Tahun ini akan sangat berat bagiku. Aku masuk ke SMA tanpa ada kawan yang kukenal, dan aku benar- benar jadi orang asing disini. Bangunan tua seperti peninggalan sejarah ini terasa kusam bagiku. Sejak pertama kali melihat sekolah ini, aku tidak tertarik sama sekali. Paman dan bibiku menyekolahkan aku disini tanpa persetujuan dariku. Aku tidak menyukai tempat ini, sungguh.
"Apa yang bisa kau harapkan darinya?", terdengar sebuah suara dari balik pintu kamar gadis ini.
"Dia istimewa, dia adalah pemberian Tuhan", sahut suara lain yang terdengar lebih berat dari suara sebelumnya.
Matanya nanar menatap ke atap ruangan kotak 15x20 meter itu. Nafasnya tersengal pelan dan air matanya mengalir ke sisi- sisi pelipisnya. Tangannya menggenggam erat selimut yang menutupi separuh tubuhnya, sesekali ia menghantam permukaan tempatnya berbaring.
"Rae Joon! Cepat makan, nasi mu sudah dingin!", teriak suara bervokal tinggi itu dari luar kamar.
Suara yang berasal dari seseorang yang tak tahu apa yang terjadi dibalik pintu kamar itu. Yun Hee ahjumma, wanita yang merawat Rae Joon setelah kejadian 12 tahun lalu, dimana menurut cerita Yun Hee - Rae Joon ditinggalkan ayah ibu dan kakak laki- lakinya. Rae Joon masih belum tahu apa penyebab keluarganya tiada. Hingga pernah Rae Joon berfikir kalau mereka memang sengaja meninggalkan Rae Joon. Ada satu kekurangan pada Rae Joon, bahwa ia tak bisa mengingat wajah keluarganya lagi - atau mungkin dia tak pernah benar melihat mereka.
- beberapa saat sebelumnya -
"Aku sudah membelikanmu seragam dan buku- buku untuk sekolah barumu", kata Yun Hee.
"Kau sudah memikirkan untuk masuk ke universitas mana, Rae Joon- ah?", sahut Myung Jae ahjussi.
"Apa kau pikir gadis seperti dia bisa berfikir mengenai masalah seperti itu? Mencarikan SMA untuknya saja susah sekali, apalagi universitas" balas Yun Hee.
"Ada apa denganmu?! Apa aku bertanya kepadamu? Selalu saja kau menyulut api".
"Lihatlah, sekarang kau membela anak ini. Dengarkan aku, inilah alasan mengapa keluarganya meninggalkannya -- ".
"Yun Hee!".
Myung Jae bergidik geram melihat istrinya. Wajahnya memerah tegang, tangannya pun menggenggam keras sumpit di tangannya - sumpit itu pun terlihat akan patah.
Dilihatnya istrinya yang mengarahkan pandangan ke luar ruangan dan melipat kedua tangan di depan dada, sedangkan Rae Joon tertunduk diam di sisi kanan meja makan."Maafkan aku ahjumma", kata Rae Joon lirih.
Keheningan menggema di ruangan mewah itu. Yun Hee enggan menatap gadis itu, makanan di meja nya masih ia acuhkan. Kedua tangannya masih berpangku di depan dadanya. Sedangkan suaminya masih menatap geram ke arahnya, dan seketika ..
TRAK!
Sumpit berbahan kayu tebal itu benar- benar patah di tangan kanan Myung Jae. Yun Hee menatap tajam ke mata suaminya tanpa berkata apapun, lalu ia bangkit dari kursinya menjauh dari lokasi perang dingin.
"Terimakasih makanannya", Rae Joon masuk ke kamarnya, sampauilah dia di dalam lalu berdiri di balik pintu. Dia memandangi ruangan sekitar, sampai dia menemukan bungkusan di meja belajarnya. Seragam SMA-nya, yang baru saja dibelikan oleh ahjumma nya masih terlipat rapi di dalam kemasan plastik tebal itu. Almamater berwarna putih dengan kantong berlapis warna emas dan skirt putih, juga kemeja putih. Benar- benar mewah, tidak seperti yang dia inginkan - lagi. Dia sudah mengira bahwa hal yang sama pun akan terjadi lagi, dan akan terus terulang sampai dia masuk ke perguruan tinggi sekalipun. Mereka memilihkan sekolah mewah dan mahal untuknya, dengan siswa yang sudah dapat dipastikan memiliki sifat yang sama dengan siswa sekolah lamanya.
Rae Joon adalah siswi dengan nilai rata- rata, dan memang benar perkataan Yun Hee ahjumma kalau sulit mencarikan sekolah untuk Rae Joon, juga perlu banyak biaya untuk memasukkannya ke sekolah standar tinggi.
Bukan keinginan Rae Joon untuk masuk ke sekah seperti itu, namun demi menjaga nama baik ahjumma dan ahjussi nya maka ia pun terpaksa mau masuk ke sekolah sesuai keinginan mereka berdua.
"Eomma, apa benar kalian meninggalkan aku karena aku ini bodoh?", gumamnya sambil menatapi seragam barunya.
"Ahjumma selalu mengatakan aku ini anak yang bodoh, aku menyusahkan mereka. Apa itu yang kalian rasakan, sampai- sampai kalian pergi?".
Bulir air mata tak tertahankan olehnya, dia rindu keluarga yang dianggap hangat olehnya. Plastik seragam itu mulai dibasahi butiran- butiran air matanya. Dia merasa lelah dengan tekanan yang diberikan oleh Yun Hee selama ini, dimana Yun Hee selalu kasar padanya dan mengatakan bahwa dia adalah beban bagi keluarga ini. Keluarga yang tak dikaruniai seorang anak, sehingga mereka pun mau mengadopsi Rae Joon.
Kakinya mulai lemas dan kelu, ia membaringkan diri di kasurnya dan menatap ke langit
- kembali ke waktu awal -

KAMU SEDANG MEMBACA
Drowned ×NC×
FanficKau bukan laut namun kau menenggelamkanku jauh ke dalam tanpa dasar. Cast : • Jung Rae Joon ( You ) • Jung Ho Seok ( J- Hope ) • Kim Tae Hyung ( V ) • ( Surprise Cast ) - On Going story ( Dalam masa pembuatan)