Gara-gara si Arab

7.9K 673 42
                                    

"Omaigot omaigot, oh my WOW Kancil!!!"

"Omaigot oh my wow Comel!!!"

Kami berdua yaitu aku dan kancil saling berpandangan satu sama lain. Senyum penuh misteri tercetak jelas pada wajah kami, hingga Kancil mengangguk dan ku balas anggukan juga.

"Gimana kalau kita cuti sehari jadi istri dan Ibu," bisik Kancil yang membuatku mengangguk mantap.

"Benar, dan kita harus tampil cantik lalu cus puncak" jawabku dengan seringai penuh maksut muslihat.

"Okey, jadi pertama kali kita harus ngerayu suami kita!" kata Icha menggebu, aku kembali mengangguk mantap.

"Benar, untuk 25 pangeran arab kita harus totalitas menggaitnya!" jawabku mantap

"Benar, kita harus dapet dua dari dua puluh lima pangeran kilang minyak Mel!!!"

"Benar, demi janggut mereka yang aduhai Kancil!!"

"Baiklah demi...."

"DEMI APA?"

Suara tajam nan dingin membuatku dan Kancil diam seketika. Wajah kami kaku, enggan melihat suara familiar yang sekarang berdiri dibelakang kami.

"Mel!!" mampus lo Mel!!!

Ku lirik Icha, dan dia membalas mengedip padaku. Dan akhirnya kami berdua berbalik dan mendapati empat laki-laki beda usia yang sudah menatap kami tajam, setajam mata pisau silet

"Jadi?!" suara Mas Bembong membuay Icha bergetar di sampingku. Dan hatikupun juga merasa ketakutan.

"Ih Pappi, maksut aku itu demi Pappi dan Babang. Ayuk ah pulang."

Icha kampret!! Dia malah meninggalkanku sendiri dengan Mas Tian yang tidak berkata apapun.

"Jadi?"

"Apa?" tanyaku polos, Ical hanya mendengus kecil.

"Gak jadi gait pangeran arab?" aku meringis pelan mendengarnya.

"Gak kadi, kan udah ada dua pangeran jawa di hidup Amel"

Eaaa, jangan terlalu serius ah...😂😂😂

Amelia (E-book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang