener jangan pacaran mulu." Ucap Rey dengan nada setengah mengejek.
Sella menatap Rey tajam dan yang ditatap hanya nyengir gak jelas. Sella pun keluar dari mobil dan berjalan menuju kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You
Teen FictionGue percaya benci itu bisa jadi cinta. Benci karena sesuatu kepada dia, akhirnya gue lama-lama luluh dan membuka hati gue lagi. ~Dio Gak tau kenapa dia bisa benci sama hobi gue. Tapi mungkin ini emang takdir dimana kita berdua terjebak dalam perasaa...