LUPA

35 4 0
                                    

Author Pov

Revan membawa gadis yang menjatuhkan dirinya sendiri itu dengan santai. Tidak perduli dengan beberapa tatapan dari para kakak kelasnya itu, karena yang terpenting baginya sekarang adalah dia, gadis itu, Reva.

"Apaan si alay banget jatoh gitu doang segala digendong sama revan, dasar caper" Lugas Megi-yang termasuk fansnya Revan.

Reva yang mendengar ucapan Megi tadi, seketika membara. Entahlah seperti hanya ucapan Megi saja yang mampu menohok dirinya. Tanpa a-i-u-e-i Reva berusaha untuk turun dari gendongan Revan.

"Berhenti, gue mau turun, gue bisa jalan sendiri! " Bentak Reva kepada Revan-yang seharusnya tidak ia lakukan sebagai tanda terima kasih. Namun Revan dengan sengaja pura-pura tidak mendengar ucapan Reva itu. Ia lebih memilih untuk tetap jalan dengan santai, tanpa perduli omongan siapapun termasuk gadis yang sedang ia bopong itu.

"Lo bolot atau gimana sih? Berhenti sekarang juga,! " Bentak Reva untuk yang kedua kalinya. Namun sedikitpun tidak digubris oleh Revan.

"Eh ganteng tapi bolot, gue bilang berhenti, gue mau turun! " Bentak Reva kepada Revan untuk yang ketiga kalinya.

"Lo ribet," Hanya kata itu yang keluar dari mulut si es teh manis itu. Tanpa memakai hatinya lagi, Revan langsung berhenti dan melepaskan kedua tangannya dari punggung Reva.

Perlakuan Revan kepadanya membuat ia terkejut sehingga untuk yang kedua kalinya ia terjatuh(lagi).Kasihan memang, namun apa boleh buat, ia sendiri yang menginginkannya.

"Cowo macam apa sih lo, gapunya hati kali lo ya?!" omel Reva kepada Revan yang posisinya masih tepat dihadapannya.

"Iya, kenapa? Kenapa kalo saya gapunya hati? Orang kaya kamu kalo dikasih hati, nanti gaakan dibalikin, yang ada malah dihancurin" Tanya Revan lugas,atau lebih tepatnya mencecar dengan sikap yang dingin dingin lucu gimana gitu..

"Gue gapernah sejahat itu untuk menghancurkan perasaan orang lain ya" Balas Reva tidak mau kalah.

"Terserah, lagipula gue gapeduli" Ucap Revan Kasar. Cukup menyedihkan memang, tapi apa boleh buat karena Reva yang memulainya.

Revanpun langsung pergi meninggalkan Reva yang posisinya tepat didepan anak tangga. Entahlah kemana tapi ia benar benar meninggalkan Reva seorang diri.

"Ih dasar gajelas," Batin Reva. Ia pun langsung berusaha menaiki anak tangga, walau tidak mampu sampai ke kelasnya, setidaknya ia dapat berada diruang uks nanti.

Sulit memang, karena bokongnya itu tidak dapat diajak kompromi. Tapi ia berusaha perlahan-lahan agar mampu sampai ke ruang uks. Yang posisinya dilantai dua disamping tangga. Jadi ia dapat ke ruang uks dulu sebelum masuk ke ruang kelas.

Yap, setelah sekian perjuangan yang ia lakukan, sekarang ia sudah tepat di depan ruang uks. Dengan waktu perjalanan sekitar 5 menit hanya untuk menaiki anak tangga yang tidak banyak itu.
Dengan langkah yang tergopo-gopo, ia mencoba masuk kedalam ruang uks, namun saat berada didepan pintu uks ada yang memanggil dirinya dengan keras.

" REVA!! " Suara itu terdengar nyaring. Seketika Revapun langsung menoleh ke asal suara. Yap! Seperti biasa, siapa lagi kalau bukan Riko, cowo tercempreng disekolah.

"Apaan si lo, berisik tau ga" Bentak Reva kepada si pemanggil.

"Ish galak bener si lo, dasar jalak, janda galak" Omel Riko lenje.

"Diem lo, kesel nih gue, " balas Reva

"Kesel kenapa sih sayang? " tanya Geri dari belakang Riko.

"Sayang palalo peyang, gausah sok manis lo pada sama gue" Balas Reva dengan nada tinggi.

"Eh iya lo gapapa Va?, tadi si Megi bilang sama gue lo nyium lantai. Lo masih sehatkan? Masih ada gue va, kenapa musti lantai yang dicium?" Ucap Kemal yang dibalas dengan jitak-an oleh teman-temannya.

"Ye, enak aje lo, jangan dengerin dia Va, Playboy cap kaki tiga. Mending sama gue va, lo kalo nyium gue gratis dah gabakal gue kenakan pajak" Balas Reno—yang memang terkenal akan kepelitannya—sambil menjitak kepala Kemal.

"AAARRGGGHHHH!!!! SHUT UP! " Omel Reva kasar.

"kalian tau ga si, tadi tuh gue jatoh depan banyak kakak kelas, pantat gue sakit banget lagi, gabisa bangun,kalian kemana sih emangnya? eh ada satu cowo gague kenal, tapi sih kayanya dia se-angkatan sama kita. Dia gendong gue,  sampe depan tangga. " jelas Reva panjang lebar.

"Ko sampe depan tangga doang?" wah jahat tuh cowo, siape si cowonye yang mane va, tunjukin va sama gue" Tanya Riko geram dengan suara khasnya itu.

"Gue yang minta sih sebenarnya, abis si Megi asal nyeletuk,ngatain gue caper depan tuh cowo, ya mana enak di dengernya, trus gue minta turunin aja" Jawab Reva sambil berusaha duduk diatas kasur yang mirip dengan kasur rumah sakit.

"Trus dia nurunin lo gitu aja? " Tanya Geri seakan kepo dengan kejadian yang tidak ia lihat secara langsung.

"Eh Rik, bikinin gue teh dong, sakit nih, kalo lo gamau bikinin teh, gue gabakal lanjut cerita" Ancam Reva dengan raut wajah yang m.e.n.g.e.s.a.l.k.a.n.

"Dih jadi gue, lagian kalo sakit tuh ya diobatin, bukannya minta bikinin teh, bilang aja lo aus gara-gara denger ucapan megi" Celetuk Riko dengan mulutnya yang lenje.

"HAHAHA TAU AJA LO, YAUDAH BIKININ ELAH PELIT AJAH LO" Balas Reva dengan raut wajah seperti membully.

"Perlu gue panggilin PMR ga? " tanya Geri santai.

"Gaperlu, gue cuma perlu cinta dan kasih sayang" Jawab Reva cekikikan.

"Ye cabe tiga reboan, bisanye cuma kopas qoutes anak alay doang lu, " Celetuk Kemal kepada Reva.

"Dih bomat,Riko mana sih gue suruh bikinin teh anget lama banget, " Ucap Reva geram.

"Ape lu nyari-nyari gue, tiap hari jadi kacung doang gue, kapan jadi pacar lo nya kalo begini," Ucap Riko dari arah luar.

"Rik, gausah sok-sokan kode gitu deh, lo kalo jadi kacung jadi kacung aja gausah berharap jadi pangeran gitu, " Ucap Reno sewot.

"Udah udah kalian tuh kenapa sih, bikin pusing aja, sini teh gue cepetan,  abis ini gue mau masuk kelas. " Kata Reva.

Pada akhirnya 20 menit Reva habiskan diruang uks hanya untuk sekedar bercengkrama bersama sahabat-sahabatnya, sampai ia terlupakan akan satu hal, yang menjadi tujuan ia memanjat tembok belakang sekolah dan berlari hingga terpeleset yaitu karena pada jam pelajaran pertama terdapat pelajaran bu siti. Guru terbaik dalam mimpi.

————————————————
THANK YOU GUYS FOR YOUR VOTE! MAKASIH JUGA UDAH MAU DIBACA TERUS. MAAF JIKA MASIH BANYAK YANG KURANG HEHE.  SEMOGA PART SELANJUTNYA BISA LEBIH MENARIK YA!!  LOVE YOU GUYS!!

Me Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang