Aku

21 5 0
                                    

Revan Pov

Pagi ini, udara begitu dingin. Entahlah, mungkin akan turun hujan. Hujan adalah suatu hal yang paling aku sukai. Bagaimana bisa, entahlah yang pasti begitu banyak cerita dibalik hujan. Sehingga aku sendiri tidak dapat menceritakannya satu persatu, namun aku dapat menceritakan hal yang begitu unik, tentang dia..

Pagi ini, harus nya upacara namun karena si air keberuntungan itu, akhirnya dibatalkanlah acara yang membuat siswa kelelahan itu. Ya, sangat menyenangkan memang, karena harapan dan doa para siswa dan siswi agar tidak upacara dan bisa pulang cepat dari biasanya dapat terkabulkan.

Aku, Revan Putra Dinata adalah salah satu dari sekian banyaknya manusia yang menyukai hujan. Entah kenapa,bagiku hujan, adalah teman terbaik. Dikala aku bersedih aku dapat langsung berdiri dibawah rintikannya, merasakan tetes demi tetes yang terjatuh, dan terbuang begitu saja. Saat air itu jatuh akupun akan menyelipkan kesedihanku padanya. Agar dapat terbuang jauh.

Aku adalah siswa kelas XI-2 IPS, panggilan ku disekolah adalah 'si- es teh manis' yap, tepat sekali, aku memang manis, namun sedingin es. Maka dari itu banyak wanita di SMA MERPATI ini yang tergila-gila padaku. Namun ada satu wanita yang sepertinya sama sekali tidak tertarik padaku. Tapi bisa ku pastikan, suatu saat dia akan menjadi milik ku.

''BRUK!!" suara itu sangat mengagetkan ku. Seperti ada yang terjatuh ke lantai, tapi apa itu? Mengapa mereka semua tertawa?. Aku yang sedang menuruni anak tangga-untuk pergi ke kantin-dengan secepat mungkin menghampiri asal suara itu.

'Oh ternyata dia' ucapku dalam hati sambil memberikan senyum yang terkesan jahat. Namun yang ku tau pasti, dari raut wajah yang ia tutupi, pasti ia merasa sangat amat malu. Terlebih lagi ditempat yang ia targetkan untuk duduk itu adalah depan ruang kelas XII-2 IPA yang dimana posisi itu sangat strategis untuk mempermalukan diri sendiri.

"Lo kenapa? Mabok, bego atau ga bisa jalan? " tanyaku sambil berusaha menolongnya. Dia tidak menggubris pertanyaanku sama sekali. Memang terkesan jahat, apabila bertemu dengan seorang yang sedang kesusahan namun memberikan kesan tidak enak. Apalagi menghinanya seperti itu.

" Ga perlu lari, jalan kan juga bisa, jalan bukan cuma pakai kaki, tapi juga pakai mata. Udah jelas-jelas lantainya masih basah tetap aja diterobos,segala lari pula " lanjut ku, sambil lebih mendekat kepadanya. Ku lihat kakinya yang memar, mungkin karena ia menjatuhkan lututnya terlebih dahulu dibanding bokongnya itu. Karena ku yakin ia tak mampu berdiri sendiri, apalagi jalan ke ruang uks untuk sekedar mengobati kakinya itu. Lalu dengan santai aku menggedong tubuhnya yang tidak terlalu besar itu, tanpa perlawanan sedikitpun. Dia hanya terpaku seakan akan ini pertama kalinya ia digendong oleh cowo tampan sepertiku.

******************************
HALLO GUYS!!! THANK YOU UDAH BACA PART KEDUANYA SEMOGA TERHIBUR YA!! MAAF MASIH BERANTAKAN DAN BANYAK YANG KURANG,NAMANYA JUGA BELAJAR. JANGAN LUPA VOTE/KASIH BINTANG/SHARE YA¡! MAKASIH :*:*:*

Me Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang