"papa akan menikah dengan tante Riana"
JEGER! Seolah petir menyambar, Cindy tentu kaget akan hal ini, seingatnya ayahnya sangat setia kepada ibunya. "tapi... yah. Bunda?"
Seolah mengerti apa yang akan dikatakan Cindy, Handoko kembali mengelus kepala Cindy "Cindy, kamu main sama Kevin dulu ya ke taman belakang, ayah mau ngomong sama tante Riana dulu"
Cindy mengangguk pelan lalu berjalan menghampiri Kevin dan menggenggam tangannya lalu mengajaknya bersama-sama ke taman belakang. Tiba di taman belakang, Kevin segera melepas genggaman tangan mereka dan menatap manik mata Cindy dengan raut yang sama sedari tadi. Dingin. Namun, berbeda dengan Cindy yang seolah terjebak dalam mata tajam dengan iris onyx itu tanpa sadar tidak sedetikpun mengalihkan tatapannya. "Kak Kevin?" panggil Cindy pelan diselingi senyum tipis meskipun ragu-ragu sedangkan orang yang dipanggil hanya bergumam seadanya. Jengah karena terus ditatapi dengan mata brunette bulat dan jernih milik Cindy, Kevin berdehem pelan. Cindy segera tersadar apa yang dilakukannya lalu kembali menatap manik Kevin dan teringat tujuannya memanggil nama Kevin tadi. "Kak, apa yang ayah bilang benar? Ayah mau menikah sama tante Riana?" Tanya Cindy pelan berharap hal itu tidaklah benar.
Kevin berdehem pelan lalu mengangguk "iya, 2 bulan lagi"
Tanpa sadar Cindy meneteskan air mata nya, tidak ingin Kevin melihatnya Cindy berusaha menundukkan kepalanya dalam-dalam. Tiba-tiba Cindy merasakan puncak kepala nya ditepuk pelan, sontak dia menoleh dan kembali bertatapan dengan Kevin yang sedang menepuk puncak kepala Cindy namun masih setia dengan ekspresi dinginnya "jangan nangis atau aku tinggal" desisnya pelan tanpa berusaha menenangkan Cindy. Cindy mengangguk patuh lalu cepat-cepat menghapus air mata nya dengan punggung tangan. Cindy menatap nanar Kevin yang sedang mengalihkan tatapannya kearah lain lalu menghembuskan nafas panjang dan berat seolah hari esok yang tidak pasti telah menunggunya.
2 bulan telah berlalu, hari pernikahan antara Handoko dan Riana diadakan hari ini. Berharap hal ini tidak lah nyata, Cindy tetap bergeming didepan pantulan dirinya dan memandangi gaun putih yang melekat pas ditubuhnya dengan pandangan kosong. "Apa semua ini nyata?" Pikirnya. Sulit untuk percaya memang ada seseorang yang akan menggantikan sosok bundanya. Cindy menggeleng cepat "tidak, tidak, sampai kapanpun tidak akan ada yang bisa menggantikan bunda" selanya cepat saat pemikiran ganjil terlintas dibenaknya. Riana memang selaku berlaku baik padanya tapi entah mengapa dia tidak merasa tenang ataupun betah berlama-lama berada di satu ruangan atau bahkan di dekat calon ibunya itu, feeling Cindy merasakan hal aneh namun diapun masih belum mengerti hal aneh apa itu. Sementara tentang Kevin, calon kakaknya itu... entahlah Cindy masih belum mengerti satu hal pun tentang Kevin. Terkadang bisa dibilang er... peduli mungkin? Entahlah. Terkadang cuek, kadang juga sinis, namun lebih seringnya dingin.
Tiba-tiba seseorang yang sedang melintas dipikirannya datang menghampiri lalu mengambil tempat disampingnya dan menatap pantulan diri Cindy dicermin "ayo turun, taman belakang sudah mulai ramai"
Cindy terpaku menatap tampilan aura Kevin yang sejujurnya begitu memikatnya tanpa sadar. Tatanan rambut hitam pekatnya ditata ke belakang, alis tebal namun pas disandingkan dengan mata tajam dan iris onyx nya, serta setelan jas yang bisa dibilang lebih santai dan tidak formal.
Cindy mengangguk pelan namun detik berikutnya dia mencoba tersenyum lebar kepada Kevin mencoba menghilangkan pikiran-pikiran yang terus melintas dalam benaknya "ayo kak"***
Pesta pernikahan Handoko dan Riana telah usai beberapa jam lalu, keduanya pun telah menghilang sesaat setelah pesta usai menyisakan Cindy sendiri, bahkan Cindy pun tidak melihat batang hidung Kevin setelah pesta usai. Cindy berjalan kearah taman belakang dimana tempat itulah yang selalu menjadi tempat favoritnya untuk merenung, bersantai atau sekedar memandang langit. Cindy menghela nafas panjang dan berat. Sungguh sulit. Benar-benar sulit berusaha ceria ditengah kerumunan orang yang tidak satupun dikenalnya sedangkan entah mengapa ada bagian hati kecilnya yang sampai saat ini masih tidak rela mengetahui fakta bahwa Riana akan menjadi ibu tirinya. Ada bagian dalam dirinya yang merasa bersalah karena tidak ikut senang melihat ayahnya senang dengan pilihannya ini.
***
Hope u guys like it🙏🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Cinderella Story
Fiksi Penggemar"...Akhirnya Cinderella pun menikah dengan Pangeran dan hidup bahagia selamanya" Tidak. Tidak sesimple itu. Nyatanya kisah Cinderella Deraya tidaklah seindah dongeng yang selalu jadi penghantar tidurnya. Dongeng yang selalu membawanya keangan-angan...